40 Hari Wafatnya Mbah Moen, Ribuan Warga Demak Gelar Doa Bersama

Mbah Moen

Pecihitam.org – Dalam rangka memperingati 40 hari almarhum KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), ribuan warga dari berbagai penjuru memadati halaman Masjid Ageng Pesantren Girikusumo, Desa Banyumeneng, Mranggen Demak.

Warga yang berasal dari berbagai daerah itu datang untuk ikut berdoa bersama dalam rangka 40 hari almarhum KH Maimoen Zubair.

 Turut hadir Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen yang sekaligus putera ulama kharismatik Mbah Moen.

Pada acara tersebut, doa bersama dipimpin KH Munif Zuhri dengan lantunan tahlil dan ayat suci menggema hingga tengah malam. Dengan duduk bersila di pelataran masjid, mereka khusuk melafalkan doa dan tahlil bersama.

 KH Munif Zuhri dalam tausiyahnya mengisahkan beberapa pengalaman saat bersama Mbah Moen semasa pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang Rembang itu masih hidup.

Baca Juga:  Demi Derajat Organisasi, Anggota Banser Diminta Tingkatkan Profesionalitas

Menurutnya, KH Maimoen Zubair yang merupakan tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU) adalah sosok ulama sekaligus negarawan yang menjadi panutan umat dalam segala hal.

“Mbah Moen yang wafat pada Selasa, 6 Agustus 2019 dalam usia 91 tahun merupakan tokoh ulama yang selalu memotivasi dan membangkitkan semangat umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia agar mencintai dan menjaga keutuhan NKRI,” kata KH Munif, dikutip dari situs resmi NU, Ahad, 15 September 2019.

“Mbah Moen adalah kiai yang berpengaruh dan berkontribusi besar secara nyata terhadap Indonesia. Kita teladani sikap dan perilaku Mbah Moen. Beliau yang sentiasa rendah hati dan berbaik hati dengan siapapun. Mbah Moen mengajarkan kepada kita semua pentingnya saling mengasihi dan menghormati orang lain,” sambungnya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Buka Opsi Larang Eksistensi FPI di Indonesia

Sementara itu, Humas Panitia Samsul Huda mengatakan, kegiatan peringatan 40 hari wafatnya Mbah Moen merupakan inisiatif dari Pengasuh Pesantren Girikusumo, KH Munif Zuhri.

“Kegiatan tahlil dan yasin yang dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai daerah tanpa melalui undangan resmi. Mereka hadir karena mendengar di Pesantren Girikusumo ada tahlil untuk Mbahh Moen,” kata Samsul Huda.

 Hal yang sama, lanjutnya, juga akan dilakukan pada peringatan 100 hari Mbah Moen di tempat yang sama dengan kegiatan yang sama pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *