Inilah Kisah Ashabul Kahfi yang Ditidurkan dalam Gua Selama 309 Tahun

ashabul kahfi

Pecihitam.org Kisah Ashabul Kahfi merupakan kisah yang tidak asing dalam dunia Islam. Karena kisah mereka diabadikan dalam Surat Al-Khafi. Mereka merupakan tujuh pemuda yang beriman yang bersembunyi di dalam gua dalam rangka menyelamatkan diri dan agamanya dari intimidasi raja Dikyanu yang dzalim.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Siapa saja mereka, bagaimana kisahnya dan bagaimana mereka bisa tidur hingga tiga abad lebih?

Daftar Pembahasan:

7 Pemuda Ashabul Kahfi

Menurut beberapa sejarawan Islam, ketujuh pemuda tersebut bernama: Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus dan Thamlika, serta seekor anjing bernama Kithmir yang dipercaya sebagai satu-satunya anjing yang masuk surga.

Kisah Ashabul Kahfi

isah mereka yang luar biasa ini, disebutkan oleh Allah dalam Surat Al Kahfi ayat 9 – 26. Dan inilah kisah lengkap tentang mereka.

Hiduplah zaman dahulu seorang raja yang sangat zalim dan kejam yang bernama raja Dikyanus. Sebelum raja Dikyanus berkuasa, rakyat kerajaan tersebut merupakan rakyat yang beriman kepada Alloh.

Namun semuanya berubah setelah Dikyanus berkuasa, rakyat menjadi sangat patuh pada Dikyanus sebab jika ada yang membantah akan langsung dibunuh secara kejam. Mereka dipaksa mengagungkan raja mereka sebagai tuhan mereka dan Alloh pun mereka tinggalkan.

Namun berbeda dengan rakyat kebanyakan yang menjadi patuh kepada raja zalim itu, ada 7 pemuda yang menentang kekuasaan zalim raja Dikyanus. Keimanan mereka pun akhirnya diketahui oleh raja Dikyanus, Dikyanus pun berang tidak terkira, Dikyanus langsung memerintahkan bala tentaranya untuk mencari 7 pemuda tadi dan membawanya ke hadapan raja.

Dikyanus menawari berbagai macam kesenangan dunia kepada 7 pemuda tadi mulai dari jabatan, kekayaan, wanita dan lain lain, namun semuanya ditolak mentah mentah oleh mereka.

Pemuda beriman tersebut lebih memilih mempertahankan keimanan daripada menjadi penyembah selain Alloh. Mereka tidak ditahan, namun dilepas oleh Dikyanus untuk memberi kesempatan pada pemuda pemuda itu berubah pikiran. Di akhir pertemuan tersebut, Dikyanus mengancam akan membunuh ke 7 pemuda jika tidak segera merubah keyakinan mereka.

Apakah pemuda tersebut takut dan akhirnya menjadi pengikut raja Dikyanus? Tidak, mereka sama sekali tidak berpikir untuk berubah keyakinan. Dengan ancaman Dikyanus, justru mereka semakin mantap dan yakin dengan keimanannya. Kematian adalah keniscayaan, mereka tidak takut dengan kematian sedikitpun. Sebagai usaha untuk mempertahankannya, mereka sepakat untuk hijrah, pindah ke tempat lain yang lebih baik dan mendukung keimanannya. 

Mereka akhirnya mengasingkan diri bertujuh dan 1 ekor anjing. Ketika sampai pada sebuah gua, mereka masuk ke dalamnya dengan maksud untuk beristirahat. Mereka akhirnya tidur di dalam gua itu. Dalam tidurnya, Alloh membolak balikkan tubuh pemuda tersebut ke kanan dan kekiri. Kasih sayang Alloh pada mereka juga diwahyukan dalam Surat Al Kahfi dengan memerintahkan matahari agar ketika terbit, cahayanya lebih condong ke arah kanan, sementara pada saat terbenam agar sinarnya meninggalkan dari kiri.

Baca Juga:  Pengajian Gus Dur Dibubarkan, NU Justru Mendoakan Pemerintah

Sehingga mereka tidur sangat lelap sekali.
Ditempat lain, raja Dikyanus sangat murka karena kepergian 7 pemuda beriman tersebut. Dan memerintahkan seluruh rakyat mencari 7 pemuda beriman. Dan mengiming-imingi rakyat dengan hadiah yang sangat besar bagi siapa yang berhasil menemukannya. Ternyata meskipun seluruh rakyat mencari, tidak satupun berhasil menemukannya. 

7 Pemuda beriman dalam kisah Ashabul Kahfi istirahat dengan tenang didalam gua. Mereka tidak merasa sama sekali jika istirahat tidur mereka sangat lama, 390 tahun. Mereka merasa hanya tidur dalam sekejap mata saja.

Namun, mereka benar-benar selamat dari terkaman raja Dikyanus. Mereka bangun dari tidurnya saat kekuasaan telah berganti, dimana negeri telah dipimpin oleh raja yang memberikan kebebasan pada rakyatnya dalam hal keimanan. Karena rasa lapar yang amat sangat, mereka menjadi bertanya-tanya, sebenarnya kita tidur berapa lama.

Antara satu pemuda dengan pemuda lainnya saling memberikan pendapat berapa lama mereka tidur, dan hanya Alloh lah yang tahu berapa lama mereka tidur.

Salah satu pemuda tersebut pergi keluar gua berniat untuk membeli makanan. Sepengetahuan pemuda itu, masih merasa berada di zaman raja Dikyanus, sehingga Dia berjalan dengan hati2.

Ketika sampai dipasar dan hendak membayar makanan, pedagang makanan terheran-heran dengan bentuk uang yang diberikan pemuda itu. Pedagang makanan pun akhirnya memanggil pengawas pasar dan berharap akan menyelesaikan persoalannya.

Pengawas membawa pemuda itu ke hadapan raja dan pemuda itu akhirnya menceritakan asal usulnya. Betapa terkejutnya raja dengan kisah yang diceritakan oleh pemuda beriman.

Dan raja menceritakan bahwa raja Dikyanus yang bengis telah mati pada 309 tahun yang lalu.
Istana kerajaan menjadi hening dan penuh haru dengan adanya pemuda beriman telah mempertahankan keimanannya dari raja yang kejam dan bengis dan sekarang berada ditengah-tengah mereka.

Pemuda itu mengajak semua orang agar terus beriman kepada Allah SWT dan jangan sekali kali tunduk pada selain Alloh. Raja yang soleh mengajak para pemuda untuk pindah ke istana, namun 7 pemuda Ashabul Kahfi menolak dengan halus dan lebih memilih tinggal di gua. Hingga akhirnya Alloh mewafatkan  ke tujuh pemuda tadi.

Bagaimana Ashabul Kahfi Bisa Tidur Lama?

Menariknya, bagaimana mereka bisa tidur dalam durasi waktu yang sangat lama, lebih dari 3 abad tersebut?

Maka ulasan kami kali ini akan memaparkan berdasarkan penjelasan Al-Qur’an dan sains mengenai pemuda-pemuda beriman ini tidur hingga 300 tahun lebih.

Baca Juga:  Kisah Seorang Sopir yang Jadi Waliyullah dan Punya Santri Ribuan

Ternyata, berdasarkan kisah mereka yang diceritakan oleh Allah, setidaknya bisa disimpulkan ada lima hal yang menyebabkan Ashabul Kahfi bisa tidur selama 309 tahun.

1. Allah menutup telinga mereka

Hal pertama yang menyebabkan Ashabul Kahfi bisa tidur dengan waktu yang sangat lama adalah karena Allah menutup telinga mereka. Disebutkan pada ayat ke-11 dalam Surat Al Kahfi

فَضَرَبْنَا عَلٰٓى اٰذَانِهِمْ فِى الْكَهْفِ سِنِيْنَ عَدَدًاۙ

Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, selama beberapa tahun.

Para mufassir menjelaskan, maksud ayat ini adalah menutup pendengaran mereka sehingga tidak ada suara yang bisa mengganggu dan membangunkan mereka dari tidur. Sebagaimana kita tahu, saat tidur hal yang biasanya mengganggu dan dan membuat terbangun adalah ketika telinga mendengarkan suara.

