Al Khawarizmi, Matematikawan Muslim Penemu Angka Nol

al khawarizmi

Pecihitam,org – Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia matematika, tentu kerap kali kita akan dipertemukan dengan deretan angka angka dan rumus matematika, dan tentu angka nol salah satu angka yang paling rajin muncul diberbagai lembaran matematika sekalipun nilainya adalah nol. Namun siapa sangka? Rupanya si pencetus dari angka tersebut adalah al Khawarizmi sang Matematikawan Muslim.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dialah yang bernama lengkap Muhammad bin Musa al Khawarizmi atau yang dikenal pula dengan nama Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Sedangkan di dunia barat beliau dikenal dengan nama al Cowarizmi, al Karismi, al Goritmi dan sebutan lainnya.

Sedangkan waktu kapan beliau lahir beberapa sumber mengalami perbedaan pendapat, diantaranya ada yang mengatakan beliau lahir sekitar awal pertengahan abad ke 9 M, adapula yang mengatakan bahwa beliau lahir pada tahun 194 H/780 M di Uzbekistan dan wafat pada tahun 266 H/850 M.

Beliau hidup pada masa Khalifah al Ma’mun yang dimana pada waktu itu, Khalifah al Ma’mun adalah seroang khalifah yang sangat disenangi oleh para ilmuwan yang salah satunya oleh al Khawarizmi. Maka tak heran jikalau al Khawarizmi termasuk dalam salah satu anggota Baitul Hikmah Baghdad yang memang langsung didanai oleh Khalifah Dinasti Abbasiyah untuk melakukan penelitian terkait keilmuwan.

Baca Juga:  Al Khawarizmi; Penemu Angka Nol dan Kiblat Matematikawan Dunia

Selain itu, beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa beliau merupakan satu satunya ahli astronomi yang diikutsertakan dalam proyek pimpinan al Ma’mun untuk mengukur panjang satu derajat lingkar bumi sepanjang satu busur.

Sedangkan jika kita menoleh pada karya-karya tulisnya yang mencakup tentang keilmuwan, diantaranya ialah Kitab al Jabr w’ al Muqabalah (The book of restoring and balancing) buku ini merupakan titik awal aljabar dalam dunia Islam.

Selain itu Kitab al Tam wa’l Tafriq bi Hisab al Hid (Book of Addition and Subtraction by the method of calculation) karya ini dikenal sebagai pelajaran pertama yang ditulis dengan menggunakan sistem bilangan decimal serta merupakan titik awal pengembangan matematika dan sains.

Kontribusi al Khawarizmi dalam Bidang Ilmu

Dalam matematika sendiri, beliau kerap kali dijuluki sebagai bapak Aljabar atau bapak ilmu pengetahuan Aljabar. Sekalipun konsep Aljabar telah ada sebelum al Khawarizmi mengembangkan teori tersebut menjadi teori yang lebih kompleks.

Baca Juga:  Al Biruni, Ilmuwan Muslim Penghitung Pertama Kali Keliling Bumi

Adapun dalam beberapa sumber terselip nama Diophantus dari Yunani yang dipercaya sebagai penemu aljabar sekalipun belum dinamakan aljabar pada waktu itu, yang dimana teori Diaphontus sendiri lebih cenderung menggunakan aljabar untuk aplikasi teori teori bilangan.

Selain itu, beliau juga dikenal dengan teori algoritmanya dan sebagai orang yang memperkenalkan angka nol (0) dan menggunakannya sebagai basis baru dalam perhitungan.

Dari angka nol inilah kemudian orang orang barat menggunakan angka tersebut sekitaran dua abad kemudian. Tentu tidak bisa kita bayangkan tentang bagaimana jadinya dunia matematika itu tanpa angka nol bukan?

Sedangkan dalam dunia astronomi beliau berhasil membuat tabel khusus dalam pengelompokan ilmu perbintangan, maka tak heran jikalau beliau sempat mencoba untuk membuat ramalan tentang masa hidup Baginda Nabi Saw., melalui ilmu astronominya itu terlebih pada kepiawaiannya dalam dunia perbintangan.

Pandangan Para Ilmuwan

Sebagai orang hebat dibidang keilmuwan tentu Al Khawarizmi memiliki penilaian yang baik dimata para ilmuwan. Seperti dalam kacamata George Sarton (Seorang ahli kimia dan sejarawan Amerika yang berkelahiran Belgia) mengatakan bahwa Al Khawarizmi merupakan ilmuwan muslim terbesar dan terbaik sampai sampai menggolongkan periode antara abad ke 4 dan 5 M sebagai Zaman al Khawarizmi.

Baca Juga:  Biografi Sayyid Quthb; Penulis Tafsir Fi Dzilalil Quran dan Tokoh Ikhwanul Muslimin

Sedangkan dalam pandangan David Eugene Smith (seorang ahli matematika, pendidik dan editor Amerika) dan Karpinski menggambarkan al Khawarizmi sebagai salah satu tokoh besar pada masa keemasan Baghdad, salah satu penulis muslim yang mampu menggabungkan antara ilmu matematika klasik barat dan timur serta sebagai tokoh peneliti yang sangat berkontribusi dalam perkembangan ilmu aljabar dan aritmatika.

Rosmawati