Inilah Doa Kamilin yang Biasa Dibaca Setelah Shalat Tarawih

doa kamilin

Pecihitam.org- Shalat Tarawih merupakan shalat yang umumnya dikerjakan secara berjamaah di masjid. Setelah rampung 20 rakaat, biasanya imam membaca doa dan makmum cukup ikut mengamini. Tapi jika di tengah Physical Distancing kamu melakukan Shalat Tarawih di rumah, tidak perlu khawatir, saya akan berbagi bacaan Doa Kamilin yang biasa dibaca setelah Shalat Tarawih.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun sebelum langsung menuju pada Doa Kamilin, ada beberapa hal mengenai Shalat tarawih yang perlu kamu ketahui. Tentang keutamaan, jumlah rakaat, termasuk tentang melaksanakannya secara sendiri atau tidak berjamaah.

Sebenarnya, tentang pembahasan mengenai Shalat Tarawih secara lengkap, telah dibahas secara keseluruhan. Jika kamu perlu merujuk tentang pembahasan itu, bisa membacanya pada LINK INI.

Namun, bolehlah beberapa sambil saya bahas juga di sini sebelum masuk pada Doa Kamilin sebagai inti tulisan ini.

Daftar Pembahasan:

Rakaat Shalat Tarawih

Mengenai jumlah rakaat Shalat Tarawih memang terjadi perbendaan pendapat di kalangan ulama. Mulai dari yang mengatakan 8, 11, 20, 21, 23 rakaat hingga tak terbatas.

Maka, bagi kita boleh saja mengikuti salah satu dari beberapa pendapat itu. Tapi memang umumnya, masyarakat muslim Indonesia melaksanakannya dengan hitungan 20 rakaat.

Dan dalil yang dipakai adalah apa yang dilakukan oleh dan pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ أَمَرَ رَجُلاً يُصَلِّي بِهِمْ عِشْرِينَ رَكْعَةً


Dari Yahya bin Sa’id, sesungguhnya Umar bin Khaththab memerintahkan seorang laki-laki untuk shalat dengan mereka dengan dua puluh rakaat.

Namun, ini tidak berarti yang melaksanakan selain 20 rakaat tidak ada dalilnya. Misalnya yang tentang yang jumlah 21 rakaat, ada juga riwayat yang disandarakan pada Khalifah Umar bin Khattab.

عبد الرزاق عن داود بن قيس وغيره عن محمد بن يوسف عن السائب بن يزيد أن عمر جمع الناس في رمضان على أبي بن كعب وعلى تميم الداري على إحدى وعشرين ركعة يقرؤون بالمئين وينصرفون عند فروع الفجر

Bahwasannya Umar mengumpulkan orang-orang di bulan Ramadhan atas Ubayy bin Ka’ab dan Tamiim Ad Daari dengan 21 rakaat. Mereka membaca dengan ratusan / lebih dari seratus, dan mereka kembali ketika ambang fajar.

Begitulah, masing-masing ada dalilnya, walaupun disksusi tentang ini cukup panjang di kalangan ulama.

Hukum Tarawih Sendirian

Shalat Tarawih merupakan shalat yang bisa dilaksanakan secara berjamaah dan bisa juga secara sendirian (munfarid). Walaupun berjamaah di masjid lebih utama, tetapi di tengah kebijakan menjaga jarak fisik saat ini Shalat Tarawih boleh dilakukan di rumah.

وصلاة التراويح إنما تشرع في رمضان خاصة، وتسن فيها الجماعة وتصح فرادى

Dan shalat taraweh disyariatkan hanya tertentu di bulan ramadhan, disunahkan dalam menjalankannya secara berjama’ah tapi sah dikerjakan sendirian. [al-Fiqhu al-Manhaji ‘alaa Madzhab al-Imam asy-Syafi’i hal.4].

Baca Juga:  Doa Ketika Terkena Musibah Gunung Meletus, Banjir, Tanah Longsor dan Lainnya

Keutamaan Shalat Tarawih

Dikutip dari Durratun Nasihin, ada keutamaan yang didapat oleh orang yang melakukan Shalat Tarawih dari setiap malam-malamnya, mulai dai malam pertama (tanggal 1 Ramadhan) hingga malam terakhir (tanggal 30)

Tapi dalam tulisan ini, saya hanya akan mencukupkan sampai pada malam ke-10 saja. Secara lebih lengkap, nanti kami akan menulisnya dengan judul tersendiri.

Makanya, pastikan kamu selalu rutin tiap hari mengunjungi portal kami ini. Selain artikel seputar Ramdahan, kami juga akan berbagi tema-tema keislaman lainnya, baik Fiqh, Aqidah, Tasawuf, Sejarah, Biografi Ulama dan lain-lain.

Malam Pertama

عن على بن ابى طالب رضى الله تعالى عنه انه قال سئل النبى عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال يخرج المؤمن من ذنبه فى اول ليلة كيوم ولدته امه

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Tholib Ra. bahwa sesungguhnya Ali berkata : Nabi alaihis sholatu was salam ditanya tentang keutamaan Shalat Tarawih di bulan Ramadhan. Maka Nabi menjawab: “Pada malam pertama keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia ke dunia.

Malam Kedua

وفى الليلة الثانية يغفر له ولأبويه ان كان مؤمنين

Pada malam yang ke 2, orang yang sholat tarawih akan diampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya jika keduanya mukmin
 

Malam Ketiga

وفى الليلة الثالثة ينادي ملك من تحت العرش استأنف العمل غفر الله ما تقدم من ذنبك

Pada malam yang ke 3, malaikat dibawah arasy berseru, “mulailah melakukan amal kebaikan (sholat tarawih), maka Allahakan mengampuni dosamu.
 

