Pecihitam.org – Pada umumnya ketika seseorang akan tidur, berbagai macam cara yang dilakukan agar bisa cepat tertidur, ada yang Mendengarkan Musik, membaca buku, dan lain sebagainya. Namun yang jarang atau bahkan banyak ditinggalkan khususnya umat Islam adalah Berdzikir atau Membaca Al Qur’an. Padahal dengan mengamalkan bacaan dzikir sebelum tidur yang diajarkan Rasulullah tentu banyak fadhilah dan manfaat yang bisa diperoleh.
Dikutip dari riwayat Abu daud no. (4403), bahwa Sayyidina Ali pernah bercerita, bahwa Fathimah ra, pernah mengeluh kepada Nabi saw perihal tangannya yang lecet. Suatu ketika Fathimah datang kepada Nabi saw untuk meminta pelayan (pembantu), namun ketika itu nabi tidak berada di rumah, sehingga Fathimah tidak bertemu Nabi, akhirnya permintaan itu beliau sampaikan kepada Aisyah ra.
Ketika Nabi saw datang, Aisyah menyampaikan hal tersebut kepada Nabi, akhirnya Nabi dan Aisyah datang menemui Sayyidina Ali dan Fathimah yang saat itu sudah tertidur, kemudian Sayyidina Ali dan Sayyidah Fathimah pun bangun, namun Nabi bersabda: “tetaplah kalian di tempat kalian.” Lalu Nabi datang diantara Sayyidina Ali dan Fathimah, sehingga Sayyidina Ali dapat merasakan dinginnya kedua telapak kaki Nabi karena berada di dekatnya.
Lalu Nabi bersabda: “Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih berharga dari apa yang kalian minta? Jika kalian akan tidur maka bacalah tasbih sebanyak tiga puluh tiga, tahmid tiga puluh tiga dan tahmid tiga puluh empat kali. Maka itu akan lebih baik bagi kalian dari seorang budak.”
Dalam redaksi lain disebutkan secara detail bahwa Sayyidina Ali berkata kepada Ibnu A’bud, beliau menyebutkan bahwa Fathimah adalah putri kesayangan Rasul, namun di setiap harinya Fathimah selalu menumbuk dengan gilingan hingga membekas pada tangannya, serta selalu mengambil air minum dengan geriba (timba) hingga membekas pada tengkuknya, dan selalu menyapu rumah hingga kotor bajunya. Juga selalu masak dengan periuk hingga menghitam bajunya, sehingga hal itu mejadikannya lelah.
Saat sayyidina Ali mendengar, bahwa Nabi saw kedatangan budak (dari ghonimah perang), beliau memerintahkan Fathimah untuk meminta budak tersebut kepada ayahnya, untuk dijadikan pelayan (membantu pekerjaannya), namun pada akhirnya Rasul mengatakan bahwa, “membaca tasbih sebelum tidur itu lebih baik dari pada budak yang ia minta”.
Dan setelah kejadian itu Sayyidina Ali tidak pernah meninggalkan amalan dzikir sebelum tidur tersebut kecuali pada malam perang Shiffin, namun ketika akhir malam, beliau mengingatnya dan langsung membacanya.
Dalam riwayat selanjutnya; riwayat Abu Daud bab tasbih ketika akan tidur no. (4404), bahwa Rasul saw pernah berkata,
“ada dua perkara, sekiranya dua perkara tersebut selalu dijaga oleh orang muslim, maka ia akan masuk surga. Dan dua perkara tersebut sangat mudah untuk dikerjakan, namun sedikit yang mau melaksanakannya, kedua perkara tersebut adalah; setiap selesai shalat mengucapkan tasbih sebanyak sepuluh kali, tahmid sepuluh kali, dan takbir sepuluh kali. Hal itu akan sama dengan seratus lima puluh dengan lisan dan seribu lima ratus dalam timbangan. Juga membaca takbir sebanyak tiga puluh empat ketika akan tidur, membaca tahmid sebanyak tiga puluh tiga, maka itu sama halnya dengan seratus dalam hitungan lisan dan seribu dalam hitungan timbangan.”
Dan ketika itu Abdullah bin Amr melihat Rasul menghitung dengan jarinya tangannya. Kemudian para sahabat bertanya, “wahai Rasulullah, dua hal itu mudah untuk dilakukan, tapi kenapa sedikit yang melakukannya?”
Lalu beliau menjawab, “setan datang kepada seorang dari kalian saat akan tidur, lalu dia akan menidurkan kalian sebelum kalian membacanya. Setan juga datang saat shalat, lalu ia akan mengingatkankan segala keperluaanya sebelum ia membacanya“
Kesimpulan dari bahasan singkat diatas adalah, membaca dzikir sebelum tidur adalah amalan yang disunnahkan Rasulullah, terlepas dari banyaknya fadhilah dan keutamaan saat membacanya, tentu harapannya juga agar semua perkerjaan yang kita lakukan di hari itu bernilai ibadah, dan menghilangkan segala kepenatan yang ada. Wallahu A’lam.