Biografi Syaikh Taqiyuddin Al Hishni Pengarang Kitab Kifayatu Al Akhyar

syaikh taqiyuddin al hishni

Pecihitam.org – Syaikh Taqiyuddin Abu Bakar Muhammad al-Hishni al-Husaini, atau biasa disebut Taqiyuddin Abu Bakar al-Hishni, terkenal di kalangan pesantren tradisional. Kitabnya berjudul Kifayatu al-Akhyar fi Halli Ghayati al-Ikhtishar menjadi kitab yang wajib dipelajari di pesantren tradisional sebagai rujukan fiqih madzhab Imam Syafii. Beliau bukan hanya ahli fiqih, namun juga tersohor ahli ilmu tasawwuf. Nasabnya bersambung kepada Rasulullah SAW.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sebutan al-Hishni adalah nisbat kepada daerah asalnya “Hishni”, sebuah wilayah di desa Hauran, Damaskus. Taqiyuddin merupakan gelar keilmuan Syaikh al-Hishni karena kepakarannya dalam ilmu fiqih madzhab Syafii.

Nama lengkapnya adalah Imam Abu Bakar bin Muhammad bin Abdul Mu’min bin Hariz bin Mualla bin Musa bin Hariz bin Sa`id bin Dawud bin Qasim bin Ali bin Alawi bin Naasyib bin Jawhar bin Ali bin Abi al-Qasim bin Saalim bin Abdullah bin Umar bin Musa bin Yahya bin Ali al-Ashghar bin Muhammad at-Taqiy bin Hasan al-Askari bin Ali al-Askari bin Muhammad al-Jawad bin Ali ar-Ridha bin Musa al-Kadhzim bin Ja’far ash-Shodiq bin Muhammad al-Baqir bin Zainal Abidin Ali bin al-Husain bin Ali bin Abi Tholib at-Taqiy al-Husaini al-Hishni.

Beliau yang lebih dikenali sebagai Imam at-Taqiy. Imam Taqiyuddin al-Hishni adalah seorang ulama besar dan ahli sufi bermazhab Syafi`i serta berpegang dengan i’tiqad Imam Abul Hasan ‘Ali al-Asy’ari. Seorang yang zahid dan sentiasa menyeru ke arah ma’ruf dan mencegah kemungkaran.

Baca Juga:  Mengenal Imam Abu Mansur Al Maturidi Sang Ahli Kalam

Beliau dilahirkan dalam tahun 752 H di Kota al-Hishn dalam negeri Syam kemudian berpindah ke Kota Dimaskus, di mana beliau meneruskan pengajiannya. ‎

Dalam pengembaraan intektualnya beliau banyak belajar berbagai disiplin ilmu agama kepada para ulama besar yang ada pada saat itu. ‎

Daftar Pembahasan:

Guru-gurunya

Guru-guru dari Imam Taqiyuddin al-Hishni antara lain sebagai berikut:

  1. Syaikh Abul ‘Abbas Najmuddin Ahmad bin ‘Utsman bin ‘Isa al-Jaabi;
  2. Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Sulaiman ash-Sharkhadi;
  3. Syaikh Syarafuddin Mahmud bin Muhammad bin Ahmad al-Bakri;
  4. Syaikh Syihaabuddin Ahmad bin Sholeh az-Zuhri;
  5. Syaikh Badruddin Muhammad bin Ahmad bin ‘Isa;
  6. Syaikh Syarafuddin ‘Isa bin ‘Utsman bin ‘Isa al-Ghazi;
  7. Syaikh Shadruddin Sulaiman bin Yusuf al-Yaasufi.

Akhlak dan Perilakunya

Akhlak dan perilakunya yang tawadhu dan luhur menjadi tanda pengenalnya. Beliau seorang sufi, berakhlak mulia, dan tidak sombong. Beliau terbiasa keluar bersama muridnya, berkumpul dan bahkan bermain. Namun dengan tetap menjaga kehormatannya sebagai seorang guru.

Ketika beliau masih hidup, wilayah Damaskus pernah mendapat cobaan berat. Diserang oleh tentara Tamarlenk, keturunan Jengis Khan. Tentara ini sangat tamak, sebagaimana Jengis Khan. Menumpahkan darah siapa saja yang menghalangi dan berambisi menegakkan kerajaan dunia di bawah pimpinannya. Namun, ia gagal karena Mujahidin menghalau dia.

Baca Juga:  Biografi Syaikh Ibrahim al Bajuri Pengarang Hasyiyah al Bajuri

Kondisi itersebut tidak menghalangi Imam Taqiyuddin Abu Bakar al-Hishni untuk belajar dan mengajar. Setelah fitnah bangsa Tar-Tar berhasil dipadamkan, Syaikh al-Hishni menjadi pusat perhatian penuntut ilmu. Namanya masyhur di negeri Syam. Di saat ini lah, Syaikh al-Hishni membatasi berbicara kepada orang. Kecuali terbatas pada tujuan ilmu. Namun, ia terbuka untuk menasehati kepada para Qadhi, Hakim, dan para pejabat kenegaraan.

Kitab-kitab Hasil Karyanya

Sepanjang hidupnya, Imam Taqiyuddin al-Hishni banyak menulis kitab besar dan bernilai tinggi dalam berbagai bidang. Antara kitab beliau adalah sebagai beriku:

  1. Daf’u Syubahi Man Syabbaha Wa Tamarrada Wa Nasaba Dzalika Ila asy-Sayyid al-Jalil al-Imam Ahmad.
  2. Syarah Asmaullah al-Husna.
  3. At-Tafsir.
  4. Syarah Shohih Muslim (3 jilid).
  5. Syarah al-Arbain an-Nawawi.
  6. Ta’liq Ahadits al-Ihya.
  7. Syarah Tanbih (5 jilid).
  8. Kifayatul Akhyar.
  9. Syarah an-Nihayah.
  10. Talkhish al-Muhimmaat (2 jilid).
  11. Syarah al-Hidayah.
  12. Adab al-Akl wa asy-Syarab.
  13. Kitab al-Qawaa`id.
  14. Tanbihus Saalik.
  15. Qami`un Nufuus.
  16. Siyarus Saalik.
  17. Siyarush Sholihaat.
  18. Al-Asbaabul Muhlikaat.
  19. Ahwal al-Qubur.
  20. al-Mawlid.

Karomah

Seabrek karyanya itu, menunjukkan kedalaman dan keluasan ilmu yang dimiliki oleh Syekh Taqiyuddin al-Hishni. Namun demikian, sebagian ulama juga mendapati kekaromahan atau tingkat kewalian dari pengarang kitab Kifayah al-Akhyar ini.

Sebagaimana disebutkan oleh Syekh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam kitabnya JaamiKaraamaatil Awliya juz 1 halaman 621- 622. Syekh Taqiyuddin merupakan seorang ulama yang memiliki kemuliaan tinggi. Ia menyebutkan, sewaktu para mujahidin berperang di Cyprus, maka banyak diantara mereka yang melihatnya ikut membantu perjuangan umat Islam di Cyrus, sehingga akhirnya mereka memperoleh kemenangan.

Baca Juga:  Mengenal Syekh Syamsuddin As Sumatrani Ulama Sufisme Wujudiyyah

Ketika mereka menceritakan hal itu kepada murid-muridnya di Damaskus, para muridnya menyatakan, bahwa Syekh Taqiyuddin tidak pergi kemana-mana dan senantiasa mengajarkan ilmu di Damaskus.

Dalam suatu kesempatan, Syekh Taqiyuddin juga terlihat berada di Makkah dan Madinah mengerjakan ibadah haji bersama umat Islam lainnya. Namun, di waktu yang sama, murid-muridnya sedang bersama Syekh Taqiyuddin belajar ilmu agama.

Akhir Hayat Imam Taqiyuddin al-Hishni

Beliau wafat pada tahun 829 H dan dikebumikan di Dimaskus. Mudah-mudahan Allah sentiasa mencucurkan rahmatNya dan kasih-sayang-Nya kepada beliau yang telah menghabiskan umurnya untuk mengabdi kepadaNya serta menyebar luas ilmu agama.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *