Habib Muhammad Rizieq Shihab, Silsilah, Karir, Karya Hingga Sepak Terjangnya di FPI

habib rizieq

Pecihitam.org – Siapa yang tidak kenal dengan Habib Rizieq, seorang ulama Indonesia yang punya warna dakwah tersendiri. Dalam menyiarkan agama Islam, ia memilih jalan berbeda dengan habib dan ulama lainnya. Tidak jarang sikap keras dan tegasnya ia pertontonkan dalam aksi jalanan dengan ormas besutannya yaitu Front Pembela Islam. Siapakah sebenarnya Habib Rizieq? Berikut adalah profil singkatnya yang berhasil kami himpun dari berbagai sumber.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Daftar Pembahasan:

Profil

Nama lengkapnya adalah Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab atau yang lebih akrab disapa Habib Rizieq. Ia adalah seorang tokoh Islam Indonesia yang dikenal sebagai pemimpin dan pendiri organisasi Front Pembela Islam.

Ia lahir di Jakarta pada 24 Agustus 1965 dari pasangan Habib Hussein bin Muhammad Shihab dan Syarifah Sidah Alatas yang merupakan orang Betawi keturunan Hadhrami.

Ayahnya, Habib Husein bin Muhammad bin Husein bin Abdullah bin Husein bin Muhammad bin Shaikh bin Muhammad Shihab adalah salah seorang pendiri Gerakan Pandu Arab Indonesia pada tahun 1937.

Pandu Arab Indonesia merupakan sebuah perkumpulan kepanduan yang didirikan oleh orang Indonesia berketurunan Arab yang berada di Jakarta, yang selanjutnya berganti nama menjadi Pandu Islam Indonesia (PII).

Saat Habib Rizieq berusia 11 bulan, pada tahun 1966 ayahnya wafat. Sehingga sejak saat itu ia hanya diasuh oleh ibunya, Syarifah Sidah, dan tidak dididik di pondok pesantren. Setelah berusia 4 tahun ia mulai rajin ikut pengajian di masjid-masjid sekitar rumahnya.

Meski seorang diri, ibunya yang bekerja sebagai penjahit pakaian dan perias pengantin tetap memperhatikan pendidikan Rizieq putranya, serta selalu membimbingnya dengan pendidikan agama.

Silsilah

Muhammad Rizieq merupakan seorang Habib atau Sayyid dari klan Shihab (merujuk pada Shihabuddin Aal bin Syekh) yang jalur silsilahnya dapat ditelusuri hingga kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah ra, melalui Imam Ahmad al-Muhajir. Sedangkan, istrinya yang bernama Fadhlun juga merupakan Syarifah dari klan Aal bin Yahya.

Pendidikan

Pada tahun 1975 setelah lulus di SDN 1 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ia melanjutkan sekolah ke SMP 40 Pejompongan, Jakarta Pusat. Namun karena jarak sekolah yang terlalu jauh, ia kemudian dipindahkan ke sekolah lebih dekat dengan tempat tinggalnya di Petamburan, yaitu SMP Kristen Bethel Petamburan dan lulus tahun 1979.

Baca Juga:  KH. Wahid Hasyim, Ulama, Politisi dan Aktivis yang Berwawasan Luas

Setelah lulus SMP, ia lalu melanjutkan sekolah di SMA Negeri 4 Jakarta di Gambir, akan tetapi lulus dari SMA Islamic Village Tangerang pada tahun 1982.

Pada tahun 1983, ia masuk di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) dan mengambil kelas bahasa Arab. Setelah satu tahun menempuh studi di LIPIA, ia mendapat tawaran beasiswa dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk kuliah di Arab Saudi.

Ia pun melanjutkan program sarjana jurusan Studi Agama Islam (Fiqih dan Ushul Fiqh) ke King Saud University yang ditempuhnya selama empat tahun. Dan pada tahun 1990, Habib Rizieq dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude.

Tidak hanya itu, Habib Rizieq juga sempat mengambil program pascasarjana di Universitas Islam Internasional Malaysia selama satu tahun. Setelah itu ia harus rela kembali ke Indonesia sebelum magisternya selesai disebabkan alasan biaya.

Setelah beberapa tahun, akhirnya ia mampu melanjutkan pendidikannya di bidang Syari’ah. Dan pada tahun 2008 dengan tesis yang berjudul “Pengaruh Pancasila Terhadap Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia Habib Rizieq meraih gelar Master of Arts (M.A.) di Universitas Malaya.

Pada tahun 2012, Habib Rizieq kembali lagi ke Malaysia dan melanjutkan program pendidikan doktoral dalam program Dakwah dan Manajemen di Fakultas Kepemimpinan dan Pengurusan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).

Di bawah pengawasan langsung Prof. Dr. Kamaluddin Nurdin Marjuni dan Dr. Ahmed Abdul Malek dari Nigeria, Habib Rieziq menyelesaikan disertasinya yang berjudul “Perbedaan Asal dan Cabang Ahlussunah Wal Jamaah” .

Kehidupan Pribadi

Tanggal 11 September 1987, Habib Rizieq Shihab menikah dengan Syarifah Fadhlun bin Yahya. Dari pernikahannya tersebut ia dikaruniai seorang putra dan enam putri yaitu: Rufaidah Shihab, Humaira Shihab, Zulfa Shihab, Najwa binti Rizieq Shihab, Mumtaz Shihab, Fairuz Shihab, dan Zahra Shihab.

Karir

Sekitar tahun 1992, Habib Rizieq pernah bekerja sebagai guru SMA selama satu tahun di Arab Saudi setelah menyelesaikan studi sarjananya di King Saud University sebelum ia kembali ke Indonesia.

Sepulangnya ke tanah air Habib Rizieq juga menjadi kepala sekolah Madrasah Aliyah di Jamiat Kheir Sampai tahun 1996. Setelah tidak lagi menjabab sebagai kepala sekolah, ia masih tetap aktif mengajar di sekolah tersebut sebagai guru Fiqih atau Ushul Fiqh.

Baca Juga:  Mantu Habib Rizieq Tolak Film The Santri, Gus Falah: Dia Berpandangan Sempit

Adapun pengalaman organisasinya dimulai saat ia menjadi anggota Jamiat Kheir. Selain itu Habib Rieziq juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Syariah di BPRS At-Taqwa, Tangerang dan juga ketua sejumlah Majelis Taklim di Jabotabek.

Front Pembela Islam

Karena sepak terjangnya, pada tanggal 17 Agustus 1998 Habib Rizieq Shihab kemudian mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam di Pondok Pesantren Al-Umm, Tangerang.

Front Pembela Islam merupakan sebuah organisasi massa Islam yang berpusat di Jakarta. FPI memiliki kelompok internal yang antara lain disebut sebagai Sayap Juang dan Laskar Pembela Islam.

Laskar Pembela Islam ini dianggap kontroversial karena sering melakukan aksi penertiban terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam terlebih lagi pada saat bulan Ramadhan.

Karena terlalu frontal dan kontroversial, pada tanggal 30 Oktober 2008, Habib Rizieq pernah divonis 1,5 tahun penjara, sebab kerusuhan pada tanggal 1 Juni di Monas. Sesuai dengan Pasal 170 ayat (1) jo Pasal 55 KUHP, ia terbukti secara sah di pengadilan karena telah menganjurkan gerakan masanya dengan terang-terangan untuk menghancurkan barang atau orang lain.

Karya

Meski kontroversial, namun Habib Rizieq juga mempunya beberapa karya yang diantaranya:

  1. Buku “Hancurkan Liberalisme, Tegakkan Syariat Islam”, 2011.
  2. Buku “Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah”, 2012.
  3. Buku “Dialog FPI, Amar Ma’ruf Nahi Munkar”
  4. Sholawat Kisah Sang Rasul

Penghargaan

Pada tanggal 19 Maret 2009, Habib Rizieq dinobatkan sebagai Mufti Agung oleh Kesultanan Sulu Darul Islam dengan gelar Datu Paduka Maulana Syar’i Sulu disingkat DPMSS.

Kontroversi

Adapun berikut adalah beberapa kontroversi dari Habib Rizieq dengan segala sepak terjangnya dalam berdakwah maupun berpolitik:

  1. Pada 20 April 2003, Habib Rizieq Shihab pernah ditahan karena dianggap telah menghina Kepolisian Negara Republik Indonesia lewat dialog di stasiun televisi SCTV dan Trans TV. Ia akhirnya divonis 7 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 29 Juli 2003.
  2. Pada tanggal 13 November 2015, Habib Rizieq kembali menjadi perbincangan saat diundang ceramah oleh Bupati Purwakarta di kota tersebut. Saat menyampaikan ceramahnya, Rizieq memplesetkan kata “Sampurasun” menjadi “Campur Racun”. “Sampurasun” dalm bahasa Sunda bisa diartikan sebagai salam hormat dan doa.

    Karena hal tersebut, ia akhirnya dilaporkan ke Polda Jawa Barat oleh Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya Sunda.
  3. Seakan kontroversi tiada henti, pada tanggal 27 Oktober 2016, Sukmawati Soekarnoputri, Ketua Partai Nasional Indonesia Marhaenisme yang juga putri dari Presiden Soekarno, melaporkan Habib Rizieq ke Bareskrim Polri karena dianggap telah menghina Pancasila dan Soekarno atas pernyataan “Pancasila Sukarno, Ketuhanan ada di Pantat. Sedangkan Pancasila Piagam Jakarta, Ketuhanan ada di Kepala”
  4. Kembali pada tanggal 26 Desember 2016, Habib Rieziq diperkarakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) atas tuduhan penistaan agama atas perkataannya “Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?”
  5. Pada 12 Januari 2017, Rizieq Shihab dilaporkan oleh Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, atas tuduhan penghinaan terhadap profesi hansip karena telah berkata, “Di Jakarta, Kapolda mengancam akan mendorong Gubernur BI untuk melaporkan Habib Rizieq. Pangkat jenderal otak Hansip” dan “Sejak kapan jenderal bela palu arit, jangan-jangan ini jenderal enggak lulus litsus.”
  6. Pada Februari 2017, tersiar rumor adanya percakapan pornografi antara Rizieq Shihab dengan seorang wanita bernama Firza Hussein beserta foto-foto syur Firza di WhatsApp. Pada tanggal 29 Mei 2017, Rizieq Shihab akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
  7. Setelah kasus percakapan pornografi, Habib Rieziq kemudian berangkat Umroh. Namun pada 29 September 2017, ia harus dicekal saat akan meninggalkan Arab Saudi karena visanya sudah habis.
Baca Juga:  Tengku Zul Heran Postingan Foto Habib Rizieq Diblokir Facebook
Arif Rahman Hakim
Sarung Batik