Agar Kita Terbebas dari Siksa Kubur, Begini Caranya!

Agar Kita Terbebas dari Siksa Kubur

Pecihitam.org – Alam kubur merupakan alam yang menjadi penguhubung antara alam dunia dan alam akhirat. Bagi mereka yang sudah meninggal dunia, mereka akan tinggal di alam ini hingga datangnya hari kiamat, lalu berpindah ke alam akhirat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Selama di alam kubur, setiap manusia akan mendapatkan ganjaran atas perbuatan yang pernah dilakukan selama hidup di dunia. Selain Allah dan Penghuni Kubur, tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti, siapa ahli kubur yang memperoleh rahmat dan siapa yang mendapatkan siksaan. Semua tergantung ketentuan dan keridhaan Allah SWT.

Lalu bagaimana caranya agar seseorang terbebas dari siksa alam kubur?

Agar dapat terbebas dari siksa kubur, Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam Ruh (2012) memberikan dua jawaban; secara umum dan secara rinci terkait dengan hal tersebut—yang bisa menyelamatkan seseorang terbebas dari siksa kubur.

Pertama, menghindari segala hal yang bisa mendatangkan siksa kubur.

Ini adalah jawaban Umum yang dijelaskan Ibnu Qayyim. Caranya, kita melaksanakan muhasabah diri setiap sebelum tidur malam. Kita menghisab diri sendiri; apa kebaikan dan keburukan yang diperbuat pada hari itu.

Baca Juga:  Penyebab Perbedaan Pendapat Dalam 4 Mazhab

Jika manusia melakukan keburukan, maka ia mesti berjanji untuk bertaubat dan tidak akan pernah mengulangi lagi perbuatan tersebut pada hari esok.

Dengan hal tersebut, jika kita meninggal dunia maka kita meninggal dalam keadaan bertaubat. Jika kita masih hidup besok, maka kita masih memiliki kesempatan untuk berbuat sesuatu yang belum dilakukan sebelum menghadap Allah. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari. Dan akan lebih baik lagi, jika setiap kali muhasabah disertai dengan berdzikir kepada Allah.

Kedua, melakukan amalan tertentu.

Ini adalah jawaban rinci dari Ibnu Qayyim. Beliau menjelaskan, bahwa ada beberapa amalan yang bisa menghindarkan atau membebaskan seseorang dari siksa alam kubur dan siksa api neraka.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan al-Miqdam bin Ma’fi Yakrib, Nabi SAW bersabda bahwa salah satu ‘keistimewaan’ orang yang mati syahid adalah mereka dilindungi dari siksa alam kubur.

Baca Juga:  Fakta Masjid Nabawi yang Berusia 1441 Tahun Sejak Dibangun Rasulullah Saw

Di dalam hadits lain, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa Surah Al-Mulk adalah pencegah dan penyelamat dari siksa alam kubur. Oleh sebab itu, siapa saja yang membaca Surat Al-Mulk maka ia akan selamat dari siksa kubur.

Imam at-Tirmidzi menilai, bahwa hadits dari Ibnu Abbas tersebut derajatnya adalah hasan gharib. Artinya, tingkatannya berada di pertengahan, antara shahih dan dhaif.

Orang yang meninggal dikarenakan sakit perut juga terlindungi dari siksa kubur. Mengapa? Karena meninggal dalam kondisi demikian dianggap sebagai syahid (dunia). Hal tersebut sebagaimana hadits dari Abu Hurairah, yang tertera dalam Sunan Ibnu Majah.

Begitu pula orang islam yang meninggal dunia pada hari Jum’at. Allah akan melindunginya dari ujian alam kubur kubur.

Selain daripada itu, ada beberapa amalan yang bisa membuat seseorang terbebas dari siksa di alam kubur. Di antaranya adalah berdzikir kepada Allah, mendirikan shalat, berpuasa bulan Ramadhan, haji dan umrah, bersedekah, membangun dan memperbaiki silaturahmi, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, berharap dan berprasangka baik kepada Allah.

Baca Juga:  Arsitektur Masjid dalam Historiografi Kebudayaan Islam

Di dalam kitab Busyral Karim, Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin menuliskan juga bahwa seorang Muslim yang membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 40 kali menjelang kematiannya, ia juga akan terhindar dari siksa kubur. Ia akan aman dari himpitan kubur dan malaikat dengan telapak tangannya akan membawanya menyebrangi ‘jembatan’ hingga ke surga.

Wallahu ‘Alam.

M Resky S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *