PeciHitam.org – Banyak yang memahami bahwa memanjatkan doa di waktu shalat adalah salah satu yang paling mustajab dan salah satu yang menjadi kebiasan ialah melakukan atau berdoa saat sujud terakhir setelah membaca bacaan shalat dilanjutkan dengan doa tertentu setelahnya kemudian melanjutkan shalat kembali yaitu pada bagian akhir dan salam.
Islam telah mengatur waktu dan cara yang terbaik untuk berdoa yang termasuk hubungannya dengan berdoa saat sujud terakhir serta keutamaan berdoa dalam islam senantiasa dilakukan oleh dengan harapan akan mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat.
Tentu sudah pahami bahwa waktu terbaik untuk berdoa yang diantaranya ada pada masa setelah shalat wajib, pada waktu sujud, doa antara adzan, pada waktu sepertiga malam terahir dan sebagainya.
Doa pada waktu sujud memang merupakan salah satu waktu doa yang terbaik atau yang mustajab dimana pada saat tersebut shalat berada pada posisi kepala di bawah dengan menempelkan dahi serta hidung ke alas shalat merupakan bentuk adanya kepasrahan kepada Allah SWT sang pemilik hidup.
Serta wujud memohon dengan penuh kesungguhan dalam pengakuan sebagai hamba Allah SWT yang lemah yang tidak memiliki kuasa apapun dan menyerahkan semua hasil atau apa yang didapatnya kepada Allah SWT.
Dari Abu Hurairah ra, menjelaskan:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Artinya: “Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya ialah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa ketika itu.” (HR. Muslim: 482)
Dijelaskan bahwa manfaat doa dalam Islam memang luar biasa sehingga dianjurkan untuk dilakukan dan pada waktu sujud seperti berdoa saat sujud teraakhir memang manusia berada pada posisi paling dekat dengan Allah SWT yang merupakan pencipta dari segala isi dunia dan akherat dan saat waktu tersebut dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa.
Tentang berdoa saat sujud terakhir kadang kita melihat atau melakukannya yakni memperlama waktu sujud untuk berdoa dan hal tersebut dilakukan secara terus-menerus sepanjang shalat baik itu shalat fardhu maupun saat shalat sunnah yang mustajab seperti shalat tahajud dan shalat dhuha.
Mengena hal tersebut Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin pernah ditanya yaitu, “Apakah diperkenankan memperpanjang sujud terakhir dari rukun shalat lainnya, di dalamnya seseorang memperbanyak doa dan istighfar? apa sajakah bacaan doa dan dzikir setelah shalat? Apakah shalat menjadi cacat jika seseorang memperlama sujud terakhir?”
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin menjawab, “Memperpanjang sujud terakhir ketika shalat bukanlah termasuk sunnah Nabi SAW karena yang disunnahkan dan dicontohkan oleh Beliau ialah seseorang melakukan shalat dengan sama rata antara ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk antara dua sujud hampir sama lamanya.
Karena setiap bagian shalat merupakan hal yang sama pentingnya serta semuanya mengandung doa dan tidak hanya pada bagian sujud saja, jika memahami semua isi dan makna bacaan shalat tentu mengerti bahwa semua bagian shalat memiliki doa yang bermakna di dunia akhirat.
Jadi dapat diambil kesimpuan bahwa boleh saja melakukan doa pada sujud terakhir tetapi dengan syarat tetap mementingkan bagian shalat yang lain bukan hanya memperlama waktu sujud terakhir dan bagian lainnya dilakukan sekedarnya.
Hukum berdoa saat sujud terakhir ialah diperbolehkan hukumnya dalam Islam dengan berbagai ketentuan yang sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an dan hadist Rasulullah SAW.
Dari riwayat Baro’ bin ‘Azib berkata yang artinya, “Aku pernah shalat bersama Nabi SAW, aku mendapati bahwa berdiri, ruku’, sujud, duduk Beliau sebelum salam dan berpaling semuanya hampir sama (lamanya)”, dan inilah yang benar akan tetapi ada tempat doa selain sujud yaitu setelah tasyahud.
Rasulullah SAW ketika mengajarkan, Beliau bersabda yang artinya, “Kemudian setelah tasyahud terserah padamu berdoa dengan doa apa saja”, maka anjuran berdoa ketika saat itu sedikit atau banyak setelah tasyahud akhir sebelum salam. (Lihat: Fatawa Nur ‘ala Ad Darb)
Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa diperbolehkan berdoa di waktu sujud namun dengan syarat tidak melewatkan bagian lainnya yaitu shalat dengan jangka waktu yang sama lamanya.
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ –صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ– ، قَالَ : فَأمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ –عَزَّ وَجَلَّ – ، وَأمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
Artinya: “Dari Ibnu ‘Abbas ra.: bahwa Rasulullah SAW bersabda: Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah, sedangkan ketika sujud maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim: 479)
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan bagian shalat manapun serta menganjurkan agar mengagungkan Allah dengan cara mengucap doa dan bacaan dengan penuh kesungguhan, juga ketika sujud dianjurkan untuk bersungguh-sungguh karena waktu tersebut manusia paling dekat dengan Allah SWT.
Salah seorang ulama Syafi’iyah yaitu Az-Zarkasyi berkata, “yang terlarang ialah jika dimaksudkan membaca Al Qur’an (ketika sujud), namun jika yang dimaksudkan ialah doa dan sanjungan pada Allah maka itu tidaklah mengapa sebagaimana pula seseorang boleh membaca qunut dengan beberapa ayat Al-Qur’an.” (Lihat: Tuhfah Al-Muhtaj, 6:6, Mawqi’ Al-Islam)
Jadi kembali lagi kepada niat dan kesungguhan dalam melaksanakannya dan demikian mengenai hukum berdoa saat sujud terakhir, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Amin
