Hukum Mendoakan Non Muslim, yang Boleh dan Tidak Boleh

mendoakan non muslim

Pecihitam.org – Doa merupakan suatu hal penting bagi setiap orang terlebih, bagi setiap orang Muslim. Dalam hal ini doa tidak sekedar amalan saja namun terdapat rahasia dan keberkahan dibalik doa yang dipanjatkan. Lalu bagaimanakah hukumnya jika mendoakan orang non muslim? Berikut penjelasannya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Doa merupakan sudah menjadi sebuah rutinitas keseharian bagi orang muslim bahkan doa merupakan senjata yang paling ampuh. Sebab doa sudah menjadi sebuah perintah dan juga anjuran sebagaimana yang telah diterangkan dalam beberapa dalil dalam syariat Islam.

Perbedaan Pendapat Ulama

Mengenai hukum mendoakan orang non muslim sebagaimana yang saat ini sudah sering dan umum terjadi yaitu muamalah (interaksi) antara umat Muslim dan non muslim berlangsung di masyarakat.

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum mendoakan non muslim sebagaimana keterangan berikut ini:

( فَرْعٌ ) فِي اسْتِحْبَابِ الدُّعَاءِ لِلْكَافِرِ خِلَافٌ ا هـ .وَاعْتَمَدَ م ر الْجَوَازَ وَأَظُنُّ أَنَّهُ قَالَ لَا يَحْرُمُ الدُّعَاءُ لَهُ بِالْمَغْفِرَةِ إلَّا إذَا أَرَادَ الْمَغْفِرَةَ لَهُ مَعَ مَوْتِهِ عَلَى الْكُفْرِ وَسَيَأْتِي فِي الْجَنَائِزِ التَّصْرِيحُ بِتَحْرِيمِ الدُّعَاءِ لِلْكَافِرِ بِالْمَغْفِرَةِ نَعَمْ إنْ أَرَادَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ إنْ أَسْلَمَ أَوْ أَرَادَ بِالدُّعَاءِ لَهُ بِالْمَغْفِرَةِ أَنْ يَحْصُلَ لَهُ سَبَبُهُ وَهُوَ الْإِسْلَامُ ثُمَّ هِيَ فَلَا يُتَّجَهُ إلَّا الْجَوَازُ ا هـ .سم عَلَى الْمَنْهَجِ وَيَنْبَغِي أَنَّ ذَلِكَ كُلَّهُ إذَا لَمْ يَكُنْ عَلَى وَجْهٍ يُشْعِرُ بِالتَّعْظِيمِ وَإِلَّا امْتَنَعَ خُصُوصًا إذَا قَوِيَتْ الْقَرِينَةُ عَلَى تَعْظِيمِهِ وَتَحْقِيرِ غَيْرِهِ كَأَنْ فَعَلَ فِعْلًا دَعَا لَهُ بِسَبَبِهِ وَلَمْ يَقُمْ بِهِ غَيْرُهُ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَأَشْعَرَ بِتَحْقِيرِ ذَلِكَ الْغَيْرِ ا هـ .

Imam Ar Romli dalam kitab as shaghir mengatakan tidak haram mendoakan non muslim dengan mendapatkan ampunan kecuali mendoakan orang kafir dalam memintakan ampunan atas kekafirannya, sedangkan orang yang didoakan sudah mati dalam keadaan kafir maka tidak diperbolehkan. Bila yang dikehendaki ” Ya Allah ampunilah ia Bila masuk islam atau bila dikehendaki agar ia Islam saat di doakan ampunan maka boleh “.

Baca Juga:  Cara Mendoakan Non Muslim, Adakah Tuntunannya dalam al-Quran? Ini Penjelasannya

Sedangkan menurut Al Qosim bilang yang demikian tidak menimbulkan pengagungan terhadap mereka bila menimbulkan pengagungan maka dilarang titik terlebih bila disertai tanda kuat akan pengakuan terhadap mereka dan melecehkan terhadap lainnya seperti melepas mereka menjalani suatu pekerjaan dan tidak terdapat di selainnya yang mampu mengerjakannya maka doanya pertanda mengagungkan mereka dan melecehkan selainnya “. (Hasyiyah as Syibra Malisy VI/1).

وَيَجُوزُ الدُّعَاءُ لِلْكَافِرِ بِنَحْوِ صِحَّةِ الْبَدَنِ وَالْهِدَايَةِ وَاخْتَلَفُوا فِي جَوَازِ التَّأْمِينِ عَلَى دُعَائِهِ

Artinya: “Dan diperbolehkan mendoakan semacam kesehatan badan dan ulama berbeda pendapat tentang diperbolehkannya mengamini doa mereka”.

