5 Sumber Literatur Perkembangan Islam di Nusantara yang Harus Umat Tahu

Sumber Literatur Perkembangan Islam di Nusantara

Pecihitam.org – Dalam sejarah Islam di Indonesia mengalami berbagai macam dinamika baik dalam perkembangan Agama Islam maupun dalam dinamika sosialnya. Adapun Sumber Literatur para peneliti dalam menilik sejarah perkembangan Islam di Nusantara menurut Pak Ishom el-saha penulis Intelektualisme Pesantren 3 jilid, yaitu menggunakan 5 sumber yang dipakai.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sejarah Islam Nusantara dalam negara-negara Islam diseluruh dunia masih memandang bahwa sejarah Islam di Indonesia masih terpinggirkan dan dianggap tidak penting padahal banyak sekali dinamika yang terjadi dalam sejarah Perkembangan Islam di Nusantara.

Pertama, sumber primer yang pertama kali yaitu dengan melihat catatan-catatan perjalanan orang-orang atau bangsa-bangsa luar seperti Arab, China dan Eropa.

Sebab orang-orang dari luar Nusantara dalam setiap perjalanannya cenderung menuliskan apa yang dilihat dan diketahui disetiap tempat yang disinggahinya.

Adapun tokoh dari Arab yang mencatat tentang Nusantara contohnya adalah Ibnu Batutah yang membuat catatan kemudian karyanya dinamakan “Muqadimah”. Sedangkan untuk Penjelajah dari China yang mencatat tentang Nusantara adalah laksamana Chengho. Sedangkan untuk penjelajah dari Eropa ada yang bernama Marcopolo.

Baca Juga:  Ini Hak Ekonomi dan Hak Mendapatkan Kebebasan yang Terdapat dalam Ajaran Islam

Kemudian sumber primer yang Kedua Adalah Bangunan atau Arsitektur. Jadi para sarjana dan peneliti bisa mengetahui perjalanan sejarah bisa diketahui dengan melihat dan meneliti bangunan yang ditinggalkan oleh orang-orang terdahulu. Contohnya corak bangunan-bangunan Masjid yang berbeda di setiap daerah.

Selain Masjid juga bisa dilihat dari corak yang ada pada batu nisan. Seperti batu Nisan para Walisongo pasti akan berbeda satu dengan yang lainnya. Jadi ketika melihat corak batu nisan tertentu para peneliti akan bisa diketahui sejarah dan peradaban pada saat itu.

Sumber Primer yang ketiga, adalah Manuskrip atau Karya seorang ulama. Maksudnya adalah dengan melihat manuskrip atau karya seorang ulama akan bisa diketahui sejarahnya. Contohnya adalah Suluk Linglung karya Sunan Kalijaga yang berisi tentang perjalanan Hidupnya.

Baca Juga:  Khilafah Adalah Sistim Pemerintahan, Ini Sejarahnya

Kemudian Sumber yang keempat, adalah Bisa dilihat dari Budaya Masyarakat. Warisan budaya yang ditinggalkan itu bisa memberitahukan Gambaran mengenai sejarah masyarakat kita yang sudah terjadi pada masa lampau.

Dari corak budaya ini umumnya akan dilihat disetiap daerah yang corak budayanya sama atau mirip. Sehingga akan mudah untuk dianalisa oleh para peneliti.

Kemudiam yang terakhir adalah Dongeng atau Cerita Rakyat. Ini adalah sumber yang paling banyak ditemui disetiap daerah. Namun sumber ini masih dalam posisi yang banyak dipertentangkan sebab validitasnya masih sangat diragukan.

“Dongeng adalah Medium terindah dalam tradisi lisan Nusantara” (Pramoedya Ananta toer)

Namun menurut pak Ishom bahwa status dan posisi dongeng saat ini sudah mulai dipertimbangkan, dibuktikan bahwa di Universitas Indonesia salah satu Kampus terkemuka di Indonedia membuat jurusan baru yakni jurusan Foklor yaitu yang membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Dongeng.

Baca Juga:  Cara Membangun Optimisme Dalam Menjalani Hidup

Bahkan dikatakan juga ada Slentingan kalau Nassa mengumpulkan orang-orang yang menguasai cerita rakyat untuk pengembangan Ilmu pengetahuan.

Bahkan ilmu Sains yang umumnya tidak mempercayai sesuatu yang bersifat Dongeng tersebut. Terlepas hal tersebut itu benar atau tidak yang jelas itu membuat posisi dongeng semakin diperhitungkan.

Demikian semoga bermanfaat. Tabik!

Fathur IM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *