Hukum Melagukan Adzan Hingga Meliuk-liukkan Suara, Bagaimana Hukumnya?

hukum melagukan adzan

Pecihitam.org – Umat Islam ketika masuk waktu shalat lima waktu di sunnahkan mengumandangkan adzan di menara atau menggunakan microphone. Sehingga dunia ini dalam satu hari selalu terdengar suara adzan dimana-mana.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun demikian, kadangkala ada sebagian muazzin (orang yang adzan) terlalu melagu-lagukan atau meliuk-liukan suaranya dalam adzan agar adzannya terdengar indah. Bagaimana pandangan Islam mengenai hukum melagukan adzan seperti itu, apakah dibolehkan atau tidak?

Dalam islam itu tidak boleh terlalu kurang dan tidak boleh juga terlalu berlebihan dalam segala hal, tetapi yang baik adalah pada posisi pertengahan. Sebagaimana sabda Nabi saw yang sudah populer terdengar, yaitu:

خير الامور اوساطها
“sebaik-baik perkara adalah pertengahannya”.

Lalu bagaimana dengan hukum melagukan nada adzan tersebut? Dalam kitab Syarh Bahjah Alwardiyyah III/116 dijelaskan sebagai berikut:

وَيُكْرَهُ تَمْطِيطُهُ الْأَذَانَ أَيْ تَمْدِيدُهُ وَيُكْرَهُ التَّغَنِّي بِهِ أَيْ التَّطْرِيبُ م ر قَالَ حَجَرٌ مَا لَمْ يَتَغَيَّرْ بِهِ الْمَعْنَى ، وَإِلَّا حَرُمَ ، بَلْ كَثِيرٌ مِنْهُ كُفْرٌ فَلْيُتَنَبَّهْ لِذَلِكَ ا هـ .

Baca Juga:  Cara Mengganti Shalat Jumat dengan Shalat Dzuhur Ditengah Wabah Penyakit

“Menurut Imam Ramli, makruh memanjangkan adzan dan makruh juga melagukannya. Menurut Imam Ibnu Hajar, makruh itu selagi tidak merubah makna. Apabila melagukan tersebut sampai merubah makna maka menjadi haram.”

Jelaslah berdasarkan kitab di atas bahwa hukum orang yang melafadzkan adzan menggunakan nada yang meliuk-liuk (melagukan) itu boleh, tetapi makruh (tidak baik) jika sampai menimbulkan lahn (pembacaan yang keliru dalam bahasa arab).

Dalam adzan ada beberapa hal yang jika dilakukan maka hukumnya adalah makruh. Dalam kitab Al-lubaab Fi Fiqh Assyaafi’i disebutkan ada empat perkara yang makruh dalam adzan, yaitu:

والكراهية في الأذان الصحيح أربعة أشياء: التغنّي، والتمطيط، والكلام في خلال الأذان، والأذان قاعدا مع القدرة على القيام. والإقامة كالأذان، وتُخالفه في أربع مسائل: الإفراد، والإدراج، ولا تجوز إلا في الوقت، ويقام للفوائت إذا اجتمعت ولا يؤذَّن لها. هذا قوله الجديد، والقول الثاني: يؤذَّن للأولى وحدها ويقيم لها وللتي بعدها، وهو قوله القديم. قال النووي: “هذا أصح الأقوال عند جمهور الأصحاب، وهو الصحيح الذي جاءت به الأحاديث الصحيحة.

Baca Juga:  Batas Usia Menopouse atau Berhenti Haid bagi Seorang Wanita Menurut Fiqh

“Dalam azan ada empat perkara yang makruh hukumnya: 1) melagu-lagukan. 2) Memanjangkan (hingga keluar dari batas bacaan yang ditentukan). 3) Berbicara di sela-sela adzan. 4) Adzan dengan duduk padahal mampu dengan berdiri. Dalam Iqamah anjurannya seperti anjuran dalam azan juga, hanya saja yang berbeda pada empat perkara: 1) Tunggal (tidak di ulang dua kali). 2) Lebih cepat ringkas dan jelas hurufnya. 3) Tidak di kumandangkan kecuali dalam waktu shalat. 4) Dikumandangkan Iqamah untuk shalat yang diqadha bila dikehendaki di kerjakan secara berjamaah tetapi tidak di sunahkan mengumandangkan adzan.”

Demikianlah hal-hal yang makruh dalam adzan. Dengan mengetahui empat perkara yang makruh dalam adzan itu maka terjawablah bahwa meliuk-liukan atau melagukan nada adzan secara hukum boleh tetapi makruh. Makruh itu bukan larangan tetapi hanya tidak baik dalam agama. Larangan itu adalah hanya pada hukum haram.

Baca Juga:  Banyak Dilakukan Oleh Masyarakat, Bolehkah Tahlilan Dalam Islam?

Empat perkara itu harus diketahui oleh orang-orang islam, terutama yang bertugas adzan di mesjid atau di musalla. Kendatipun boleh dilakukan empat perkara tersebut, seperti melagukan azan namun lebih baik tidak melakukannya dengan suara yang meliuk berlebihan hingga merubah maknanya.

Demikian jawaban singkat ini berdasarkan Mazhab Syafii semoga bermanfaat bagi saya dan semua pembaca. Saya memohon pada Allah agar selalu diberi taufiq dan hidayah kepada saya dan semua umat islam. Amin.

Wallahu alam wa muwafiq ila aqwami al-thariq.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *