Berbuat Baik kepada yang Sudah Meninggal, Bagaimanakah Caranya?

berbuat baik kepada yang sudah meninggal

Pecihitam.org,- Sebagai umat beragama pastinya berbuat baik adalah sebuah tuntutan, tidak hanya kepada sesama manusia akan tetapi kepada binatang dan tumbuhan pun termasuk sebuah kewajiban.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dan tentu berbuat baik yang banyak dipahami banyak orang ialah berbuat baik kepada makhluk Allah yang masih hidup, padahal faktanya? Dalam Islam terutama, ternyata kita masih dituntut untuk berbuat baik kepada mereka yang sudah meninggal baik dengan cara menghormati maupun dengan memuliakannya.

Terkait bagaimana cara kita beramal dan berbuat baik dijelaskan sebagaimana dalam firman Allah dalam QS. At Taubah [9]: 71

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

Tentu ayat diatas telah menjadi petunjuk bagi untuk saling tolong menolong, termasuk tolong menolong kepada orang yang sudah meninggal dunia hingga bernilai pahala bagi kita yang masih hidup.

Baca Juga:  Riya’ Adalah Bagian Dari Syirik, Benarkah ?!

Berbuat baik kepada yang sudah meninggal seperti halnya menggalikan mereka kubur, memandikan, mengkafani, merawat jenazah dan menutupi aib-aib mereka yang bisa saja menjadi dosa jariyah bagi mereka.

Sebagaimana dijelaskan oleh Ath Thabrani dalam kitab Al Mu’jam al Kabir, dan Hakim menilainya sebagai hadits sahih sesuai dengan kriteria Imam Muslim bahwasanya dari Abu Rafi’ r.a., Rasulullah bersabda

“Barang siapa memandikan Mayit, kemudian ia menyimpan (Aib si mayit) niscaya Allah akan mengampuni 40 dosa besar baginya. Barang siapa yang menggali kubur untuk saudaranya hingga tertutuplah seluruh tubuhnya oleh tanah, seolah olah ia membangun untuk saudaranya itu rumah hingga ia dibangkitkan”

Masih berada di kitab yang sama, dijelaskan oleh Ath Thabrani dari Abu Umamah r.a., bahwasanya Rasulullah Saw., bersabda;

“Barang siapa yang memandikan mayit maka Allah akan memadamkan Api Neraka untuknya dan akan membersihkan dosa dosanya. Jika seseorang mengafani mayit maka Allah akan memakaikan baju sutra untuknya”

Dan yang menjadi keutamaan lain bagi kita yang masih hidup ialah dengan mendoakan mereka yang telah meninggal agar selayaknya ditempatkan di tempat yang mulia, terus mengenang kebaikan kebaikannya guna bernilai pahala baginya.

Baca Juga:  Inilah 3 Bentuk Durhaka Istri Kepada Suami yang Paling Sering Terjadi

Dan sebisa mungkin bagi kita untuk berziarah kubur sekalipun hanya diwaktu waktu tertentu guna kembali mengingatkan kita pada kematian.

Sebagaimana dalam riwayat Hakim, beliau mengatakan bahwa para perawi hadits ini dapat dipercaya (Tsiqah), dari Abu Dzar r.a., Rasulullah Saw., bersabda

“Ziarahlah ke kuburan, dengannya engkau bisa mengingat kehidupan akhirat. Mandikanlah mayit mayit karena sesungguhnya mengurusi jasad yang tak bernyawa menjadi pelajaran yang sangat berharga. Dan Shalatkanlah jenazah, barangkali dengannya kamu merasa sedih mengingat siksa Akhirat, karena sesungguhnya orang yang bersedih akan berada dalam naungan Allah, yaitu menerima segala kebaikan”

Betapa mulia ajaran Islam itu, karena selain mendorong kita selaku manusia yang masih hidup untuk berbuat baik kepada orang yang sudah meninggal dengan mengafani, menguburkan hingga mendoakannya.

Ternyata imbalannya yang kembali kepada kita sangat bernilai besar yang salah satunya ialah diampuninya 40 dosa besar yang kita miliki. Sesuai dengan apa yang dikatakan Allah dalam Firmannya (QS. Al Isra’ [17]: 7)

Baca Juga:  KH. Abdul Qohar: Ada 3 Syarat Minimal untuk Mencetak Anak Sholeh dan Sholehah

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri”

Itulah beberapa perbuatan baik yang bisa kita lakukan kepada saudara yang telah meninggal dunia, semoga kita sebisa mungkin melakukannya dengan harap ketika giliran kita yang kembali menyusul kepadanya, maka orang lain pun akan berlomba berbuat baik kepada jasad kita, Amin.

Sumber referensi: Ensiklopedia Akhlak Muslim oleh Prof. DR. Wahbah Az Zuhaili dan Kitab Al Mu’jam Al Kabir

Rosmawati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *