Amalan yang Dapat Menghapus Dosa Walaupun Sebanyak Buih Lautan

Amalan yang Dapat Menghapus Dosa

Pecihitam.org – Banyak orang yang bertobat setelah melakukan kesalahan dan ingin menghapus dosa maksiatnya dengan amalan-amalan yang sekiranya itu bisa menghapusnya, akan tetapi ia tidak tahu amalan apa yang dapat menghapus dosa maksiat yang pernah dilakukannya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tanpa ia duga. Ada orang yang melakukan sebuah kemaksiatan namun dia tidak mau berhenti melakukan maksiat tersebut. Namun ada pula orang yang melakukan kemaksiatan dan dia takut akan dosa yang dia lakukan sehingga dia ingin berhenti serta berupaya menjauhi hal maksiat itu, namun iman yang belum kuat atau fondasi yang dia miliki belum bisa membentenginya.

Berikut adalah amalan yang dapat dilakukan untuk menghapus dosa yang pernah dilakukan seorang hamba:

Pertama, yaitu dengan membaca lafadz tasbih 100x yang hanya membutuh waktu sebentar dan bisa di baca kapan saja dan di mana saja (kecuali tempat yang dilarang misalnya kamar mandi).

Dalam riwayat Imam Muslim Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

“Barang siapa membaca: Subhanallahi Wabihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya). seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.” (HR. Muslim)

Tidak mesti juga membaca harus 100x dalam satu hitungan, akan tetapi menurut pendapat terkuat bahwa 100 kali adalah bacaan dalam sehari atau yang seratus itu bisa dibagi. Bisa jadi pagi 30, siang 30 dan malam 40.

Baca Juga:  Doa Untuk Orang Tua, Bacalah Setiap Usai Sholat

Ath-Thayyibi rahimahullah berkata,

سواء كانت متفرقة أو مجتمعة، في مجلس أو مجالس، في أول النهار أو آخره، إلا أن الأولى جمعها في أول النهار.

“Sama saja apakah bacaan tersebut (subhanallah 100 kali) terpisah atau dalam satu kali bacaan, dalam satu majelis atau dalam beberapa majelis. Di awal siang atau di akhir siang. Akan tetapi yang lebih baik adalah mengumpulkannya di awal siang.”

Akan tetapi perlu diperhatikan, jangan dengan ada hadits ini, kita jadi meremahkan dosa, berpikir nanti gampang akan dihapus sebentar dengan bacaan ini. Al-Munawi rahimahullah berkata,

“فلا يظن ظان أن من أدمن الذكر وأصر على ما شاء من شهواته وانتهك دين الله وحرماته أن يلتحق بالمطهرين المقدسين ويبلغ منازل الكاملين بكلام أجراه على لسانه ليس معه تقوى ولا عمل صالح “

“Orang yang mengandalkan terus dzikir ini akan tetapi ia terus bermaksiat sekehendak syahwatnya, melanggar agama Allah dan kehormatannya, Janganlah ia menyangka akan disamakan dengan orang yang dibersihkan dan disucikan, jangan menyangka ucapannya akan mendapat pahala dengan lisannya, padahal tidak ada ketakwaan (rasa takut) dan amal shalih pada dirinya.” (Faidhul Qadir juz 6)

Adapun dosa yang dihapus adalah dosa atau kesalahan pada hak Allah saja, jika berkaitan dengan hak anak adam atau sesama manusia, maka harus diselesaikan dengan yang bersangkutan, meminta maaf atau mengembalikan haknya berupa barang atau hutang misalnya.

Baca Juga:  Variasi Doa Saat Hujan Deras dalam Riwayat Hadis Nabi Muhammad

Selain itu dosa yang dihapus adalah dosa-dosa kecil, adapun dosa besar yang ia lakukan terus menerus maka ia harus bertaubat secara khusus dengan taubat nasuha dan syarat-syarat taubat nasuha. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (At Tahrim: 8)

Jika merasa melakukan dosa yang besar, maka ia bisa melakukan shalat taubat dua rakaat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ. ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ

“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (HR. Tirmidzi)

Baca Juga:  Macam-Macam Doa dan Amalan Sebelum Tidur Sesuai Sunnah Nabi

Kedua, terdapat amalan dzikir setelah shalat yang juga dapat menghapus dosa sebanyak buih di lautan, akan tetapi caranya setelah selesai shalat saja. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“Barangsiapa mengucapkan tasbih (mengucapkan ‘subhanallah’) di setiap akhir shalat sebanyak 33 kali, mengucapkan hamdalah (mengucapan ‘alhamdulillah’) sebanyak 33 kali, bertakbir (mengucapkan ‘Allahu Akbar’) sebanyak 33 kali lalu sebagai penyempurna (bilangan) seratus ia mengucapkan,

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

“Tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, maka Aku akan mengampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Muslim)

Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik