Hadits Shahih Al-Bukhari No. 115 – Kitab Ilmu

Pecihitam.org – Hadits Shahih Al-Bukhari No. 115 – Kitab Ilmu ini, Imam Bukhari memberi judul dengan “menghafal ilmu” membahas tentang keutamaan Abu Hurairah dalam mencari dan mengumpulkan hadis-hadis langsung dari Rasulullah saw. Keterangan hadist dikutip dan diterjemahkan dari Kitab Fathul Bari Jilid 1 Kitab Ilmu. Halaman 408-410.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ إِنَّ النَّاسَ يَقُولُونَ أَكْثَرَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَلَوْلَا آيَتَانِ فِي كِتَابِ اللَّهِ مَا حَدَّثْتُ حَدِيثًا ثُمَّ يَتْلُو { إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنْ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى إِلَى قَوْلِهِ الرَّحِيمُ } إِنَّ إِخْوَانَنَا مِنْ الْمُهَاجِرِينَ كَانَ يَشْغَلُهُمْ الصَّفْقُ بِالْأَسْوَاقِ وَإِنَّ إِخْوَانَنَا مِنْ الْأَنْصَارِ كَانَ يَشْغَلُهُمْ الْعَمَلُ فِي أَمْوَالِهِمْ وَإِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ يَلْزَمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِبَعِ بَطْنِهِ وَيَحْضُرُ مَا لَا يَحْضُرُونَ وَيَحْفَظُ مَا لَا يَحْفَظُونَ

Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami [‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Al A’raj] dari [Abu Hurairah] berkata, “Sesungguhnya orang-orang mengatakan, “Abu Hurairah adalah yang paling banyak (menyampaikan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam), kalau bukan karena dua ayat dalam Kitabullah aku tidak akan menyampaikannya.” Lalu dia membaca ayat: ‘(Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa penjelasan dan petunjuk) ‘ ……hingga akhir ayat.. ‘(Allah Maha Penyayang) ‘ (Qs. Al Baqarah: 159-160).

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 507 – Kitab Waktu-waktu Shalat

Sesungguhnya saudara-saudara kita dari kalangan Muhajirin, mereka disibukkan dengan perdagangan di pasar-pasar, dan saudara-saudara kita dari kalangan Anshar, mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka dalam mengurus harta mereka. sementara Abu Hurairah selalu menyertai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keadaan lapar, ia selalu hadir saat orang-orang tidak bosa hadir, dan ia dapat menghafal saat orang-orang tidak bisa menghafalnya.”

Keterangan Hadis: Dalam bab ini tidak disebutkan selain hadits Abu Hurairah RA. karena dia adalah sahabat yang paling hafal tentang hadits Rasulullah SAW. Imam Syafi’i mengatakan, “Abu Hurairah adalah orang yang paling hafal hadits pada masanya.” Untuk itu Ibnu Umar menyayangi jenazahnya, dan mengatakan, “Abu Hurairah telah menghafal hadits Nabi untuk kaum muslimin.” (HR, Ibnu Sa’ad)

Dalam hadits yang ketiga menunjukkan, bahwa Abu Hurairah tidak meriwayatkan semua hadits yang dihafalnya. Meskipun demikian, dia adalah orang yang paling banyak meriwayatkan hadits Nabi. Maka hadits ini tidak bertentangan dengan hadits sebelumnya, dimana Abu Hurairah menyatakan bahwa Ibnu Umar lebih banyak meriwayatkan hadits daripada dirinya, yang alasannya sudah dijelaskan. Adapun hadits yang kedua ini menunjukkan, bahwa Abu Hurairah tidak lupa apa yang didengarnya dari Rasulullah, dimana hal itu tidak ada pada selainnya.

أَكْثَرَ أَبُو هُرَيْرَة (Abu Hurairah paling banyak meriwayatkan hadits), yaitu hadits dari Rasulullah SAW sebagaimana telah disebutkan oleh penulis dalam bab “Buyu’ (jual beli)” dari Syu’aib, dari Az-Zuhri, dan dalam bab “Muzara’ah” dan Ibrahim bin Sa’ad, dari Az-Zuhri dengan tambahan (Mereka berkata, “Mengapa orang-orang Muhajirin dan Anshar tidak meriwayatkan hadits seperti hadits Abu Hurairah.”). Dengan demikian, jelaslah hikmah disebutkannya Muhajirin dan Anshar.

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 355-357 – Kitab Shalat

وَلَوْلَا آيَتَانِ (Kalau tidak karena dua ayat). Artinya kalau tidak karena Allah mencela orang-orang yang menyembunyikan ilmu. maka Abu Hurairah tidak akan meriwayatkan (hadits); dan ketika dilarang untuk menyembunyikan ilmu, maka yang harus dilakukan adalah menampakkan dan menjelaskannya.

Untuk itu banyaknya hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, adalah karena banyaknya hadits yang dihafalnya. Kemudian beliau menyebutkan sebab banyaknya hadits yang diriwayatkannya dengan perkataannya, إِنَّ إِخْوَاننَا (Sesungguhnya saudarasaudara kita), yaitu saudara seagama (Islam).

Kata الصَّفْق berarti memukul tangan di atas tangan. Hal itu merupakan kebiasaan yang mereka lakukan dalam akad atau transaksi jual beli.

فِي أَمْوَالهمْ (Dalam harta kekayaan mereka) atau bekerja untuk kemaslahatan pertanian mereka. Dalam riwayat Muslim dikatakan, كَانَ يَشْغَلهُمْ عَمَل أَرَضِيهمْ Mereka disibukkan dengan pekerjaan pertanian mereka), dan riwayat Ibnu Sa’ad berbunyi, كَانَ يَشْغَلهُمْ الْقِيَام عَلَى أَرَضِيهمْ

Abu Hurairah ra senantiasa menghadiri majelis Rasulullah dan menghafal ucapan atau sabda beliau. Imam Bukhari telah meriwayatkan dalam kitab Tarikh dan Hakim dalam Al Mustadrak dari hadits Thalhah bin Ubaidillah yang menjadi penguat hadits Abu Hurairah, “Saya tidak ragu, bahwa dia telah mendengar dari Rasulullah apa yang tidak kami dengar, hal itu karena dia adalah orang miskin yang tidak punya apa-apa dan menjadi tamu Rasulullah.”

Baca Juga:  Hadits Tentang Silaturahmi dan Manfaatnya Bagi Kita

Imam Bukhari meriwayatkan dari hadits Muhammad bin Umarah bin Hazm, bahwa ia duduk dalam majelis para sahabat yang berjumlah kurang lebih puluhan orang, dimana dalam majelis itu Abu Hurairah telah meriwayatkan hadits dari Rasulullah yang tidak diketahui oleh mereka yang hadir, kemudian mereka menelaah dan meneliti kembali sehingga mengetahuinya. Demikian ia meriwayatkan hadits terus menerus, sehingga dikenal pada waktu itu bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling hafal tentang hadits Rasulullah SAW.

Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar. Dia berkata kepada Abu Hurairah, “Kamu adalah orang yang selalu menyertai Rasulullah diantara kita dan paling hafal tentang hadits beliau.” Sanad kedua hadits mi telah dinyatakan shahih oleh Imam Bukhari dan Muslim.

M Resky S