Dan ini tidak akan terjadi kepada Ashabul Kahfi, karena telinga atau pendengaran mereka telah ditutup oleh Allah.

Secara ilmiah, bisa dijelaskan juga. Bahwa telinga memiliki empat titik akupunktur yang berfungsi untuk menekan nafsu makan. Dalam kalimat Allah menutup telinga dapat pula diartikan sebagai menekan empat titik akupunktur tersebut sehingga nafsu makan mereka terbatas.

Dengan demikian, maka walaupun dalam waktu yang sangat lama mereka tidak merasa kelaparan. Karena sebagaimana kita tahu, walaupun dalam keadaan tidur jika perut keroncongan, maka hal itu juga bisa membuat kita terbangun dari tidur.

2. Tidak ada sinar matahari

Allah menyebutkan pada ayat ke-17

وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَاِذَا غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ

Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri.

Menurut keterangan para ahli tafsir, mulut gua itu menghadap ke Utara, sehingga tidak ada sinar matahari yang langsung mengenai mereka. Matahari yang terbit dari arah Timur dan terbenam di arah Barat, sinar langsungnya hanya mengenai kedua bagian mulut gua.

Tetapi, cahaya dari bias matahari melalui mulut gua itu tetap bisa tembus ke dalam sehingga mereka tidak berada dalam kegelapan yang menakutkan.

Ilmu sains menjelaskan juga tentang ini. Tidak adanya sinar matahari langsung membuat keadaannya redup. Hal ini memungkinkan suhu di dalamnya menjadi sejuk. Keadaan ini dapat memberikan kenyamanan dan membuat tidur kian lelap.

3. Gua yang luas

Masih dari ayat ke-17, Allah berfirman

وَهُمْ فِيْ فَجْوَةٍ مِّنْهُۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا

… sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Bagian dalam gua yang luas, juga diperkirakan menjadi faktor kuat yang membuat mereka tidur sangat lama. Karena dengan tempat yang luas itu tidak akan membuat mereka saling berdesakan yang mengakibatkan mereka cepat terbangun.

Baca Juga:  Ubadah bin Shamit; Penghafal al Quran dan Hakim Pertama di Palestina

4. Tubuh mereka dibolak-balik

Disebutkan pada ayat ke-18

وَّنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِ

… dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri

Pendengaran telinga yang ditutup, tidak terkena sinar matahari langsung, gua yang luas, ditambah tubuh mereka juga di bolak-balik oleh Allah menjadikan mereka semakin lelap tidurnya.

Karena berdasarkan sains, bergeraknya tubuh membuat sirkulasi aliran darah tetap terjaga. Inilah yang tidak menjadikan mereka merasa pegal-pegal meskipun tidur dalam waktu lama.

5. Gua terlihat menyeramkan

Allah SWT berfirman dalam masih pada ayat ke-18


وَتَحْسَبُهُمْ اَيْقَاظًا وَّهُمْ رُقُوْدٌ ۖوَّنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖوَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيْدِۗ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَّلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا

… sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka.

Di mana-mana, gua pasti selalu terlihat menyeramkan, terlebih dalam kisah Ashabul Kahfi ini. Terdapat seekor anjing di mulut gua yang seolah penjaga dengan menjulurkan kakinya ke bibir hua. Ini sungguh semakin menambah kesan menyeramkan. Sehingga Allah menggambarkan, orang yang melihat gua Ashabul Kahfi ini akan lari dengan penuh rasa ketakutan.

Sebagaimana disebutkan dalam sejarahnya, hampir saja para pemuda Ashabul Kahfi ini ditemukan oleh pasukan Raja Dikyanus yang memburu mereka. Namun ketika hendak memasuki gua, mereka kemudian keluar dan lari dengan penuh ketakutan. Kenapa? Karena memang guanya sangat menyeramkan.

Dengan demikian, maka mereka bisa tidur dalam waktu yang sangat lama, karena tidak ada orang yang berani memasuki gua itu, lebih-lebih di mulut guanya terdapat seekor anjing.

Faisol Abdurrahman