Dilarang Mendoakan Mayat non Muslim

Mendoakan mayat orang kafir hukumnya haram bahkan menyebutnya dengan semacam sebutan Almaghfurlah atau sebutan Almarhum juga tidak diperbolehkan sebab lafal tersebut mengandung makna doa.

{مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ والذين آمنوا أَن يَسْتَغْفِرُواْ لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كانوا أُوْلِي قربى مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الجحيم} [ التوبة : 113 ]

Artinya : “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam”. (QS. 9:113).

وفى الآية إيماء إلى تحريم الدعاء لمن مات على كفره بالمغفرة والرحمة ، أو بوصفه بذلك كقولهم المغفور له والمرحوم فلان ، كما يفعله بعض جهلة المسلمين من الخاصة والعامة

Baca Juga:  Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan

Dalam keterangan ayat di atas memberikan pengertian bahwa mendoakan orang yang meninggal dalam keadaan kufur dengan doa yang memintakan ampunan dan rahmat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atau mensifati mereka seperti dengan ucapan almaghfurlah (yang terampuni), almarhum (yang telah dirahmati) seperti yang dilakukan oleh orang-orang bodoh dari kalangan kaum muslimin tertentu maupun orang awam. (Tafsir al Maraaghy I/2263).

Lain halnya ketika mendoakan orang non muslim saat masih hidup, jika mendoakan mereka untuk kesembuhan dari sakitnya dan bukan mengirim pahala maka itu diperbolehkan.

وقوله وأن يدعو له بالشفاء أي ولو كافرا أو فاسقا ولو كان مرضه رمدا وينبغي أن محله ما لم يكن في حياته ضرر للمسلمين وإلا فلا يطلب الدعاء له بل لو قيل بطلب الدعاء عليه لما فيه من المصلحة لم يبعد(الجمل على شرح المنهج الجزء الثانى ص 134)

Dianjurkan mendoakan orang sakit dengan kesembuhan meskipun yang sakit adalah orang kafir atau fasik, selama dia bukan orang yang menyusahkan masyarakat.

وفى حاشية العلامة الصاوى، ج 2 ص 171، مانصه:(ما كان للنبى والذين أمنوا ان يستغفروا للمشركين ولو كانوا أولى قربى) ذوى قرابة (من بعد ما تبين لهم أنهم أصحاب الجحيم) النار بأن ماتوا على الكفر (قوله بأن ماتوا على الكفر) أى فلا يجوز لهم الإستغفار حينئذ واما الإستغفار للكافر الحى ففيه تفصيل وان كان قصده بذلك الإستغفار هدايته للإسلام جاز وان كان قصده أن تغفر ذنوبه مع بقائه فى الكفر فلا يجوز. اهـوفى خلاصة الكلام، ص 260، مانصه:ومما جاء من النداء للميت التلقين له بعد الدفن -إلى أن قال- ففى التلقين النداء والخطاب للميت وحديث نداء النبى كفار قريش المقتولين ببدر بعد القائم فى القليب مشهور رواه البخارى وأصحاب السنن وجعل يناديهم بأسمائهم وأسماء آبائهم ويقول أيسركم انكم اطعتم الله ورسوله فإنا قد وجدنا ماوعدنا ربنا حقا فهل وجدتم ماوعد ربكم حقا. وأما ما جاء من الأثار عن الأخبار والعلماء والأخيار والأولياء الكبار مما يدل على جواز ذلك النداء والخطاب. اهـ

Baca Juga:  Menyikapi Pemimpin Yang Dzolim Menurut Cara Islam

Kata almarhum dan almarhumah itu bermakna doa yang berarti semoga dirahmati. Sehingga jika kata-kata tersebut ditujukan kepada mayit non muslim berarti itu mendoakan si mayat. Sedangkan mendoakan mayat non muslim itu adalah haram hukumnya. ( Lihat Hasyiyah Showi juz 2 halaman 171 dan Khulashotul Kalam halaman 260).

Sehingga cukup jelas kedudukan hukum mengenai mendoakan orang non muslim semasa ketika hidup maupun ketika mereka sudah meninggal sebagaimana keterangan yang sudah dijelaskan dalam penuturan beberapa keterangan yang memuat akan kedudukan tersebut. Demikian semoga bermanfaat Wallahu A’lam Bishawab

Sumber: Pustaka Sunni Salafiyah

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *