Pecihitam.org – Silaturahmi, Sebagai Umat Islam sejati pastinya tidak akan pernah lepas dari yang namanya ajaran sekaligus bimbingan dalam beragama tentang bagaimana membentuk keluarga yang kuat, saling menjaga, saling mengingatkan, saling menegur, saling menyayangi dan saling mencintai.
Tentu ini sudah menjadi salah satu corak Agama guna tidak memutuskan silaturahmi yang dimana kita seorang hamba akan merasakan betapa besarnya nikmat dari silaturahmi itu dikala kita sedang ditimpa musibah. Dan itulah salah satu yang menjadi efek terkait keutamaan menyambung tali silaturahmi dalam Islam.
Tuntunan untuk tetap mengokohkan silaturahmi ini pun disebut di beberapa Firman Allah begitupun dalam Al Hadits, yang salah satunya ialah
“Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta; dan (Peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu” (QS. An Nisa [4]: 1)
Sama halnya dalam salah satu hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah r.a., bahwasa Rasulullah Saw., pernah bersabda;
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya; barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik dan diam”
Sehingga dari dua dalil diatas sebetulnya telah menggambarkan bahwasanya mereka yang meyakini eksistensi Allah Swt., dan memiliki iman yang sempurna pasti akan menjaga dengan baik terkait bentuk silaturahmi itu kepada saudara atau sesamanya, baik itu dalam bentuk saling tolong menolong, berkata baik dengan penuh sopan dan santun, peduli satu sama lain ataupun yang lainnya.
Sedangkan keutamaan lainnya terkait keharusan kita selaku umat muslim menyambung silaturahmi ialah dengan mengetahui bahwasannya silaturahmi dapat memanjangkan Umur dan menambahkan rezeki.
Tentu ini berdasarkan Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dan Imam Muslim, dari Anas bin Malik dikatakan bahwa Rasulullah Saw., bersabda:
“Barang siapa ingin dilapangkan Rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”
Pertanyaannya kemudian ialah mengapa menyambung tali silaturahmi diidentikkan dengan usia atau umur yang diperpanjang oleh Allah SWT?
Jawabannya logisnya ialah karena dengan kuatnya jalinan tali silaturahmi dengan membina hubungan baik dengan sesama, maka tentu kita akan disenangi oleh orang lain.
Hingga pada akhirnya sekalipun kita sudah meninggal dan sudah rata dengan tanah, tentu kebaikan dan keramahan kita sebagai keluarga atau kerabat masih akan terus dikenang dan dipanjatkan doa.
Sehingga dari ingatan mereka yang masih saja terus mengenang tentu akan membuat kita yang telah meninggal serasa masih berada ditengah tengah mereka. Dan inilah salah satu maksud dari perpanjangan usia.
Selain itu, disebutkan pula bahwa orang yang menyambung silaturahmi akan dinilai sebagai orang yang paling baik, dan hal ini berdasarkan hadits riwayat Abu Al Syaikh Ibnu HIbban dan Al Baihaqi dari Durrah bin Abu Lahab r.a, ia menceritakan,
“Aku pernah bertanya ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling baik?’ Beliau menjawab ‘Orang yang paling besar ketakwaannya kepada Tuhan, yang paling banyak menyambung tali silaturahmi, dan yang paling banyak melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar”
Dan hal ini sepadan dengan apa yang dikatakan Abu Dzarr r.a., yang ketika mengatakan:
“Kekasihku (Rasulullah) penah menasehatiku tentang beberapa karakter kebajikan. Beliau berpesan agar aku tidak memandang orang yang ada diatasku, tetapi memandang orang yang ada di bawahku. Beliau berpesan agar aku mencintai orang miskin dan mendekati yang miskin. Beliau berpesan agar aku menyambung tali silaturahmi meski telah diputuskan. Beliau berpesan agar aku tidak gentar menghadapi kecaman bilamana aku berada di jalan yang benar. Beliau berpesan agar aku selalu mengatakan yang benar meskipun pahit. Beliau berpesan agar aku banyak mengucapkan Lahaula walaquwwata Illahbillah karena ia merupakan salah satu pembendaharaan surga”
Sehingga dari Penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwasanya, menyambung tali silaturahmi merupakan suatu keharusan bagi kita selaku Umat Muslim dan dinilai sangat penting sekalipun orang lain atau pihak lain mencoba bahkan telah memutuskannya. Seperti yang disabdakan Rasulullah Saw.,
“Orang yang menyambung silaturahmi bukanlah orang yang membalas dengan sepadan, melainkan orang yang tetap menyambungya meski sudah diputuskan” (HR. Imam Bukhari)
itulah sekilas keutamaan menyambung tali Silaturahmi dalam Islam, semoga bermanfaat!