Akhiri Setiap Perkumpulan dengan Selalu Membaca Doa Penutup Majelis, Berikut Faedahnya!

Akhiri Setiap Perkumpulan dengan Selalu Membaca Doa Penutup Majelis, Berikut Faedahnya!

PeciHitam.org Doa bagi Umat Islam merupakan hal yang sangat penting. Setiap kegiatan dalam kehidupan seorang Muslim memiliki doa khusus, mulai dari hal yang besar sampai hal yang kecil seperti kencing, makan, memakai baju dan lain sebagainya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pengiringan doa dalam setiap kegiatan muslim menandakan bahwa orang islam selalu menunjukan sikap pasrah dan memohon kemudahan kepada Allah SWT.

Hal ini merupakan perwujudan dari Iman seorang Muslim. Salah satu doa yang sering dipanjatkan adalah doa Penutup Majelis atau sering disebut juga Doa Kafaratul Majelis.

Daftar Pembahasan:

Kenapa Harus Berdoa?

Doa bagi seorang Islam sama dengan tiang agama. Shalat dalam pengertian bahasa juga bermakna doa yang mana merupakan kewajiban bagi orang Islam. Allah sangat menganjurkan doa sebagaimana dalam ayat;

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (١٨٦

Artinya; “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (Qs. Al-Baqarah; 186)

Harus dipahami pula bahwa jika seorang enggan untuk  berdoa atau bahkan tidak mau untuk berdoa, maka orang tersebut adalah orang sombong.

Karena merasa sudah bisa memenuhi segala hajat hidup sendiri tanpa bantuan Allah SWT. Padahal manusia sangat lemah dan tidak kuasa untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sendiri.

Memperbanyak doa sama dengan menjauhkan diri dari sifat sombong kepada Allah. Dengan berdoa, kita juga memenuhi perintah Allah SWT sebagaimana dalam ayat di atas. Hadits Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan doa;

ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا. قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ

Artinya; “Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: Allah akan segera mengabulkan do’anya, Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi SAW lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a kalian.” (HR. Ahmad)

Doa Penutup Majelis

Doa Penutup Majelis atau Doa Kafaratul Majelis merupakan doa yang dipanjatkan pada saat mengakhiri sebuah pertemuan dalam kebaikan. Doa ini merupakan jenis doa Ma’tsur karena berasal dari Hadits Nabi SAW. Doa ini di Nusantara sering dibacakan termasuk dalam sebuah majelis ilmu atau selepas Ngaji. Berikut redaksi doanya;

Baca Juga:  Kedahsyatan Doa Sapu Jagad Untuk Kebaikan Dunia Dan Akhirat

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Transliterasi; Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik

Artinya; Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.
(HR. At-Tirmidzi)

Atau boleh juga ditambahkan redaksi sebagai pelengkap bagi doa kafaratul Majelis/ doa penutup majelis. Tambahannya adalah;

عَلِمْتُ سُوْءً وَظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِي فَاِنَّهُ لَا يَغْفِرُ ذُنُوْبَ اِلَّا اَنْتَ

Transliterasi; ‘Alimtu Suu’an wa dzalamtu Nafsi, faghfirli, fa Innahu Laa Yaghfiru Dzunuba Illa Anta

Artinya; Saya tahu kejelekan dan kedzaliman diri saya ya Allah, maka Ampunilah saya, sesungguhnya tidak ada Dzat pengampun kecuali engkau.

Riwayat Doa Penutup Majelis

Doa kafaratul Majelis adalah doa yang bersumber dari Rasulullah SAW. Doa memiliki asbabul wurud dari ‘Aisyah RA;

قَالَ رَسُولُ اللهِ مَنْ جَلَسَ فِي مَجْلِسٍ فَكَثُرَ فِيه لَغَطُهُ فَقَالَ قَبْلَ أَنْ يَقُومَ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِك سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ….. الخ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ فِي مَجْلِسِهِ ذَلِكَ

Artinya; “Rasulullah SAW bersabda: “Siapapun yang sedang berada di suatu majelis, kemudian pada majelis tersebut terdapat banyak perkataan yang tidak berguna, lalu sebelum beranjak meninggalkan majelis, mengucapkan hal (doa) ini (Kafaraatul Majelis) Subhanaka….(sampai selesai) Kecuali telah diampuni bagi orang tersebut, sesuatu yang ada dalam majelis tersebut.”(HR. Tirmidzi)

Istri Rasulullah dan putri Abu Bakar ‘Aisyah RA, mengatakan bahwa setiap Rasulullah SAW duduk di suatu tempat, setiap membaca Al-Qur’an dan setiap melakukan shalat, beliau mengakhirinya dengan beberapa kalimat ini (maksudnya Doa Penutup Majelis).

Adab Saat Berdoa Menutup Majelis

Berdoa seyogyanya memperhatikan tata krama, adab sopan santun, tidak terkecuali dalam berdoa kafaratul majelis. Adab-adab berdoa penutup majelis yang harus diketahui yakni;

  1. Berdoa adalah Khusyu’ atau keadaan Tenang.
  2. Selain Khusyu’, seorang yang berdoa juga harus benar-benar merendahkan hati dihadapan sang pencipta. Karena dasarnya doa adalah memohon agar terkabul dengan memelas kepada Allah SWT.
  3. Mengucapkan doa penutup majelis resapi dan penuh harap kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  4. Meresapi makna agung yang terkandung dalam doa Kafaratul Majelis.
  5. Membaca doa dengan memantapkan hati meminta dengan sungguh dan berkeyakinan untuk dikabulkan
Baca Juga:  Jangan Panik! Begini Bacaan Doa Saat Bencana Alam Terjadi

Berdoa setelah menutup Majelis juga disyariatkan untuk mengangkat kedua tangan dan berdoa dengan menghadap ke kiblat lebih utama. Berdoalah jangan dalam keadaan tergesa-gesa, karena akan mengganggu sikap Khusyu’.

Faedah Doa Penutup Majelis

  • Berfaedah sebagai Doa Mohon Ampun

Muslim yang mengucapkan doa Kafaratul Majelis sama dengan meminta ampunan dosa kepada Alla SWT. Kandungan doa Penutup majelis salah satunya (أَسْتَغْفِرُكَ) yang bermakna memohon ampunan kepada Allah SWT. Mengucap doa penutup majelis akan memaklumatkan hal buruk tersebut mendapatkan ampunan.

  • Sebagai Penghapus Dosa

Hadist dari Abu Barzah Al-Aslami menjelaskan bahwa Rasulullah SAW saat hendak berdiri (meninggalkan) majelis berdoa dengan doa kafaratul Majelis. Sejurus kemudian ada yang menimpali, “Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan satu perkataan yang tidak engkau ucapkan sebelumnya?

Beliau menjawab dengan makna, Sebagai kafarah (penghapus atau penebus) terhadap kesalahan dan kealfaan yang terjadi saat di majelis.

  • Sebagai Doa agar Pertemuan Bermanfaat

Abu dawud meriwayatkan, jika kaum yang bangkit dari majelis yang tidak dzikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat.

  • Lebih Dimudahkan Jalan Menuju Surga
Baca Juga:  Faedah dan Waktu yang Baik untuk Membaca Al Qur'an

Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menjelaskan Hadits tentang Keutamaan Majelis yang ditempuh seseorang sebagai berikut;

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيه عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّة

Artinya; “Siapa saja yang menempuh perjalanan guna mencari ilmu, maka akan Allah SWt memudahkan jalan orang tersebut menuju ke surga.” (HR. Muslim).

Kafaratul majelis atau banyak disebut sebagai doa penutup majelis adalah doa dipanjatkan secara bersama-sama ketika selesai dalam sebuah pertemuan, atau majelis dalam kebaikan.

Majelis kebaikan bisa berupa Istghasah, pengajian, seminar, rapat dan lain sebagainya selain maksiat. Doa kafaratul majelis disunnahkan untuk dibaca agar segala kekhawatiran adanya hal-hal buruk dalam majelis diampuni oleh Allah SWT.

Tidak bisa dipungkiri jika seorang yang berkumpul akan ada gesekan, ghibah dan dosa-dosa kecil yang tidak terasa oleh orang lain. Mulai dari pikiran, perkataan hingga perbuatan yang tidak berguna, tercela, bahkan buruk yang sengaja maupun tidak sengaja dilakukan.

Oleh karena itu, jika dalam penutupan acara majelis kiranya membaca doa ini dengan baik, benar dan khusyu’, dengan harapan Allah SWT akan menghapus segala kesalahan dan semua hal yang tidak berguna selama berada di dalam majelis atau pertemuan tersebut.

Dengan menutup Majelis dengan Doa Kafaratul Majelis, insya Allah akan diridhai oleh Tuhan Semesta Alam dan mendapat manfaat dari Majelis tersebut.

Ash-shawabu Minallah

Mochamad Ari Irawan