Hasto Krisyanto: Soal Pancasila dan NKRI, Jangan Ragukan GP Ansor

Pecihitam.org – Soal uusan Pancasila dan NKRI, menjaga konstitusi dan kebhinekaan, GP Ansor tidak perlu diragukan. Hal ini diungkapkan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, usai menggelar silaturahmi dengan jajaran Pengurus Gerakan Pemuda Ansordi Kantor GP Anshor, Kramat Raya, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2020.

Pada pertemuan itu, ia mengaku akan melakukan kerja sama yang kongkret melalui kaderisasi kepemimpinan.

Pihaknya melihat kerja sama ini perlu dilakukan mengingat kepeloporan Ansor dalam kepemudaan dianggap luar biasa.

“Semangat hubbul wathon minal iman itu betul-betul bergema. Kami juga membangun kesadaran sejarah ini, kemudian mendorong kerja sama agar Indonesia maju,” ujar Hasto, dikutip dari Sindonews, Jumat, 17 Januari 2020.

Baca Juga:  Empirisme David Hume dalam Melihat Negara Pancasila

“Kuncinya adalah menaruh perhatian yang begitu besar kepada kaum muda seperti GP Ansor untuk kemajuan Indonesia dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” sambungnya.

Sebab, kata dia, sebagai partai politik, pihaknya tidak bisa sendirian karena Republik ini dibangun dengan gotong royong, maka kedua belah pihak harus menekankan komitmen bersama.

“Kalau urusan Pancasila dan NKRI, menjaga konstitusi dan kebhinekaan itu tidak perlu diragukan antara GP Ansor dan PDIP. Dengan meletakkan fundamen kerja sama berdasarkan akar sejarah, kita bisa bersama-sama untuk Indonesia raya,” ungkapnya.

Sementara itu, Yaqut Cholil (Gus Yaqut) selaku Ketua Umum GP Ansor, menyatakan, kerja sama kepemudaan perlu dilakukan mengingat saat ini ada kelompok tertentu yang dianggap tidak memahami sejarah Islam di Indonesia, mereka ingin mengadu domba antara kelompok Islam dan Nasionalis.

Baca Juga:  Gus Yaqut Minta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Waspadai Radikalisme di Kampus Negeri

Maka dari itu, pihaknya mengatakan kelompok Islam yang diwakili NU dan kelompok nasionalis yang diwakili PDIP menginginkan hal itu tidak terjadi.

“Kita rasakan di banyak hal, di lapangan kita diadu-adu antara Islam dan nasionalis, antara Islam dibenturkan dengan Pancasila. Malam ini kita sepakat meminimalisir hal itu,” ujar Gus Yaqut.