Pecihitam.org – Shalat istikharah merupakan ibadah shalat Sunnah yang di kerjakan untuk memohon kepada Allah Swt agar di berikan petunjuk dalam menghadapi beberapa pilihan dan memiliki keraguan untuk memilih serta memutuskan terhadap pilihan tersebut. Shalat istikharah dapat di lakukan untuk segala hal seperti urusan pekerjaan, sekolah atau urusan memilih jodoh.
Sebagaimana di sebutkan dalam hadist berikut :
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال : كا ن رسول الله يعلمنا الإ ستخارة في الأمور كلها كما يعلمنا السورة من القرآن
“Dari jabir bin Abdullah Ra. Berkata: Rasulullah Saw mengajarkan kepada kami istikharah pada semua perkara sebagaimana beliau mengajarkan Al-Qur’an…..”
Dalam urusan memilih jodoh, semua orang pasti berharap mendapatkan pasangan yang terbaik. Maka dari itu, kita meminta pertolongan kepada Allah Swt agar memilihkan yang jodoh terbaik dari pilihan yang ada. Biasanya setelah melaksanakan sholat istikharah, akan terealisasi dengan di berikannya kemantapan hati oleh Allah Swt dalam memilih.
Namun perlu diperhatikan, shalat istikharah di kerjakan bukan untuk berharap mendapatkan petunjuk ghaib lewat mimpi. Justru praktik tersebut kurang tepat atau keliru dalam penerapannya. Karena pada hakikatnya sholat istikharah di kerjakan untuk memperoleh ketetapan hati
Praktik yang lebih tepat dalam melaksanakan shalat istikharah dan hasil jawabannya sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw ialah bahwa keputusan atau ketetapan hati seorang di ambil langsung setelah ia melaksanakan sholat istikharah atas suatu perkara yang membingungkan hati.
Sebagaimana yang di sampaikan oleh Imam An Nawawi berikut:
“ Setelah istikharah, seseorang harus mengerjakan apa yang di rasa baik untuknya. Di samping itu, hendaknya ia benar-benar bebas dari kehendak pribadi. Jangan sampai ada perasaan ini pilihan terbaik, sebelum mengerjakan shalat istikharah. Karena jika demikian, sama halnya tidak istikharah atau kurang tawakal pada pengetahuan dan kekuasaan Allah .”
Sependapat dengan Imam Nawawi, ulama besar syafi’i yaitu Is bin Abdussalam juga menjelaskan bahwa setelah istikharah seorang hamba hendaknya mengambil keputusan yang di yakininya dengan pasti.
Imam Al Qurtubi menambahkan bahwa sebaiknya seseorang yang melaksanakan sholat istikharah maka ia harus membersihkan hati dari hal-hal yang mempengaruhinya. Sama halnya dengan Ibnu Hajar, yang menyebutkan bahwa sebelum melaksankan shalat istikharah maka sebaiknya tidak mengikuti kecenderungan hati yang biasanya terpengaruh oleh hal-hal lain. Oleh sebab itu, ketika melaksanakan sholat istikharah jangan pernah berniat agar mendapat petunjuk ghaib lewat mimpi.
Adapun dalam menentukan jodoh hendaknya di lakukan melalui realita yang rasional tentang calon jodoh. Mengenai keraguan tentang kepribadian calon jodoh sebaiknya meminta tolong kepada kerabat atau sahabat terdekat untuk menyelidiki kehidupannya
Apabila seseorang yang telah melaksanakan shalat istikharah kemudian ia mendapatkan mimpi yang baik setelahnya, maka hal itu tidak dapat di jadikan pedoman atau acuan dalam menentukan bahwa sosok yang hadir di mimpi merupakan jawaban bahwa orang tersebut adalah jodoh kita.
Dalam menentukan keyakinan terhadap pilihan antara yang baik dan yang benar, maka telah di jelaskan oleh Rasulullah Saw dalam hadist berikut:
البر اطمأن اليه القلب واطمأنت اليه النفس ولإثم ماحاك في القلب وتردد في الصدر
“Kebaikan adalah apa yang membuat hati tenang dan menjadikan nafsu tenang, keburukan adalah apa yang membuat hati gelisah dan menimbulkan keraguan.” (HR. Ahmad)
Jadi, ketika seseorang melaksanakan shalat istikharah untuk memilih jodoh maka tujuannya adalah untuk di beri kemudahan oleh Allah Swt dalam menentukan jodoh yang terbaik untuk kita. Sedangkan jawaban dari shalat istikharah tersebut bukanlah hanya sekedar melalui mimpi melainkan karena adanya kemantapan hati ketika memilih. Wallahua’lam bisshawab.
