Pecihitam.org – Peneliti dari Universitas Indonesia (UI) Solahuddin mengungkap bagaimana aktivis Islam transnasionalis seperti aktivis salafi Wahabi menguasai DKM di masjid milik pemerintah. Solahudin mengatakan, para aktivis tersebut sudah dikader sejak di kampus.
“Sehingga saat bekerja di birokrasi atau pemerintahan, mereka aktif di lembaga masjid tempatnya bekerja. Mereka yang mewarnai,” kata Solahuddin di lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).
Solahuddin berharap para aktivis NU seperti di Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) bisa lebih dikembangkan agar bisa masuk dan mengisi masjid-masjid yang ada di pemerintahan.
Ia mengatakan, NU perlu mengorganisir Nahdliyin yang menjadi pegawai di pemerintahan untuk ke masjid, meramaikan masjid, mengaktifkan masjid sehingga bisa mewarnai suasana keagamaan dengan suasana NU. “Yuk, kita kembali suburkan masjid kuasai DKM-DKM itu agar tidak dikuasai orang lain,” tuturnya.
Sumber: http://detak.co
- Mengenal Imam Abu al-Hasan al-‘Ijli Pengarang Kitab al-Tsiqat - 09/03/2024
- Menteri Agama RI Luncurkan PMB PTKIN 2024 - 20/01/2024
- Gagasan tentang Pluralisme Menurut Para Sufi, Filsuf dan Faqih - 18/01/2024
 Solahuddin mengungkap bagaimana aktivis Islam transnasionalis seperti aktivis salafi Wahabi menguasai DKM di masjid milik pemerintah. Solahudin mengatakan, para aktivis tersebut sudah dikader sejak di kampus. “Sehingga saat bekerja di birokrasi atau pemerintahan, mereka aktif di lembaga masjid tempatnya bekerja. Mereka yang mewarnai,” kata Solahuddin di lantai 8, […]&media=https://www.pecihitam.org/wp-content/uploads/2017/10/Aktivis-2BSalafi-2BWahabi-2BKuasai-2BMasjid-2BPemerintahan.jpg){kind=link}