Ini Bacaan Sayyidul Istighfar, Raja Dari Segala Istighfar

Ini Bacaan Sayyidul Istighfar, Raja Dari Segala Istighfar

PeciHitam.org – Sayyidul istighfar merupakan bentuk istighfar yang paling utama dari sekian bentuk istighfar, yang di dalamnya memuat pengakuan nikmat dan dosa, dan bentuk istighfar terbaik ini juga mengandung pengakuan tentang penciptaan, maka inilah yang membuat sayyidul istighfar lebih utama dari macam bentuk istighfar lainnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sayyidul istighfar mengandung keutamaan yang luar biasa yaitu diantaranya keindahan maupun nilai pengakuan kepada Allah SWT yang memberikan nilai khusus bagi orang yang membacanya, dan Rasulullah SAW mengatakan bahwa ada ganjaran khusus bagi yang mengamalkan sayidul istighfar saat pagi dan sore.

Syaddad bin Aus menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Barang siapa yang membaca sayidul istighfar di sore hari lalu dia meninggal di malam itu juga, niscaya dia termasuk penghuni surge, demikian juga berlaku bagi mereka yang membaca sayidul istighfar di pagi hari lalu wafat di hari itu pun juga, niscaya dia termasuk penghuni surga.” (HR. Al-Bukhari)

Keterangan ini disebutkan Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar. Dalam karyanya itu Imam Nawawi memasukkan sayidul istighfar ke dalam doa harian yang dianjurkan untuk dibaca pagi dan sore hari.

Adapun lafal dari sayyidul istighfar adalah:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, خَلَقْتَنِي, وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اِسْتَطَعْتُ, أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ, أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي, فَاغْفِرْ لِي; فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Baca Juga:  Doa Rasulullah SAW Agar Rezeki Lancar Sampai Hari Tua

Latin: “Allahumma anta rabbi, la ilaha illa anta khalaqtani, wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu, a‘udzu bika min syarri ma shana‘tu, abu’u laka bini‘matika ‘alayya, wa abu’u bidzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.”

Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedangkan aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji-Mu ‘yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu’ dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau.” (HR. Al-Bukhari dari Sadd bin Aus ra.)

Keutamaan dari sayyidul istighfar disebutkan dalam hadits:

من قالها في أول النهار موقناً بها فمات من يومه قبل يمسي فهو من أهل الجنة ،ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح ؛فهو من أهل الجنة

Baca Juga:  Istighosah, Doa Untuk Memohon Suatu Diluar Batas Kemampuan Manusia

Artinya: “Siapa membacanya di awal siang penuh keyakinan terhadap isinya lalu meninggal di hari itu sebelum masuk waktu sore maka ia menjadi penghui surga. Siapa membacanya di awal malam dengan penuh keyakinan terhadap isinya lalu meninggal di malam itu sebelum masuk pagi, maka ia menjadi penghuni surga.”

Adapun dinamakan sayyidul istighfar atau penghulu istighfar karena kandungannya melebihi seluruh bentuk istighfar dari segi keutamaan.

Makna sayyid diantaranya ialah orang yang melebihi kaumnya dalam hal kebaikan dan berkedudukan tinggi dikalangannya, maka kedudukan istighfar ini di bandingkan bentuk istighfar yang lain yaitu seperti pemimpin kaum atas pejabat dan rakyatnya.

Di dalam sayyidul istighfar di antaranya terkandung banyak makna, diantara ada beberapa point dibawah ini:

  • Allahumma anta rabbii – Bentuk ikrar bahwa Allah yang menciptakan diri, memberi kesempatan hidup, memenuhi rizki, dan menyiapkan semua kebutuhan hidupnya.
  • Laa ilaaha illaa anta – Bentuk ikrar bahwa Allah SWT semata yang berhak diibadi dan segala peribadahan kepada selain-Nya adalah bathil.
  • Kholaqtanii wa anaa ‘abduka – Bentuk ikrar seorang hamba terhadap kewajiban ibadah, menghinakan dirinya, dan tunduk hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
  • Wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’duka mastatha’tu – Bentuk ikrar seorang hamba untuk berkomitmen di atas jalan lurus yaitu Islam dan bersungguh-sungguh menjalankan agama-Nya sekuat tenaga.
  • ‘Audzubika min syarri maa shona’tu – Menyatakan seorang hamba selalu berlindung kepada Allah SWT dari semua bentuk keburukan, dosa, dan maksiat yang telah dikerjakannya.
  • Abuu’u laka bini’matika ‘alayya – bentuk ikrar dan pengakuan seorang hamba terhadap nikmat Allah SWT, karunia dan pemberian-Nya kepada dirinya, nikmat yang beragam itu tak akan mampu dia hitung dan kalkulasi dengan lengkap.
  • Waabuu’u bidzambii – Bentuk ikrar dan pengakuan hamba akan dosanya yaitu baik dosa tertentu atau dosa secara umum.
  • Faghfirlii – Meminta ampunan kepada Allah SWT secara langsung dengan lisannya sendiri.
  • Fainnahuu laa yaghfiru al-dzunuba ilaa anta – dan setelah menyadari banyaknya nikmat Allah SWT, dosa yang dia perbuat, dan minta ampunan kepada-Nya dengan meyakini bahwa tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Allah SWT.
Baca Juga:  Doa Melihat Hilal Awal Bulan
Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *