Begini Adab Membaca Al-Quran, Perhatikan Dengan Baik!

Begini Adab Membaca Al-Quran, Perhatikan Dengan Baik!

PeciHitam.org – Sebagai sebuah mu’jizat Nabi Muhammad saw, al-Quran memiliki banyak keistimewaan dan juga pelajaran di dalamya. Tentu saja hal ini juga harus dibarengi dengan bagaimana cara kita menghormati al-Quran. Salah satunya adalah mengenai Adab Membaca al-Quran

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Adab dalam beribadah merupakan bentuk penghormatan kita terhadap ibadah yang akan dijalani dan amalan yang dilakukan dengan adab yang salah dapat menghantarkan kita pada murkanya Allah SWT. Karenanya, setiap Muslim wajib menuntut ilmu untuk menyempurnakan amal ibadahnya.

Seorang Muslim perlu memperhatikan adab membaca Al-Quran untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam membacanya seperti:

  • Membaca dengan duduk yang sopan, tenang dan dalam keadaan suci.

Dalam membaca Al-Quran seseorang dianjurkan dalam keadaan suci, tapi diperbolehkan apabila dia membaca dalam keadaan terkena najis. Imam Haromain berkata:

“Orang yang membaca Al-Quran dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.” (Lihat: At-Tibyan, hal:58-59)

  • Diusahakan membacanya dengan tartil perlahan dan tidak cepat agar bisa menghayati isi ayat yang dibaca.

Rasulullah Saw bersabda:

“Siapa saja yang membaca Al-Quran (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami.” (HR. Ahmad)

Baca Juga:  Pentingnya Meneladani Sifat Tawadhu yang Diajarkan Para Ulama

Sebagian sahabat kurang menyukai pengkhataman Al-Quran sehari semalam dengan dasar hadits di atas.

“Rasulullah SAW memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Al-Quran setiap satu minggu (7 hari)” (HR. Bukhori-Muslim)

Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit yang mengkhatamkan Al-Quran sekali dalam seminggu.

  • Sebisa mungkin membaca Al-Quran dengan khusyu’, dengan menangis karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca bisa menyentuh perasaan dan jiwa.

Allah SWT menjelaskan sebagian dari sifat hamba yang shalih yang artinya:

“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Isra’, 17:109)

Meskipun demikian tidak disyariatkan bagi seseorang untuk berpura-pura menangis dengan tangisan yang dibuat.

  • Membaguskan suara ketika membaca Al-Quran .

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Hiasilah Al-Quran dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Di dalam hadits yang lain dijelaskan:

“Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Quran.” (HR. Bukhari-Muslim)

Maksudnya ialah membaca Al-Quran dengan susunan bacaan yang jelas dan terang dalam pengucapan makhorijul hurufnya, panjang pendeknya bacaan dan tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Namun, seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuan.

  • Membaca Al-Quran dimulai dengan isti’adzah.
Baca Juga:  Meneladani Zuhud Tingkat Langit Abu Bakar As Siddiq

Allah SWT berfirman yang artinya:

“Dan bila kamu akan membaca Al-Quran, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl 16:98)

Usahakan waktu memulai membaca Al-Quran tidak mengganggu orang yang sedang shalat dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras di tempat yang banyak orang dan dibaca secara khusyu.

Rasulullah SAW bersabda:

“Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-Quran ).” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi dan Hakim)

Berdasarkan beberapa adab membaca Al-Quran di atas, maka secara praktis dan lengkap adab dalam membaca Al-Quran ialah:

  • Diusahakan membaca Al-Quran dalam keadaan suci dari dua hadas.
  • Diusahakan menghadap kiblat.
  • Meminta perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan yang terkutuk.
  • Membaca “Basmallah” pada setiap permulaan surat selain surah “Bara’ah” (At-Taubah)
  • Diusahakan membaca Al-Quran dengan tartil atau secara perlahan-lahan dengan memerhatikan hukum tajwidnya.
  • Berhenti untuk berdo’a ketika membaca ayat tentang rahmat dan azab.
  • Melakukan Sujud tilawah apabila bertemu ayat sajdah bila tidak lupa.
  • Diusahakan menghindari tertawa, canda dan berbicara hal lain saat membaca Al-Quran .
  • Menghentikan bacaan ketika dalam kondisi mengatuk.
  • Bersabar bagi orang yang kesulitan dalam membaca Al-Quran.
  • Mentadabburi atau menghayati isi apa yang sedang dibaca.
Baca Juga:  Mengatasi Quarter Life Crisis Kaum Muda Menurut Islam

Setelah membaca artikel ini, hendaklah kita mulai merubah adab kita ketika akan membaca al-Quran.

Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *