Pecihitam.org – Dalam kehidupan tidak seorangpun yang ingin terkena musibah atau bala. Di zaman akhir seperti ini banyak sekali bala musibah yang ada di dunia, sering kita dengar sodara-sodara kita mengalami musibah atau malah kita sendiri pernah mengalaminya.
Bala banyak sekali macam-macamnya seperti kecelakaan, gempa bumi, tanah longsor banjir dan lain-lain. Bahkan keluarga yang kurang harmonis atau anak yang nakal juga termasuk bala. Berikut adalah dua cara menolak bala.
Sedekah
Ashodaqotu tadfa’ul bala’, sedekah dapat menolak bala’.
Untuk menolak bala nabi Muhammad SAW menyebutkan amal saleh, salah satunya adalah sedekah yang ampuh untuk dapat menolak atau mengurangi tingkat musibah yang “seharusnya” menimpa kita. Hal ini merupakan sebuah upaya untuk “menghindar” dari takdir jelek. Demikianlah yang disebut sebagai tolak bala.
Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah mengeluarkan sedekah, sesungguhnya bala bencana itu tidak dapat melampaui sedekah”
Maksud dari hadits tersebut adalah bahwa bencana yang seharusnya akan menimpa kita, bisa terhalang disebabkan sedekah yang telah kita keluarkan.
Dapat dikatakan bahwa orang yang ahli sedekah akan mendapatkan pengamanan khusus dari segala ancaman bala, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia ia selalu terjaga keselamatannya dan di akhirat aman dari siksa neraka. Dan tidak ada yang bisa mengamankannya kecuali kehendak Allah atas perilaku hamba –hamba-Nya yang ahli dalam bersedekah.
Doa Menolak Bala
Selain amal shaleh sedekah, doa juga salah satu bentuk amal saleh untuk menolak bala. Para ulama mengajarkan lafal doa untuk menolak bala, yang mana agar Allah SWT menyelamatkan kita dari musibah.
Berikut adalah tatacara doa tolak bala;
Pertama sebelum membaca doa, seseorang dianjurkan membaca Surat Al-Fatihah terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa menolak bala berikut:
اللَّهُمَّ بِحَقِّ الفَاتِحَةِ وَسِرِّ الفَاتِحَةِ، يَا فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَمِّ، يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، وَيَا دَافِعَ البَلَاءِ يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ، وَيَا دَافِعَ البَلَاءِ يَا اللهُ يَا رَحِيْمُ.
Artinya, “Ya Allah, dengan hakikat dan rahasia Al-Fatihah, wahai pemberi jalan keluar, wahai pembuka atas kegelisahan, waha Tuhan yang kepada hamba-Nya mengampuni dan menyayangi, wahai penolak bala ya Allah wahai pengasih, wahai penolak bala ya Allah wahai penyayang,” (Lihat Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 50).
Setelah membaca doa tersebut di atas, kemudian seseorang dianjurkan untuk menutupnya dengan shalawat dan pujian kepada Nabi Muhammad dan keluarganya seperti berikut ini:
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامً عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya, “Semoga Allah memberikan shalawat untuk Sayyidina Muhammad, keluarga, dan semua sahabatnya. Maha suci Allah dari segala apa yang mereka sifatkan. Salam Allah untuk para rasul-Nya. Segala puji bagi Allah tuha semesta alam,” (Lihat Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 50).
Sesungguhnya manusia hanyalah hamba yang lemah dan tidak ada pertolongan kecuali dari Allah SWT Tuhan semesta Alam. Maka untuk menghindari takdir yang jelek sudah barang tentu kita wajib berdoa memohon kepada Allah agar selalu menjauhkan kita semua dari bala.
Tak lupa ketika mempunyai kelapangan rezeki untuk selalu bersedekah dan kita berharap melalui doa tolak bala tersebut, Allah menjaga kita dan masyarakat dari segala macam musibah baik lahir maupun batin, dimanapun berada, dunia maupun akhirat. Amiin yarabbal’alamin. Wallahua‘lam Bisshawab.
