Buya Hamka: Saya Qunut Subuh dan Ikut Maulid Setelah Baca 1000 Kitab

Buya Hamka: Saya Qunut Subuh dan Ikut Maulid Setelah Baca 1000 Kitab

Pecihitam.org – Sewaktu baru pulang dari Timur Tengah, Prof. DR. Buya Hamka, seorang tokoh dan seorang pembesar ormas Muhammadiyyah, menyatakan bahwa Maulidan haram dan bid’ah tidak ada petunjuk dari Nabi Saw., orang berdiri membaca shalawat saat Asyraqalan (Mahallul Qiyam) adalah bid’ah dan itu berlebih-lebihan tidak ada petunjuk dari Nabi SAW

Begitu juga sewaktu muda Buya Hamka juga dengan tegas menyatakan bahwa Qunut dalam sholat subuh termasuk bid’ah tidak ada tuntunanya dari Rasulullah Saw sehingga Buya Hamka tidak pernah melakukan Qunut dalam sholat subuhnya.

Tetapi ketika Buya Hamka sudah tua, beliau berkenan menghadiri acara Maulid Nabi Saw saat ada yang mengundangnya. Orang-orang sedang asyik membaca Maulid al-Barzanji dan bershalawat saat Mahallul Qiyam, Buya Hamka pun turut serta asyik dan khusyuk mengikutinya.

Baca Juga:  Mengenal Konstruksi Tasawuf Moderat ala Buya Hamka

Begitu juga ketika menginjak usia tua beliau tiba tiba membaca doa Qunut dalam sholat subuhnya.

Lantas para muridnya bertanya: “Buya Hamka, dulu sewaktu Anda masih muda begitu keras menentang acara-acara seperti itu termasuk membaca Qunut dalam sholat subuh namun setelah tua kok berubah?

Dijawab oleh Buya Hamka: “Iya, dulu sewaktu saya muda kitabnya baru satu. Namun setelah saya mempelajari banyak kitab, saya sadar ternyata ilmu Islam itu sangat luas dulu saya baru baca satu kitab namun sekarang saya sudah baca seribu kitab

Diceritakan oleh KH. Zuhrul Anam mendengar dari gurunya, Prof. DR. As-Sayyid Al-Habib Muhammad bin Alwi al- Maliki Al-Hasani, dari gurunya Al-Imam Asy-Syaikh Said Al-Yamani beliau mengatakan:

اذازاد نظر الرجل واتسع فكره
قل انكاره على الناس “

Baca Juga:  Saat Hamil Ternyata Sunnah Makan Kurma Lho, Ini Khasiatnya

Jikalau seseorang bertambah ilmunya dan luas cakrawala pemikiran serta sudut pandangnya, maka ia akan sedikit menyalahkan orang lain

Maka semakin gemar menyalahkan orang lain menunjukkan semakin bodoh dan semakin dangkal ilmunya, semakin tinggi ilmu seseorang maka akan semakin tawadhu ( rendah hati ), carilah guru yang tidak pernah menyalahkan orang lain dan tidak mudah mengkafirkan siapapun.

Hal ini sama seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk, itulah peribahasa yang sering kita dengar. Yang memiliki arti, orang berilmu yang semakin banyak ilmunya semakin merendahkan dirinya. Tanaman padi jika berisi semakin lama akan semakin besar. Jika semakin besar otomatis beban biji juga semakin berat.

Jika sudah semakin berat, maka mau tidak mau seuntai biji padi akan semakin kelihatan merunduk (melengkung) kearah depan bawah. Karena batang padi sangat pendek, strukturnya berupa batang yang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang. Jadi tidak sebanding dengan beban berat biji padi yang semakin lama semakin membesar. Berbeda dengan biji padi yang kosong tidak berisi, walaupun kelihatan bijinya berbuah banyak karena tidak berisi maka seuntai biji padi tersebut akan tetap berdiri tegak lurus

Baca Juga:  Warga DKI yang Tetap Beribadah di Masjid Saat PSBB Bakal Kena Sanksi
Redaksi

3 comments

  1. HERI SETIAWAN Reply

    Semoga menginspirasi banyak orang dengan adanya artikel ini, bukan malah memecah belah umat. Salam damai

    • Edi Reply

      Yayasan
      -yang semakin berisi semaki merunduk
      – Yang masih dangkal akan tetap merasa paling & paling

  2. Cudarna 06 Reply

    Astaghfirullooh…, semakin jauh ku berjalan, maka semakin kutundukkan pandangan mataku dan kepalaku ini, subhaanallooh… betapa luas ilmumu yaa Robb…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *