Apa Saja Kewajiban Anak Terhadap Orangtua

Apa Saja Kewajiban Anak Terhadap Orangtua

Pecihitam.org- memiliki seorang anak adalah dambaan bagi setiap pasangan suami istri. Oleh karena itu, kedua orangtua akan sangat gembira jika Allah SWT benar-benar memberikan karuniaNya dalam wujud seorang anak. Harapan dan doa pun terus dipanjatkan agar anak yang telah lahir tersebut menjadi anak-anak yang saleh dan salehah. Lalu apa saja kewajiban anak terhadap orangtua?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Wajib hukumnya bagi setiap anak berbakti kepada kedua orang tua. Hal ini sesuai dengan perintah baik yang ada di dalam Al-Qur’an maupun hadits. Dalam berinteraksi dengan orang tua, anak harus memperhatikan rambu-rambu etika yang disebut adab. Di dalam risalahnya Imam al-Ghazali “Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444)” disebutkan bahwa, sekurang-kurangnya ada tujuh adab anak kepada orang tua sebagai berikut:

Adab anak kepada orang tua, yakni mendengarkan kata-kata orang tua, berdiri ketika mereka berdiri, mematuhi sesuai perintah-perintah mereka, memenuhi panggilan mereka, merendah kepada mereka dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan mereka dengan pemaksaan, tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak sungkan melaksanakan perintah-perintah mereka,  tidak memandang mereka dengan rasa curiga, dan tidak membangkang perintah mereka.

Baca Juga:  Mengenal Pemikiran Al Kindi dalam Memadukan Filsafat dan Agama

Muathafa al-Khan, Musthafa al-Bagha dan Ali al-Ayarbiji, membuat sebuah kitab yang berjudul Al Fiqh Al Manhaji Ala Madzhab Al Imam Al Syafi’I, di dalamnyaditerangkan bahwa ada dua kewajiban anak terhadap orangtua, menurut agama Islam. Pertama, taat dan berbuat baik kepada orangtua dalam hal apa saja kecuali kemaksiatan, hal ini berdasarkan firman Allah SWT.

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.(QS. Al- Isra’: 23)

Baca Juga:  Ketika Agama Dipolitisasi dan Kebenaran Dimonopoli Demi Tujuan Kekuasaan

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS. Al-Luqman: 15)

Kedua, memberikan nafkah kepada orang tua, jika mereka dalam keadaan fakir atau miskin, sedangkan anak dalam keadaan mampu. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW sebagai berikut: Dari Umarah bin Umair dari bibiknya bahwasannya ia (bibiknya) bertanya kepada Aisyah RA, “Anak asuhku adalah yatim, apakah aku boleh makan dari hartanya?” Aisyah menjawab: “Rasulullah SAW bersabda:sungguh di antara harta yang paling baik dimakan oleh seseorang adalah dari hasil kerjanya dan hasil kerja anaknya.” (HR. Abu Daud)

Baca Juga:  Makna Kalimat Inalillahi Wainailaihi Rojiun dan Anjuran Pengucapannya

Hadist yang kedua dating dari Amru bin Syuaib dari bapaknya, dari kakeknya, bahwasannya ada seorang laki-lakiyang mendatangi Nabi SAW, lalu ia bertanya: “Ya Rasulullah, sungguh aku memiliki harta dan anak, dan sungguh ayahku butuh juga hartaku”. Nabi SAW bersabda : “kamu dan hartamu juga untuk ayahmu, sungguh anak-anak kalian itu termasuk yang paling baik dari usaha kalian. Maka makanlah dari hasil kerja anak-anak kalian.” (HR. Abu Daud) Demikianlah kewajiban anak kepada orang tua, semoga kita bisa berbakti kepada kedua prangtua kita dan membahagiakan mereka.

Mochamad Ari Irawan