Barus Sebagai Titik Nol Islam di Nusantara, Benarkah?

Barus

“Mereka yang Menolak Belajar dari Sejarah dikutuk untuk mengulanginya” (George Santayana)

Pecihitam.org – Barus adalah daerah yang terletak di pesisir Kabupaten Tapanuli tengah Sumatera Utara. Belakangan Resonansi tentang Barus semakin tinggi karena ada pernyataan dari Presiden Joko widodo bahwa menyatakan Barus sebagai Titik Nol Islam Nusantara. Lalu benarkah awal mula Islam masuk ke Nusantara itu pertama kali di Barus?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dalam sejarah menuai banyak perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Banyak faktor yang memicu perbedaan pendapat dalam sebuah sejarah. Kemudian Sebab lantaran perbedaan itulah kemudian sebuah Negeri mampu untuk menemukan jatidirinya sebagai sebuah bagian dari peradaban.

Teori kedatangan Islam di Nusantara masih menjadi perdebatan sampai saat ini. Sebab setiap teori didasari bukti masing-masing dalam setiap teori yang ada. Seperti yang dikatakan Agus Sunyoto dalam bukunya Atlas Walisongo dan beberapa sejarawan lain seperti Snouck Horgronje, Pijnaple dll. ada Empat teori yang saya rangkum dalam mengatakan masuknya Islam ke Nusantara :

  1. Teori Arab, yang mengatakan bahwa Islam datang dari Arab dalam hal ini berasal dari Mekah atau Madinah dengan buktinya adalah adanya hubungan dagang yang sudah terjalin dengan orang-orang arab pada masa itu dan juga adanya makam fatimah binti maimun yakni abad ke-7 Masehi.
  2. Teori Persia, yang mengatakan kalau Islam datang dari Persia yakni Iran sekarang hal ini disampaikan oleh Hoesen Djajadiningrat sejarahwan Banten yang mengatakan bukti dari teori ini adalah kesamaan budaya pada masa itu. Dan adanya makam-makam yang polanya sana dengan makam orang Islam yang ada di Persia.
  3. Teori Gujarat yang mengatakan kalau Islam di Nusantara itu berasal dari Gujarat atau India, yang mana menurut Prof. Azzuamrdi azra bahwa sebetulnya orang-orang yang dari Gujarat juga merupakan orang-orang arab yang bermukim sementara di Gujarat kemudian melanjutkan perjalanan ke Nusantara.
  4. Teori China yakni yang mengatakan kalau Islam berasal dari Tiongkok China sebab melihat Budaya China yang kental sekali ada di Nusantara. Seperti Pakaian dan Makanan.
Baca Juga:  Bacaan Takbiran Malam hari Raya Idul Fitri Lengkap dengan Keutamaannya

Dari empat teori diatas yang dikatakan oleh Agus Sunyoto dll (kebanyakan Sarjana serta sejarawan) bahwa Islam datang petama kali itu di Aceh atau Samudra Pasai. Akan tetapi fakta tentang Barus yang menurut presiden jokowi merupakan Titik Nol Islam Nusantara merupakan suatu temuan yang boleh jdi dikatakan baru.

Menurut Prof. Dien Madjid Penulis buku Catatan Pinggir Sejarah Aceh, mengatakan kalau bukti masuknya Islam pertama itu di Barus adalah salah satunya dengan adanya makam Syekh Rukunudin yang tertulis meninggal pada tahun 672 Masehi, dan kemudian ada kampung arab atau disebut Bandar Khalifah.

Artinya masa itu sudah ada kelompok-kelompok Islam yang sudah datang ke Nusantara melalui jalur dagang yang sudah dibangun oleh orang-orang Pribumi dan orang-orang dari luar Nusantara.

Baca Juga:  Mengenal Intelektual Muslimah Pertama di Dunia, Siapakah Dia?

Bahkan seorang wartawan senior Dhia Prekasa Yodha mengatakan kalau Jalur dagang Barus itu lebih tua dari jalur dagang sutra yang dikenal sebagai jalur dagang yang paling tua. Barus justru lebih tua daripada itu. Artinya peradaban Nusantara pada saat itu sudah teebilang maju sebab melihat jakur dagang yang lebih tua dari jalur dagang sutra.

Hal tersebut dibuktikan oleh ucapan Ahmad Ginanjar Sya’ban bahwa ketika zaman Fir’au atay zaman Egypt (Mesir) zaman dulu. Melakukan mumimusasi atau proses Pembuatab mumi itu menggunakan kapur. Adapaun kapur tersebut itu berasal dari daerah barus yang hari ini ada di Sumatera Utara.

Jadi apabila Presiden sudah membuat pernyataan bahwa Barus sebagai titik Nol Islam Nusantara mungkin bisa diterima apabila melihat sejarah panjang yang sudah dicatat diatas. Namun hal ini juga tidak menafikan teori-teori yang sudah lebih dulu Masyhur. Demikian Semoga bermanfaat. Tabik!

Baca Juga:  Kisah Dzulkarnain, Raja Shaleh yang Membangun Tembok Ya'juj Ma'juj
Fathur IM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *