Hadits Shahih Al-Bukhari No. 112 – Kitab Ilmu

Pecihitam.org – Hadits Shahih Al-Bukhari No. 112 – Kitab Ilmu ini, mengemukakan Imam Bukhari memberi judul dengan “ilmu dan nasihat dimalam hari” pada hadis ini Ummu Salamah menjelaskan bahwa Rasulullah saw terbangun dimalam hari dan memuji Allah setelah itu beliau bertanya, fitnah apakah yang diturunkan pada malam ini?. Keterangan hadist dikutip dan diterjemahkan dari Kitab Fathul Bari Jilid 1 Kitab Ilmu. Halaman 401-403.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

حَدَّثَنَا صَدَقَةُ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ هِنْدٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ وَعَمْرٍو وَيَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ هِنْدٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ اسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنْ الْفِتَنِ وَمَاذَا فُتِحَ مِنْ الْخَزَائِنِ أَيْقِظُوا صَوَاحِبَاتِ الْحُجَرِ فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي الْآخِرَةِ

Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami [Shadaqah] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu ‘Uyainah] dari [Ma’mar] dari [Az Zuhri] dari [Hind] dari [Ummu Salamah] dan [‘Amru]. Dan dari [Yahya bin Sa’id] dari [Az Zuhri] dari [Hind] dari [Ummu Salamah] berkata, “Pada suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terbangun lalu bersabda: “Subhaanallah (Maha suci Allah), fitnah apakah yang diturunkan pada malam ini? Dan apa yang dibuka dari dua perbendaharaan (Ramawi dan Parsi)? Bangunlah wahai orang-orang yang ada di balik dinding (kamar-kamar), karena betapa banyak orang hidup menikmati nikmat-nikmat dari Allah di dunia ini namun akan telanjang nanti di akhirat (tidak mendapatkan kebaikan).”

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 227 – Kitab Wudhu

Keterangan Hadis: Maksud Imam Bukhari tentang bab mengajarkan ilmu di malam hari adalah, menjelaskan bahwa larangan bercengkrama setelah isya’ adalah khusus dalam masalah yang tidak ada unsur kebaikannya.

سُبْحَان اللَّه مَاذَا Kata istifham (pertanyaan) dalam kalimat ini mengambarkan rasa takjub dan pengagungan. Sedangkan kata Ar-Rahman diungkapkan dengan kata Al Khazain seperti firman Allah, خَزَائِن رَحْمَة رَبّكPerbendaharaan rahmat Tuhanmu ” (Qs. Shaad (38): 9) Begitu juga dengan kata adzab yang diungkapkan dengan fitan (kesesatan ataupun fitnah), karena fitnah adalah penyebab diturunkannya adzab.

أُنْزِلَ (Diturunkan). Dalam lafazh Al Kasymihani, أَنْزَلَ اللَّه dengan menyebutkan subjeknya. Maksudnya, bahwa para malaikat telah turun untuk memberitahukan tentang perkara-perkara yang telah ditetapkan, atau Nabi bermimpi telah diturunkan wahyu kepadanya mengenai bencana dan fitnah yang akan terjadi setelah meninggalnya.

وَمَاذَا فُتِحَ مِنْ الْخَزَائِن (apa yang akan dibukakan dari perbendaharaan rahmat). Ad-Dawudi mengatakan, bahwa خزائن  dan فتح  mengandung arti yang sama, karena sesuatu kadang bisa di aneksasikan terhadap dirinya untuk menekankan konteksnya. Karena apa yang dibuka فتح  dari rahmat adalah menjadi sebab timbulnya fitnah, seakan-akan dia memahami bahwa maksud الْخَزَائِن adalah Khazain negeri Persia dan Romawi serta wilayah-wilayah lainnya. Namun perbedaan antara rahmat atau الْخَزَائِن dan fitnah adalah jelas, karena banyak orang yang mendapatkan rahmat terlepas dari bencana dan fitnah.

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 521-522 – Kitab Waktu-waktu Shalat

صَوَاحِب الْحُجَر Maksudnya, rumah-rumah para istri Nabi SAW. Dikhususkannya mereka untuk dibangunkan, adalah karena pada saat itu mereka hadir, atau juga hal ini termasuk “Mulailah dari diri anda sendiri kemudian baru keluarga anda.”

فَرُبَّ كَاسِيَة (Berapa banyak orang yang berpakaian). Imam Malik mengambil kesimpulan, bahwa kata-kata رب umumnya menunjukkan makna yang banyak, karena sifat ini adalah untuk kaum hawa dan kebanyakan mereka adalah ahli neraka.

عَارِيَة (Telanjang). Rasulullah mengisyaratkan akan kewajiban untuk membangunkan istri-istri beliau, atau diwajibkan bagi mereka untuk tidak lalai menunaikan ibadah agar tidak mengandalkan status mereka sebagai istri Nabi.

Hadits ini mengandung isyarat diperbolehkannya mengucapkan “Subhanallah” ketika terkejut, dan anjuran untuk menyebut nama Allah setelah bangun tidur. Disamping itu, diperbolehkan bagi seseorang membangunkan keluarganya di malam hari untuk beribadah, apalagi yang dibicarakan adalah ay at-ayat Al Qur’an.

Dalam satu sanad sang serupa, terdapat dua riwayat. Pertama, Ibnu Uyainah dari Ma’mar. Kedua. Amru dan Yahya dari Az.-Zuhri yang di dalamnya terdapat riwayat ketiga orang tabun. Sedangkan Hindun, ada yang mengatakan adalah seorang sahabat. Jika benar, maka Hadits itu adalah riwayat tabun dan tabiin atau sahabat dari sahabat. Sedangkan Ummu Salamah, adalah Ummul Mukminin -istri Nabi-dan Nabi pada malam itu berada di rumahnya.

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 498-499 – Kitab Waktu-waktu Shalat

Hadits ini mengandung anjuran untuk menyegerakan shalat ketika khawatir akan dilanda keburukan, seperti firman Allah, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.” (Qs. Al Baqarah (2): 45 ) Rasulullah memerintahkan untuk mengerjakan shalat jika ditimpa kesusahan, atau mimpi melihat sesuatu yang tidak disukai.

Dalam Hadits ini juga mengandung anjuran untuk bertasbih ketika melihat sesuatu yang menakutkan. Disamping itu seorang guru harus memberi peringatan kepada muridnya dari segala sesuatu yang ingin dicapai, dan memberi pengarahan untuk menghadapi sesuatu yang diwaspadai.

M Resky S