Abdullah bin Mubarak, Tabi’it Tabi’in Ahli Fiqih, Sejarah dan Hadits

abdullah bin mubarak

Pecihitam.org – Abdullah bin Mubarak atau Ibnul Mubarak yang di beri gelar sebagai Abu Abdirrahman, beliau lahir pada tahun 118 H/736 M di kota Marwa Mekkah dan wafat pada tahun 181 H/ 797 M di bulan Ramadhan tepat beliau berusia 63 tahun.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Abdullah bin Mubarak adalah salah satu Tabi’it Tabi’in yang ahli dalam beberapa bidang seperti fiqh, sejarah dan juga hadist yang memiliki sifat sangat berhati-hati (wara’). Dalam sebuah riwayat menceritakan pada saat Ibnu Mubarak di tanya tentang Wara’, seperti apa yang paling berat? Beliau menjawab yang paling berat adalah wara’ terhadap lisan.

Ibnul Mubarak sudah mulai mencari ilmu sejak dirinya berusia 20 tahun di kota kelahirannya yaitu Marwa. Lalu beliau melanjutkan belajar ke berbagai wilayah seperti Yaman, Mesir, Syiria, Bashrah dan Kufah dan berguru kepada pa’a tabi’in.

Hampir selama perjalanan hidupnya, ia habiskan untuk menuntut ilmu. Adapun beberapa pernyataan Abdullah bin Mubarak tentang ilmu, yang sekarang sering kita jadikan sebagai quotes adalah sebagai berikut :

Baca Juga:  Ditawari Jadi Presiden, Kyai Hasyim Asy'ari Justru Serahkan Kepada Soekarno

“Kami mencari ilmu untuk mendapatkan dunia, sedangkan ilmu menuntun kita untuk meninggalkannya (dunia)”

“Orang yang bakhil terhadap ilmu, akan di uji dengan tiga perkara : pertama, kematian sehingga menyebabkan ilmunya hilang. Kedua, menjadi lupa. Ketiga dekat dengan penguasa sehingga ilmunya menjadi lenyap.”

Selain menuntut ilmu Abdullah bin Mubarrak juga menggunakan umurnya untuk berjihad, berniaga, menafkahkan hartanya dan pergi menunaikan ibadah haji. Beliau pergi haji dua tahun sekali, pada tahun dirinya tidak pergi haji maka ia pergi berperang (jihad fi sabilillah).

Abdullah bin Mubarak juga banyak berguru kepada para ulama-ulama besar dan terkemuka di masanya, antara lain sebagai berikut :

  • Di bidang Ilmu Hadist berguru pada: Sulaiman At-Taimi, Ashim Al-Ihwal, Hisyam bin Urwah, Ismail bin Khalid, Musa bin Uqbah, Al-Auza’i, Imam Malik, Sufyan Ats-Tsauri.
  • Di bidang Fiqh berguru pada : Imam Abu Hanifah
  • Di bidang Ilmu Qira’at berguru pada Abu Amr bin Al-Ala’
Baca Juga:  Syekh Datuk Kahfi dan Syekh Maulana Akbar; Penyebar Islam di Pesisir Utara Pulau Jawa

Adapun beberapa ulama besar yang juga pernah menjadi murid dari Abdullah bin Mubarak, seperti : Ibnu Qaththan, Ibnu Ma’in, Ibnu Abi Syaibah, Ahmad bin Mani’, Muslim bin Ibrahim, Abdan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Banyak sekali karya-karya dari Abdullah bin Mubarrak yang sangat terkenal dan saat ini masih sering di jadikan rujukan oleh para ulama. Berikut beberapa karyanya di bidang keilmuan :

  • Tafsirul Qur’an
  • As-Sunan fil Fqh
  • Kitabut Tarikh
  • Kitabuz Zuhd
  • Kitabul Birri wash Shilah
  • Riqa’ul Fatawa
  • Ar-Raqa’iq
  • Arba’in fil Hadist

Dalam sebuah riwayat pernah menyebutkan sebuah pujian terhadap Abdullah bin Mubarak, pada sebuah percakapan antara ‘Atha’ bin Muslim dan ‘Ubaid bin Jannad Abu Said sebagai berikut :

“ Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq, dia berkata ; ‘saya mendengar Abu Yahya bin Abdurrahim, di berkata , ‘Saya mendengar ‘Ubaid bin Jannad Abu Sa’id, dia berkata kepada ku : ‘ Wahai ‘Ubaid, apa engkau ada melihat Abdullah Ibnul Mubarak? Saya menjawab, ‘Ya’ dia berkata (lagi), ‘ Aku tidak melihat seseorangpun yang mirip seperti dirinya, dan kau pun tak pernah melihat orang (sehebat) seperti dirinya.” (Lihat Abu Nuaim al-Ashbahani, Hilayatul-Auliya’ wa Thabaqatul-Ashfiya).

Demikian sekilas tentang Abdullah bin Mubarak seorang Tabi’it Tabi’in yang sangat terkenal dan menguasai banyak sekali banyak bidang ilmu. Bahkan tidak sedikit dari karya-karyanya dari berbagai bidang keilmuan.

Baca Juga:  Tujuh Fuqaha Madinah pada Masa Tabiin, Siapakah Mereka?
Arif Rahman Hakim
Sarung Batik