Inilah 7 Golongan yang Diselamatkan di Padang Mahsyar

7 golongan yang diselamatkan di padang mahsyar

Pecihitam.org – Matahari berada di atas kepala sedangkan manusia sibuk meminta ampunan pada yang Maha Kuasa. Jeritan-jeritan sayu terdengar dari mereka yang terus melakukan kejahatan sewaktu hidupnya. Banyak pula manusia yang berubah menjadi binatang, yang menggambarkan keaslian wujud sesuai tindakan yang diperbuat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun dari semua itu, terlihat 7 macam golongan yang diselamatkan di padang mahsyar. Suasana panas yang ada, sama sekali tak mereka hiraukan. Tubuhnya tetap tegak menanti pengadilan dari Tuhan.

Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk menciptakan sumber kebajikan. Satu manusia berbuat kebajikan pada manusia lainnya. Kemudian yang lain akan berbuat kebajikan pada makhluk lain lagi.

Seperti itu seterusnya hingga membentuk jalinan kasih sayang. Semakin banyak jalinan kasih sayang, makin banyak pula kebajikan yang disebarkan. Dan hal itulah yang mendasari Tuhan menciptakan manusia sebagai pengganti makhluk sebelumnya.

Akan tetapi, hidup manusia tak selalu dijalani dengan kelurusan. Ada kalanya dia berbelok dan berganti haluan mengerjakan kemaksiatan. Hal ini akan menjadi permasalahan jika kemaksiatan itu dilaksanakan sebagai ritual di setiap harinya. Dosa dan dosa akan senantiasa bertumpuk dan bertambah banyak yang menjadikan beban bagi kehidupan selanjutnya.

Baca Juga:  Ini Ancaman Orang Yang Bunuh Diri Dalam Islam!

Hidup penuh penderitaan, tangisan, jeritan, bahkan penyesalan akan semua tindak kemaksiatan. Berkali-kali mengucap tobat, akan tetapi sudah terlambat. Jika perintah sudah tak lagi di dengar, larangan selalu saja dikerjakan, maka takdir Tuhan yang akan membinasakan.

Sudah selayaknya kita berbenah diri. Mengambil mutiara hikmah untuk senantiasa mengawal diri dalam lingkup kebaikan. Ada cara yang lebih baik untuk menjalani hidup. Ada cara yang lebih berharga untuk menempa bahagia di dunia maupun di akhirat nantinya. Semua itu telah di atur dalam sebuah naskah yang selalu menjadi tendensi aturan semua umat Islam.

Padang Mahsyar, prosesi pengadilan yang penuh kucuran keringat. Matahari di atas kepala, manusia berbaris tanpa menggunakan selembar pakaian, sambil terus merasakan ketakjuban atas apa yang mereka saksikan.

Dalam suasana yang begitu mencekam ada 7 golongan yang diselamatkan di padang Mahsyar. Mereka tidak merasakan hawa panas, apalagi tersiksa atas keadaan yang ditimpakan pada dirinya. Golongan ini disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

Baca Juga:  Tiga Golongan yang Rugi di Akhirat, Siapakah Mereka?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Pertama, imam yang adil. Kedua, pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah swt. Ketiga, seseorang yang hatinya bergantung pada masjid. Keempat, dua orang yang saling mencintai karena Allah swt, keduanya berkumpul karenaNya dan berpisah karenaNya. Kelima, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata “Aku benar-benar takut pada Allah swt. Keenam, seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya. Ketujuh, orang yang berdzikir kepada Allah swt dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya (H.R. Bukhari dan Muslim).

Ketujuh golongan tersebut akan senantiasa merasakan kebahagiaan dalam kehidupannya. Di dunia hatinya akan selalu terbuka karena mendapatkan ketenangan yang diperoleh dari kerja kebaikannya. Begitu pula di akhirat, senantiasa ia akan memperoleh limpahan rahmat dari Tuhannya yang Maha pengasih dan penyayang.

Baca Juga:  Pengertian Riba Dalam Pandangan Ahli Tafsir

Maka, alangkah beruntungnya ketujuh golongan tersebut. Semoga kita bisa menjadi salah satunya dan bisa hidup bahagia di dunia maupun di akhirat dalam keadaan kekal nantinya.  

Wallahua’lam

Muhammad Nur Faizi