Dianggap Meresahkan, Musda FPI Tegal Ditolak Warga

Pecihitam.org, TEGAL – Rencana pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) kedua Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah di Kabupaten Tegal mendapat penolakan. Masyarakat yang menamakan diri Forum Masyarakat Kota Tegal (FMKT) menyatakan penolakannya dengan mendatangi Polres Tegal Kota.

Penolakan dari masyarakat terhadap FPI bukan tanpa alasan. Menurut perwakilan FMKT, Suwatmo, FPI menggelar musda pada Senin 28 Oktober 2019. Hanya, FPI tak hanya menggelar musda, tetapi juga menggelar konvoi hingga ke Kota Tegal. Padahal pada hari yang sama dengan kegiatan FPI, ada kegiatan road show santri sehingga dikhawatirkan terjadi gesekan.

“Kami keberatan dan menolak pelaksanaan Musda FPI. Meski acara diadakan di Kabupaten Tegal, tetapi kami khawatir berimbas ke kota yang selama ini kondusif,” kata Suwatmo, Jumat (25/10/2019). Dikutip Tagar

Baca Juga:  Pemprov DKI Larang DWP Kembali Digelar, Ima Mahdiah: Anies Takut FPI

“Kegiatan road show santri sudah kami sampaikan ke kepolisian jauh-jauh hari sebelum adanya rencana kegiatan Musda FPI,” ujar Suwatmo yang juga mewakili takmir masjid pengurus jamiyah.

Dalam kesempatan itu, Suwatmo‎ bersama sejumlah perwakilan FKMT menyerahkan pernyataan tertulis berisi keberatan dan penolakan terhadap pelaksanaan musda FPI. Pernyataan resmi itu disampaikan kepada Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondijah.

“Kami minta kepolisian mengambil tindakan agar musda FPI tak dilaksanakan,” ujar Suwatmo menegaskan.

‎Menanggapi hal itu, Siti Rondijah meminta masyarakat Tegal tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan rencana pelaksanaan musda FPI. Bila akhirnya musda tetap dilaksanakan, dia memastikan keamanan Kota Tegal.‎ 

“Kami akan menjaga Kota Tegal tetap aman dan kondusif,” kata Kapolres.

Baca Juga:  Jika HTI Menolak Saran Ini, Lebih Baik Berhenti "Menjual" Ilusi Khilafahnya

Siti‎ mengatakan pihaknya tidak bisa mengambil tindakan terkait pelaksanaan musda FPI. Pasalnya lokasi kegiatan itu berada di wilayah Kabupaten Tegal.

“Kami hanya mengamankan sesuai wilayah hukum. Tapi yang jelas kami tetap memantau pelaksanaan musda,” katanya.

Berdasarkan pantauan Tagar, masyarakat Kota Tegal memang menyampaikan sikap penolakan terhadap kegiatan FPI. Penolakan itu disampaikan melalui sejumlah spanduk yang terpasang di sejumlah lokasi di Tegal. ‎

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *