Pecihitam.org – Kantor Berita Hindustan Times belum lama ini melaporkan bahwa badan-badan keamanan India telah menandai bendera sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) yang berbasis di Indonesia dengan hubungan masa lalu dengan Falah-e-Insaniyat Foundation (FIF).
LSM Indonesia itu disebutkan merupakan sayap amal dari Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan ( LeT) kelompok teror, karena menggalang dana di dunia maya atas nama kerusuhan Delhi.
“Uang itu seharusnya dikirim ke orang-orang Muslim yang kehilangan anggota keluarga mereka, terluka atau kehilangan harta benda mereka dalam kerusuhan 24-25 Februari yang menewaskan 53 orang dan lebih dari 500 lainnya terluka,” tulis laporan Hindustan Times lewat portal berita hindustantimes.com pada 14 Maret 2020, lalu.
“Dana dikumpulkan dengan menggunakan kerusuhan Delhi sebagai alasan dan menggunakan gambar dan pesan di Internet sebagai alat propaganda, dan dialihkan ke India dari Dubai melalui rute hawala,” sambungnya.
Pengungkapan itu terjadi sehari setelah menteri dalam negeri Uni Amit Shah mengatakan di Parlemen bahwa uang telah disalurkan ke luar negeri untuk memicu kerusuhan Delhi dan mengatakan lima orang ditangkap karena diduga mendistribusikan uang sebelum kekerasan.
Senada dengan hal itu, salah satu stasiun televisi setempat, India TV, lewat situs portalnya Indiatvnews.com pada 12 Maret 2020, lalu juga mengungkapkan bahwa sebuah LSM yang berbasis di Indonesia diketahui memiliki hubungan dengan Hafiz Saeed.
Menurut laporan India TV, LSM asal Indonesia tersebut mendanai aksi kekerasan di Delhi, India.
Berdasarkan laporan mereka, NGO Indonesia yakni A.C.T mencoba mengirim 25 Lakh Rupee atau sekitar Rp 513.375.000 (Kurs 1 Lakh = Rp 20.535.000) untuk mendanai para perusuh melalui organisasi tersebut.
India TV dalam laporannya juga mengungkapkan bahwa A.C.T sangat teradikalisasi.
“Itu adalah organisasi Muslim, menyediakan uang atas nama bantuan kepada banyak negara Muslim,” demikian pernyataan India TV, dikutip dari situs resminya, indiatvnews.com.
Selain itu, media tersebut juga mengatakan bahwa A.C.T terlibat dalam kerusuhan di Bangladesh. Mereka juga mendirikan kamp Rohingya di Cox’s Bazar di Bangladesh.
Pada 23 Februari dan dua hari berikutnya, beberapa bagian timur laut Delhi menyaksikan kekerasan berskala besar karena mengikuti bentrokan antara kelompok pro dan anti-CAA.
Hingga saat ini, polisi Delhi telah mengajukan lebih dari 700 kasus dan menangkap hampir 2.400 orang sehubungan dengan kekerasan komunal baru-baru ini di timur laut Delhi.
Secara total, 2.387 orang telah ditahan atau ditangkap sehubungan dengan kekerasan yang terjadi bulan lalu di timur laut Delhi.