PeciHitam.org – Mimpi sering kali diibaratkan bunga tidur. Sejatinya mimpi merupakan suatu kejadian yang dialami seseorang pada waktu tertidur yang divisualkan melalui berbagai macam bentuk aktivitas keseharian kita maupun dalam bentuk yang tidak masuk akal atau sulit dimengerti.
Nabi Yusuf merupakan Nabi yang terkenal dengan kisahnya yang mampu menafsirkan mimpi. Ia secara khusus dianugerahi kemampuan menafsirkan mimpi dengan begitu tepat sekaligus dapat dibuktikan.
Peristiwa luar biasa ini terekam dalam al-Quran, berikut redaksinya:
قَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ ۖ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ ۖ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَٰلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا
“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenar-benarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya engkau pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.” (QS. Al-Fath: 27)
Dalam beberapa peristiwa, mimpi dapat menjadi sebuah kejadian yang nyata. Sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Quran mengenai mukjizat Nabi Yusuf dalam menafsirkan mimpi berikut ini:
وَكَذَٰلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَىٰ آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَىٰ أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Yusuf: 6)
Memang tidak ada sumber yang secara rinci menjelaskan mengenai tafsir mimpi. Namun dalah hadis dijelaskan bahwa mimpi terbagi menjadi tiga macam, yaitu bisikan hati, ditakuti oleh setan dan kabar gembira dari Allah. Dalam sebuah hadis riwayat al-Bukhari disebutkan:
الرُّؤْيَا ثَلاَثٌ حَدِيثُ النَّفْسِ ، وَتَخْوِيفُ الشَّيْطَانِ ، وَبُشْرَى مِنَ اللَّهِ
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari 7017)
Adapun mimpi yang sering dialami oleh seseorang salah satunya ialah mimpi ular. Mimpi semacam ini biasa diartikan sebagai berikut:
Ketika dalam mimpi seseorang melihat bahwa ada seekor ular menggigitnya, maka hal tersebut berarti ada orang akan musuhi atau mencelakainya.
Namun apabila yang dimimpikan ialah seekor ular yang agresif menjulurkan lidahnya seperti hendak menggigitnya maka bisa diartikan sebagai pertanda bahwa ada beberapa bahaya yang akan ditemui atau sedang mengintainya. Ketika dalam mimpi anda bertarung dengan ular, maka berarti anda dihadapkan dengan ketakutan akan ketidakpastian hidup anda.
Ada lagi yang di dalam mimpinya tergambar bahwa ada ular yang merayap, mengejar atau bahkan menyerangnya, bisa diartikan bahwa anda akan mengalami kesedihan yang tidak pasti. Namun ketika ular tersebut menyerang atau melilit orang lain, bisa diartikan bahwa anda sedang mengkhawatirkan kondisi orang tersebut.
Namun perlu ditekankan kembali bahwa arti mimpi ular atau mimpi lain semacam ini memang tidak ada sumber yang rinci membahasnya. Hal tersebut berdasarkan kebiasaan-kebiasaan terdahulu yang sudah menjadi ‘ilmu titen’.
Perlu diingat juga bahwa mimpi berasal dari pikiran alam bawah sadar kita. Seringkali mimpi menjadi refleksi sebuah kekhawatiran kita di kehidupan nyata.
Demikian arti mimpi ular dalam Islam, mudah-mudahan sedikit mengobati rasa penasaran anda. Sekali lagi, tidak ada yang pasti mengenai kebenaran suatu mimpi. Tidak seperti apa yang telah dianugerahkan kepada Nabi Yusuf yang menjadikan tafsiran mimpinya adalah sebuah kebenaran. Wallahu A’lam.