Malam Keempat

وفى الليلة الرابعة له من الاجر مثل قراءة التورات والانجيل والزبور والفرقان

Pada malam yang keempat, bagi yang melakukan tarawih dapat pahala sebagaimana pahala orang yang membaca kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.
 

Malam Kelima

وفى الليلة الخامسة اعطاه الله تعالى مثل من صلى فى المسجد الحرام و المسجد المدينة والمسجد الاقصى

Pada malam yang kelima, Allah memberikan pahala bagi yang tarawih sebagaimana pahalanya orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.
 

Malam Keenam

وفى الليلة السادسة اعطاه الله تعالى ثواب من طاف بالبيت المعمور ويستغفر له كل حجر ومدر

Pada malam yang keenam, Allah memberikan pahala pada yang bertarawih sebagaimana pahalanya malaikat yang thowaf di Baitul Makmur dan setiap batu dan tanah memintakan ampunan padanya
 

Malam Ketujuh

وفى الليلة السابعة فكأنما ادرك موسى عليه السلام ونصره على فرعون وهامان

Pada malam yang ketujuh, orang yang melakukan tarawih seakan-akan menemui zaman nabi Musa as dan menolongnya dari serangan Fir’aun dan Haman.
 

Malam Kedelapan

وفى الليلة الثامنة اعطاه الله تعالى ما اعطى ابراهيم عليه السلام

Baca Juga:  Ingin Lepas dari Semua Kesusahan dan Masalah? Amalkan Doa Nabi Yunus Ini

Pada malam yang kedelapan, Allah akan memberi anugrah sebagaimana anugrah yang diberikan pada Nabi Ibrohim alaihis salam
 

Malam Kesembilan

وفى الليلة التاسعة فكأنما عبد الله تعالى عبادة النبى عليه الصلاة والسلام

Pada malam yang kesembilan, seolah-olah orang yang tarawih beribadah pada Allah sebagaimana ibadahnya para Nabi alaihis sholatu was salam
 

Malam Kesepuluh

وفى اليلة العاشرة يرزقه الله تعالى خيرى الدنيا والآخرة

Pada malam yang kesepuluh, Allah akan memberi rizki yang lebih bagus didunia maupun akhirat bagi yang tarawih.

Doa Kamilin

Doa yang dibaca setelah Shalat Tarawih ini disebut Doa Kamilin, karena dalam salah satu bacaannya terdapat lafadz Kamilin yang bermakana orang-orang yang sempurna keimanannya.

Kandungan dari doa ini sangat banyak. Mulai dari meminta menjadi orang yang sempurna imannya, menjaga shalat, menunaikan zakat, hingga meminta hidup penuh dengan kenikmatan di dalam surga.

Dan inilah bacaan Doa Kamilin, baik dari Arab, Latin maupun Terjemah.

Lafadz Arab

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ وَعَلَى الصَّلَوَاتِ حَافِظِيْنَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ وَعنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ وَ فِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ وَ فِيْ الْأَخِرَةِ رَاغِبِيْنَ وَ بِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ وَ عَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ وَتَحْتَ لِوآءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سآءِرِيْنَ وَعَلَىَ الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ وَ فِيْ الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ وَ عَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ وَ بِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ قَاعِدِيْنَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَ اِسْتَبْرَقٍ وَ دِيْبَاجٍ لَابِسِيْنَ وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ اٰكِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِيْنَ بِاَكْوَابٍ وَ اَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيّيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ وَ حَسُنَ اُولَئِكَ رَفِيْقًا. ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللّٰهِ وَكَفَى بِاللّٰهِ عَلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِيْ هٰذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَآءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ وَلَا تَجْعَلْنَا اللّٰهُمَّ مِنَ الْأَشْقَيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ (اِلٰهَنَا عَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا x3) وَاغْفِرِ اللّٰهُمَّ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِأُمَّهَاتِنَا وَلِإِخْوَانِنَا وَلِأَخَوَاتِنَا وَلِأَزْوَجِنَا وَلِأَهْلِنَا وَلِأَهْلِ بَيْتِنَا وَلِأَجْدَادِنَا وَلِجَدَّاتِنَا وَلِأُسْتَاذِنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ عَلَّمْنَاهُ وَ لِسُلْطَانِنَا وَلِذَوِيْ الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا وِلِمَنْ أَحَبَّ وَأَحْسَنَ إِلَيْنَا وِلِمِنْ هَدَانَا وَهَدَيْنَاهُ إِلَى الْخَيْرِ وَلِمَنْ اَوْصَانَا وَوَصًّيْنَاهُ بِالدُّعَآءِ وَلِجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَلْأَمْوَاتِ وَاكْتُبِ اللّٰهُمَّ السَّلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ وَعَلَى عَبْدِكَ الْحُجَّاجِ وَالْغُزَاةِ وَالزُّوَّارِ وَالْمُسَافِرِيْنَ فِيْ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَقِنَا شَرَّ الظّالِمِيْنَ فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَا فِرِيْنَ يَا مُجِيْبَ السَّائلِيْنَ وَاخْتِمْ لَنَا بِخَرٍ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Teks Latin

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn.

Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Arti

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu,

yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu),

yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad),

yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga,

yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.

Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.

Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Demikianlah tulisan tentang Doa Kamilin dan beberapa penjelasan berkaitan dengan Shlalat Tarawih. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshawab!

Faisol Abdurrahman