Ini 7 Ciri Lelaki Sejati Dambaan Ilahi, Kamu Wajib Tahu!

ciri lelaki sejati dambaan ilahi

Pecihitam.org – Apakah Anda ingin menjadi lelaki sejati? Lelaki sejati model apa yang Anda impikan? Sosok lelaki yang banyak digandrungi dan dikerubuti kaum Hawa? Atau pribadi yang dicintai Ilahi? Jika anda memilih yang pertama, maka yakinlah tidak akan abadi. Namun bila pilihan terakhir yang Anda impikan, beruntunglah karena akan abadi sampai akhirat nanti.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tapi, tunggu dulu! Sudahkah Anda memiliki ciri-ciri lelaki sejati yang dicintai-Nya? Bila sudah, Anda patut  bersyukur.  Jika belum, maka Anda layak meraihnya sekarang juga. Berikut ini 7 Ciri Lelaki Sejati Dambaan Ilahi.

1. Tidak Terlena Kesibukan Duniawi

Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum laki-laki untuk bekerja mencari nafkah.  Anak dan istri kita perlu dicukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papannya. Kita bekerja peras keringat banting tulang demi menghidupi anak dan istri. Kita rela berangkat  pagi pulang petang agar dapur bisa ngebul dan keluarga tetap makmur.

Tapi, sesibuk apa pun kita dalam bekerja. Sebanyak apa pun transaksi jual-beli yang dilakukan. Seramai apa pun toko tempat berniaga kita dikunjungi pembeli. Sepadat apa pun jadwal kita menangani kontrak kerja dengan klien, jangan sampai semua itu melenakan kita.

Ingatlah, Allah SWT telah memberikan rambu-rambu. Dia berfirman,“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah. mendirikan sholat, dan mengeluarkan zakat. Mereka takut terhadap suatau hari (qiyamat) yang pada hari itu hati dan penglihatan manusia menjadi goncang, ” (QS. An-Nuur: 37)

2. Aktif Ke Masjid Untuk Sholat Berjama’ah

Dalam sebuah hadits, Rosulullah SAW bersabda, “Sholat yang paling utama adalah di rumah kalian masing-masing kecuali sholat maktubah.” (HR. Bukhori & Tirmidzi). 

Masjid adalah tempat sholat yang paling utama bagi laki-laki. Tidak pantas rasanya jika kita lebih sering sholat lima waktu di rumah layaknya perempuan. Di mana pun kita berada hendaklah hati ini selalu muallaq (terpaut) dengan masjid. Di rumah, di kantor, di pasar, di sekolah, di pabrik, bahkan saat berwisata sekali pun, masjid selalu ada dalam hati kita. Lelaki sejati senantiasa rindu masjid. Dia tidak mau tertinggal sholat berjamaah. Bahkan tak rela ketinggalan takbiratul ihram bersama imam.

Baca Juga:  Inilah 8 Penyebab Gangguan Kepribadian Menurut Imam Al Ghazali

Kita boleh memperbanyak sholat di rumah, tapi untuk sholat sunnah agar rumah senantiasa bercahaya dan keluarga selalu ditaburi berkah-Nya. Sebagai penggugah semangat, kiranya Sabda Nabi berikut patut kita renungkan,

“Jika kalian melihat seorang laki-laki yang aktif ke masjid, maka saksikanlah bahwa dia orang yang beriman.” (HR. Bukhori).

Andakah yang sering dilihat orang ke masjid itu?

3. Aktif Sholat Berjama’ah Isya & Shubuh

Selain aktif ke masjid, lelaki sejati kebanggaan Ilahi  juga  giat sholat berjama’ah Isya dan Shubuh. Berat memang berjama’ah Isya di masjid itu, terlebih di masa sekarang. Kita kadang terlena oleh sajian media televisi yang menayangkan beragam tontonan menarik. Kadang kita bahkan tak sadar, kala adzan berkumandang, mata dan hati kita masih terpaut di depan televisi menyaksikan sinetron, berita, dialog, sport, reality show, atau hanya sekedar infotainment yang menjual gosip.

Begitu pun berjama’ah Shubuh, ini juga berat bahkan teramat berat. Betapa tidak, di tengah suasana yang masih gelap, lingkungan sekitar yang senyap, dibalut udara yang dingin menusuk tulang, kita harus rela bangun dan mengambil air wudhu. Padahal nafsu selalu menggoda untuk tetap pulas di peraduan terbuai mimpi-mimpi indah yang melenakan.

Pantaslah  jika Rosulullah bersabda, “Tidak ada sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik selain sholat Isya dan Shubuh. Andai mereka tahu apa yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak.” (HR.  Bukhori).

Tentu Anda tidak ingin tertular virus munafik itu bukan?

4. Aktif Qiyamul Lail

Qiyamullail adalah kebiasaan orang-orang saleh dari dulu hingga sekarang. Mereka rela untuk menjauhkan lambungnya dari tempat tidur demi memenuhi panggilan Robb-Nya. Bukankah Allah menurunkan rahmat-Nya di sepertiga malam terakhir.

Maka, lelaki sejati adalah yang sigap untuk berdiri tegak di keheningan malam di saat orang lain tengah asyik mendengkur. Dia tidak ingin melewatkan saat nan indah berduaan dengan Sang Kekasih Sejati. Dia tinggalkan istrinya yang cantik di atas kasur yang empuk demi “berhubungan intim” dengan Allah Yang Maha Ghofur.

Baca Juga:  Jalur Sanad Ilmu Fiqih Nahdlatul Ulama Sampai Rasulullah SAW

Mereka inilah hamba-hamba yang akan dicintai Robb Semesta Alam. Bahkan Allah akan sangat bergembira dan tersenyum bangga karena ridho kepada mereka. Simaklah apa yang digambarkan Baginda Nabi, “Tiga golongan yang Allah cintai, Allah bergembira, dan Allah pun tersenyum…(salah satunya) dan orang-orang yang memiliki istri cantik dan tempat tidur yang nyaman namun mereka bangun qiyamullail.”.  (HR. Thobroni). 

Sudahkah Anda mengambil bagian untuk berkasih-kasihan dengan-Nya di sepertiga malam?

5. Pandai Mengendalikan Amarah

“Bukanlah pegulat itu yang pandai menjatuhkan lawan-lawannya. Pegulat sejati adalah mereka yang pandai menahan nafsu amarahnya saat marah.” (HR. Bukhori & Muslim).

Ternyata menahan marah saat kita murka jauh lebih baik. Mengapa? Coba Anda perhatikan muka orang yang marah, jelek dan menakutkan bukan? Belum lagi suara yang menggelegar dan meledak-ledak tak terkendali. Itulah sebabnya Rosulullah menyuruh kita untuk duduk saat kemarahan meluap. Beliau pun menyarankan orang marah untuk berwudhu guna mencairkan panas yang bergejolak.

Marah memang hak kita apalagi dengan alasan yang benar. Namun kewajiban kita justru mengendalikan kemarahan itu agar tidak liar seperti banteng matador. Tak berlebihan kiranya jika Nabi SAW  berpesan, “Janganlah marah, maka bagimu sorga.” Maukah Anda mendapatkan sorga itu? Atau Anda lebih memilih jadi pegulat?

6. Memperlakukan Istri Dengan Baik

“Yang paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya.” (HR. Turmudzi)

Istri kita adalah pendamping hidup dalam suka dan duka. Mereka kaum yang sangat sensitif perasaannya. Mereka juga sangat senang dimanja dan disayangi sepenuh hati. Meski kadang mereka juga bengkok seperti tulang rusuk kaum laki-laki. Dan suami yang baik adalah yang piawai memperlakukan istrinya dengan baik.

Seorang suami sejati hendaklah bisa menjalin komunikasi dengan tutur kata yang baik kepada istrinya. Gunakanlah pilihan kata yang halus dan sopan. Hindari kata-kata kasar dan bernada tinggi yang sok menggurui. Istri juga harus diperlakukan dengan menyenangkan. Jauhkan sikap cuek dan tidak peduli. Jangan mudah cemberut, marah, dan sikap ingin menang sendiri.  Dan yang tak kalah pentingnya, berikan mereka nafkah batin yang memadai di tempat tidur sehingga jalinan cinta selalu erat sepanjang masa. Sudahkah Anda menjadi yang terbaik bagi istri tercinta?

Baca Juga:  Konsep dan Pengertian Jihad Dalam Tafsir Al-Misbah

7. Pandai Menjaga Diri Dari Godaan Wanita

Salah satu yang paling dikhawatirkan oleh Rosulullah SAW terhadap kaum laki-laki adalah wanita. Wanita memang halus dan lembut, namun dibalik kehalusan dan kelembutannya menyimpan sejuta pesona yang menggoda. Sudah terlalu banyak sejarah mencatat bagaimana kaum Adam tak berdaya dan bertekuk lutut di hadapan wanita. Pantas kalau sementara orang mengatakan “Wanita Racun Dunia”, meski ungkapan ini terlalu berlebihan.

Wanita memang halal bagi kita setelah dinikahi, namun di luar sana berjuta pesona mereka berkeliaran menggoda jiwa. Kadang bagi yang sudah beristri sekalipun, rumput tetangga jauh lebih hijau dari rumput di rumah sendiri. Apalagi di abad informasi dan komunikasi modern sekarang ini, tetangga yang jauh bisa ada di depan layar komputer dan laptop dalam sekejap, bahkan dalam genggaman handphone.

Dari jejaring sosial di dunia maya seperti facebook, twitter, whatsapp, line dan sejenisnya bisa saja malapetaka terjadi. Bukankah sudah sering kita dengar rumah tangga luluh lantak dan mahligai cinta tumbang  akibat perselingkuhan. Tentu Anda tidak ingin terperosok  ke dalam jurang yang nista itu bukan?

Maka renungkanlah apa yang pernah digambarkan Nabi, “Tujuh orang yang akan berada dalam naungankan Allah pada saat tiada naungan selain naungan-Nya,…(salah satunya), seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh wanita cantik, namun dia menolak seraya berkata,”Aku takut kepada Allah Robb Semesta Alam.” (HR. Bukhori-Muslim). 

Bagaimana, sudah siapkah Anda menyandang predikat Lelaki Sejati Dambaan Ilahi?***

Ust. Dani Hamdani, S.Pd
Latest posts by Ust. Dani Hamdani, S.Pd (see all)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *