BNPT: UIN Wali Songo Harus Bersih dari Paham Terorisme!

BNPT

Pecihitam.org – Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (Sestama BNPT) Marsda TNI Adang Supriyadi mengatakan, Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang, Jawa Tengah harus bersih dari agen rekrutmen kader teroris yang selalu bergentayangan untuk melakukan cuci otak di kalangan mahasiswa yang baru saja masuk kampus.

“Para agen teroris biasanya menerjunkan para mentor di sekitar perguruan tinggi di awal tahun akademi, untuk mempengaruhi para mahasiswa baru untuk direkrut sebagai kader teroris,” ungkap Adang saat menyampaikan kuliah umum di hadapan 4.000 mahasiswa baru UIN Wali Songo Semarang tahun akademi 2019/2010, dikutip dari situs resmi NU, Jumat, 30 Agustus 2019.

“Kegiatan mentoring menjadi awal masuk pengaruh radikal dan teror yang diawali dengan cuci otak, karena itu harus diwaspadai hadirnya para mentor di sekitar kampus,” sambungnya.

Baca Juga:  Milad ke-22 Ponpes Al-Mubarok Komitmen Ciptakan SDM Unggul

 Menurut Adang, tidak semua mentor bertujuan baik, memang ada yang benar-benar berniat tulus untuk memberikan bimbingan kepada para mahasiswa, terutama mahasiswa baru yang baru saja masuk kampus.

“Namun ada mentor yang menyalahgunakan profesinya dengan menjadi agen rekrutmen teroris. Mahasiswa yang butuh bimbingan justru dicuci otaknya dan dijerumuskan dalam aktivitas kegiatan kejahatan luar biasa itu,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang dihimpun BNPT, kata Adang, yang terpapar radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus selama ini tidak hanya mahasiswa saja, tetapi juga kalangan dosen, bahkan juga menyasar dosen yang sudah menyandang predikat guru besar, ini sangat memprihatinkan sekali.

“UIN Wali Songo sebagai PTN Islam harus mampu membentengi diri dari pengaruh radikalisme dan terorisme, sehingga kejahatan kemanusiaan luar biasa ini tidak sampai menyasar insan-insan akademik yang ada di dalamnya,” pesannya.

Baca Juga:  Kiai Said Aqil: Negara Tidak Boleh Kalah dari Terorisme!

“Akan lebih bagus lagi, kalau UIN Wali Songo juga membentengi masyarakat di sekitar kampus, sekaligus mempersempit atau memarjinalkan para mentor yang bergentayangan di sekitar kampus,” lanjutnya.

Dalam menjalankan aksinya, tutur Adang, para mentor biasanya memanfaatkan posisi masjid kampus, mushala sekitar kampus dan tempat kos-kosan mahasiswa.

“Jadi gerakannya halus sekali, sehingga tidak terasa kalau seseorang itu sudah terpapar,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I UIN Wali Songo Prof H Muhsin Jamil mengaku optimis para mahasiswanya termasuk mahasiswa baru yang baru saja masuk mampu memfilter diri, bahkan memfilter lingkungannya dari ancaman pengaruh radikal teror.

Kendati demikian, kata dia, kewaspadaan dini tetap tekankan pihaknya kepada mereka, bahkan di lingkungan pengajar pun, kewaspadaan dan deteksi dini terus intens dilakukan oleh UIN Wali Songo.

Baca Juga:  Dulu Mendukung, Sekarang PA 212 Minta Copot Jabatan Prabowo Karena Tidak Tegas Soal Natuna

“Kampus ini harus bersih dari pengaruh ideologi yang tertolak oleh masyarakat internasional itu,” ujar Muhsin.

Muhammad Fahri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *