Anda Sedang Sakit? Bergemberilah! Allah Menggugurkan Dosa dan Mengangkat Derajatmu

sakit menggugurkan dosa

Pecihitam.org – Sakit merupakan kondisi di mana kesehatan menjadi terganggu. Setiap orang pasti pernah mengalami sakit. Ada yang sakit kepala, sakit gigi, demam dan semacamnya. Jangankan kita, Rasul yang Allah anugerahi badan sehat bugar, pernah juga mengalami demam.

Kendati tidak nyaman, sakit mengingatkan kepada kita, sebagai manusia kita adalah makhluk yang lemah. Tapi sakit juga merupakan rahmat dari Allah agar kita rehat sejenak dari lelahnya aktifitas dan penatnya bekerja.

Lebih jauh, jika kita telusuri literatur dalam banyak hadis, ternyata sakit adalah salah satu cara Allah menggugurkan dosa, bahkan mengangkat derajat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dengan sakit, Allah menggugurkan dosa

Mengenai hal ini, Nabi bersabda

حمى يوم وليلة كفارة سنة

Demam selama sehari semalam dapat menjadi penebus dosa setahun

Penyebutan demam sebagai penebusan dosa dalam hadis di atas hanyalah sebagai contoh. Sakit yang lain pun juga akan menjadi penebus dosa. Tentang gugurnya dosa sebab sakit, oleh Nabi diibaratkan daun yang berguguran.


مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ، إِلاَّ حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, Allah akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya” (HR. Bukhari)

Oleh karenanya, saat menjenguk orang sakit, Nabi meyakinkan orang yang sakit agar jangan sedih. Karena sakit akan membersihkan dosa.

Sebagaimana yang diceritakan Ibnu Abbas dalam hadis berikut:

Baca Juga:  Ilmu dan Amal Kebaikan, Dua Indikator Kesuksesan Dunia Akhirat

أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى أَعْرَبِيٍّ يَعُوْدُهُ فَقَالَ: لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ قَالَ: قُلْتُ: طَهُورٌ! كَلَّا، بَلْ هِيَ حُمَّى تَفُوْرُ –أَوْ تَثُوْرُ- عَلَى شَيْخٍ كَبِيْرٍ تزيره القبور. فَقَالَ النَّبِيُّ صّلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “فَنَعَمْ إِذًا “

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk menjenguk seorang Badui, beliau bersabda, “Tidak mengapa, (sakitmu ini sebagai) pembersih dosa insya Allah.” Aku (Ibnu Abbas) berkata, “Pembersih dosa?! Sekali-sekali tidak, bahkan ini adalah demam yang mendidih -atau bergejolak- pada seorang yang sudah tua renta, yang akan mengantarkannya kepada kubur.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau demikian, benar (ia adalah penghapus dosa).” (H.R Bukhari).

Dalam hadis yang lain dijelaskan. Ketika orang mukmin sakit, Allah perintahkan empat malaikat untuk mengambil empat hal, yakni kekuatan, nafsu makan, cahaya wajah dan semua dosanya.

Ketika Allah berkehendak menyembuhkannya, maka semua malaikat itu dengan perintah Allah mengembalikan apa yang mereka ambil. Kecuali malaikat keempat, yakni malaikat yang mengambil dosanya.

Ia tidak diperintahkan oleh Allah. Kepadanya, Allah berfirman.

Baca Juga:  Anjuran bagi Manusia untuk Merenungkan Tanda-tanda Kebesaran Allah


لا يحسن من كرمي ان امرك ان ترد ذنوبه بعد ما اتعبت نفسه في المرض

Tidak pantas bagiku memerintahkanmu untuk mengembalikan dosanya setelah Aku buat dia payah di waktu sakit.

Oleh karena itu, jika orang mukmin yang sakit tersebut meninggal, ia akan pulang dalam keadaan bersih dari dosa. Sebagaimana hadis yang dinukil oleh Syaikh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfury dalam Mawaidz al-Ushfuriyyah


ولو ارتحل إلى الآخرة يخرج من الدنيا طاهرا


Jika mukmin yang sakit meninggal menuju akhirat, maka ia akan keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa

Dengan sakit, Allah mengangkat derajat

Selain menggugurkan dosa, yang lebih dahsyat ternyata sakit adalah cara Allah mengangkat derajat seorang hamba. Karena sebagaimana maklum, sebuah derajat akan dicapai setelah melewati ujian.


إِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang ridho (menerimanya) maka Allah akan meridhoinya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya. (HR. Tirmidzi)

Dan sakit merupakan ujian. Sakit adalah salah satu tahapan yang harus dilewati oleh hamba untuk sampai pada derajat yang Allah sediakan.
Sebagaimana sabda Nabi

إن العبد إذا سبقت له من الله منزلة فلم يبلغها بعمل إبتلاه الله في جسده أو ماله أو ولده ثم صبر على ذلك حتى يبلغه المنزلة التي سبقت له من الله عز و جل

Baca Juga:  Inilah Tiga Amalan Yang Sepadan dengan Ibadah Haji

Sesungguhnya hamba jika sudah ditaqdirkan memiliki tempat disisi Allah dan ia tidak bisa mendapatkannya dengan amal, maka Allah akan menberinya cobaan kepada jasadnya, hartanya atau anak anaknya yang jika ia sabar, maka ia akan mendapatkan tempat di sisi Allah Azza wa Jalla. (HR. Ahmad)

Demikian…. sakit walaupun berat dijalani, kita mestinya sabar bahkan gembira menjalaninya. Karena hikmah di balik sakit bagi seorang mukmin ibarat dua sisi mata uang yang kesemuanya baik. Pada satu sisi, sakit adalah penggugur dosa, dan pendongkrak terangkatnya derajat di sisi yang lain.

Faisol Abdurrahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *