Belajar Kemuliaan Akhlak Dari Sejarah Nabi Muhammad

Belajar Kemuliaan Akhlak Dari Sejarah Nabi Muhammad

Pecihitam.org – Sungguh, dalam diri Rasulullah SAW terdapat sifat teladan yang baik (QS al-Ahzab [33]: 21). Belajar dari Sejarah Nabi Muhammad yakni ketika Rasulullah SAW disakiti oleh orang-orang yang menentangnya, beliau tidak pernah membalasnya. Rasul menghadapinya dengan penuh kesabaran. Ketika Rasulullah melintas di depan rumah seorang wanita tua, beliau selalu diludahi oleh wanita tua tersebut.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Suatu hari, Rasulullah SAW tidak bertemu dengan wanitu tua itu. Karena penasaran, beliau pun bertanya kepada seseorang tentang wanita tua itu. Justru orang yang ditanya pun malah heran, mengapa Rasulullah menanyakan kabar tentang wanita tua yang telah berlaku buruk kepadanya.

Setelah Rasulullah mendapatkan jawaban, wanita tua yang biasa meludahinya itu ternyata sedang sakit. Bukannya gembira, justru beliau memutuskan untuk menjenguknya. Wanita tua tersebut tidak menyangka bahwa Rasulullah mau menjenguknya.

Bahkan, ketika si wanita tua itu sadar bahwa manusia yang menjenguknya adalah orang yang selalu diludahinya setiap kali melewati depan rumahnya, si wanita tua itu pun menangis di dalam hatinya, “Duhai, betapa luhur budi manusia ini. Kendati tiap hari aku ludahi, justru dialah orang pertama yang menjengukku kemari.”

Baca Juga:  Kisah Pernikahan Nabi Muhammad dan Sayyidah Khadijah

Wanita tua tersebut lantas bertanya kepada Rasulullah dengan meneteskan air mata haru dan bahagia, “Wahai Muhammad, mengapa engkau mau menjengukku, padahal tiap hari aku meludahimu?” Nabi pun menjawab, “Aku yakin alasan engkau meludahiku karena engkau belum tahu tentang kebenaranku. Dan aku yakin engkau tidak akan melakukannya, .Jika engkau telah mengetahuinya. “

Wanita tua itu pun menangis dalam hati, ketika mendengar jawaban bijak dari Rasulullah SAW. Dadanya sesak, tenggorokannya terasa tercekat. Kemudian ia pun berkata dengan penuh kesadaran, “Wahai Muhammad, mulai saat ini aku berjanji untuk mengikuti agamamu.” Lantas, wanita tua itu pun mengikrarkan dua kalimat syahadat, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”.

Itulah sebagian kisah manusia agung yakni Nabi Muhammad SAW. Masih banyak cerita lainnya yang hendaknya terus digali, disosialisasikan, diteladani, dan diejawantahkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. salah satunya tentang akhlak mulia beliau yang selalu jujur dan amanah.

Dalam semua perkataan dan prilakunya, baginda Nabi Muhammad SAW itu adalah seorang yang sangat jujur. Dalam menjaga hak-hak orang lain, beliau orang yang sangat dipercaya. Umatnya sangat mencintai dan sangat hormat kepada beliau dengan dua sifat beliau yaitu sifat Jujur dan menepati janji.

Baca Juga:  5 Alasan Penting Perlunya Membaca Sirah Nabawiyah

Abu Daud dan Tirmidzi dari Sahabat Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Sesungguhnya Rasulullahi SAW bersabda, “Datangilah Amanah kepada Orang yang mempercayai-mu dan janganlah berkhianat kepada orang yang mengkhianati-mu”.

Dari riwayat di atas dapat kita fahami bahwa, ketika orang lain mengkhiati kita maka tak usah balik mengkhianatinya. Ketika orang lain berbuat jelek kepada kita maka tak perlu dibalas dengan kejelekan yang sama. Memang terkadang menyesakan hati, namun sifat inilah yang dipraktekkan oleh Baginda Nabi Muhammad kita.

Rasulullah SAW merupakan pribadi yang sangat membenci sifat kadzib atau bohong dan khianat, karena kedua sifat ini merupakan bagian dari tanda-tanda dari orang-rang yang munafik, sedangkan orang munafik itu berada di dasar jurang neraka.

Maka tidak ada sama sekali literatur sejarah yang menyebutkan bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW punya sifat Kadzib dan Khianat, dari masa kecil sampai dewasa. Beliau itu begitu sangat memegang teguh janji dan selalu menepatinya walau sekecil dan seremeh apapun. Bahkan beliau dijuluki al Amin (yang dapat dipercaya) pada saat beliau masih muda,.

Baca Juga:  Pengaruh Ilmu Shalahuddin Al Ayyubi Hingga ke Nusantara dan Seluruh Dunia Islam

Dengan sangat baik baginda Rasulullah SAW selalu bergaul dengan masyarakat. Dalam hal apa saja, beliau selalu melarang berbuat khianat dan sifat keji lainya. Ketika beliau berhutang, meminjam sesuatu, gadai, jual beli, sewa menyewa, hadiah, infaq sedekah dan semua urusan muamalah lainnya beliau begitu sangat memegang teguh prinsip-prinsip mu’asyaroh dan muamalah.

Dari Sejarah Nabi Muhammad yang singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang memiliki akhlak yang sangat mulia. Mulai dari sang pemaaf, selalu jujur, dan amanah, serta masih banyak lagi sifat-sifat mulia yang beliau miliki. Mudah-mudahan kita semua bisa meneladani sifat-sifat beliau, amin.

Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *