Doa Bangun Tidur Yang Bisa Diamalkan Setiap Hari

Doa Bangun Tidur Yang Bisa Diamalkan Setiap Hari

Pecihitam.org – Tidur adalah anugrah dan nikmat dari Allah bagi manusia. Dengan tidur, tubuh menjadi rileks kembali, menjadi segar bugar dan tubuh pun menjadi sehat. Maka, ketika bangun tidur, hendaknya kita bersyukur kepada Allah dengan cara menerapkan beberapa adab Islam yang dianjurkan. Salah satunya adalah doa bangun tidur.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dianjurkan ketika bangun tidur untuk membaca doa sebagaimana yang ada dalam hadits dari Hudzaifah bin Al Yaman berikut ini. Beliau radhiallahu ‘anhu mengatakan: “Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbaring di tempat berbaringnya (untuk tidur) ketika malam hari, beliau berdoa: /Allahumma bismika amuutu wa ahyaa/ (Ya Allah, dengan namaMu aku mati dan aku hidup). Jika beliau bangun beliau berdoa:

الحمد للهِ الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشورُ

(Alhamdulillahilladzi ahyaana ba’damaa amaatana wa ilaihin nusyuur)

Artinya: segala puji bagi Allah yang menghidupkanku dan mematikanku dan kepadaNya lah kita dikembalikan” (HR. Bukhari no. 6325, Muslim no. 2711).

Imam An Nawawi menjelaskan: “Rasulullah SAW mengingatkan di kala bangun tidur, orang yang tidur itu mirip dengan orang mati, maka setelah bangun, ibarat kita bangkit setelah mati. Para ulama mengatakan, bahwa hikmah doa sebelum tidur adalah untuk penutup amalannya pada hari itu. Dan hikmah doa bangun tidur adalah agar pembuka amalan di hari itu berupa mengingat tauhid dan perkataan yang baik” (Syarah Shahih Muslim, 17 / 35).

Baca Juga:  Doa Menolak Bala, Agar Dijauhkan dari Berbagai Musibah

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan tentang doa bangun tidur: “(dengan membaca doa ini) maka orang tersebut memuji Allah yang telah menghidupkan orang itu dari maut (tidur), dan mengingatkan orang itu tentang hari kebangkitan, yaitu kebangkitan dari kubur dan keluar dari kuburan, menuju Allah SWT. Maka orang akan ingat kepada kebangkitan dari kematian yang besar melalui bangkit dari kematian yang kecil (tidur)” (Syarah Riyadus Shalihin, 1/1652). Hadits ini juga menunjukkan bahwa ketika bangun tidur, dianjurkan untuk memperbanyak dzikir mutlak.

Ketika bangun tidur dianjurkan untuk melakukan cuci tangan sebelum memasukkan tangannya ke dalam bejana atau melakukan aktifitas lainnya. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui dimana letak tangannya semalam” (HR. Bukhari no. 162, Muslim no. 278).

Baca Juga:  Doa Lailatul Qadar dan Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Ulama berbeda pendapat apakah larangan mencelupkan tangan ke dalam bejana (semua tempat yang menyimpan air) di dalam hadits ini apakah makruh ataukah haram. Ulama Hanabilah berpendapat bahwa mencuci tangan hukumnya wajib, sedangkan mencelupkan tangan ke dalam bejana hukumnya haram. Namun mayoritas ulama berpendapat bahwa mencuci tangan hukumnya mustahab (sunnah), sedangkan mencelupkan tangan ke dalam bejana hukumnya makruh. Dalil yang dijadikan landasan oleh jumhur adalah firman Allah Ta’ala: “Jika kalian berdiri untuk shalat maka cucilah wajah-wajah kalian” (QS. Al Maidah: 6).

Dianjurkan bersiwak ketika bangun tidur. Dari Hudzaifah bin Al Yaman radhiallahu’anhu beliau mengatakan: “Biasanya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika bangun di malam hari beliau menggosok-gosok mulutnya dengan siwak” (HR. Al Bukhari no. 245, Muslim no. 255).

Biasanya masih terasa, rasa kantuk dan malas ketika bangun tidur. Maka ketika bangun tidur, dianjurkan untuk membaca dzikir, segera berwudhu dan menuju shalat, untuk menghilangkan rasa kantuk dan malas. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatannya ia mengatakan: “malammu masih panjang, teruslah tidur”. Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berdzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia shalat maka terbukalah seluruh ikatan. Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian, maka ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas” (HR. Bukhari no. 1142, Muslim no. 776).

Baca Juga:  Hukum Dzikir Berjamaah Dalam Tinjauan al-Quran dan Hadis

Jika seseorang bangun di malam hari atau bangun di waktu subuh, maka hendaknya ia bersegera untuk mengerjakan shalat dan tidak menunda-nundanya agar tidak terus tenggelam dalam rasa malas dan kantuk. Sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Abu Hurairah di atas. Hal seperti ini,  merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT, karena telah dihidupkan kembali, diberi kesempatan untuk bangun, dan menghirup udara yang segar.

Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *