Isilah Hidupmu dengan Menabur Kebaikan dan Berharap pada-Nya dalam Rangka Meraih Husnul Khotimah

Isilah Hidupmu dengan Menabur Kebaikan dan Berharap pada-Nya dalam Rangka Meraih Husnul Khotimah

PECIHITAM.ORG – Secara bahasa Husnul Khotimah terdiri dari dua kata: yaitu husn (حسن) dan khotimah (خاتمة). Kata حسن artinya baik, sedangkan خاتمة adalah akhir atau penutup. Dengan demikian, secara aspek kebahasaan husnul khotimah bermakna akhir yang baik.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dalam istilah Islam, Husnul Khotimah diartikan sebagai akhir kehidupan manusia yang baik, yakni mati dalam keadaan membawa Islam dan iman. Husnul Khotimah ini dalam kenyataannya digunakan untuk seorang muslim yang sepanjang hidupnya muslim, dan mati dalam keadaan muslim.

Atau kadang juga digunakan untuk seseorang yang selama hidupnya tidak beragama Islam tetapi menjelang akhir hayat, ia masuk Islam dan kemudian mati dalam keadaan membawa iman dan Islam. Inilah dua gambaran tentang mati dalam keadaan husnul khotimah.

Amal untuk Meraih Husnul Khotimah
Seperti disebutkan dalam peribahasa: Air jatuh tidak jauh dari pancurnya. Maksudnya manusia mati tidak jauh dari seperti apa kehidupan kesehariannya. Maka jika ingin mati dalam keadaan husnul khatimah, sebaiknya selama hidup memang kita harus banyak menabur kebaikan.

Walau memang dalam kenyataannya, kadang kita mendapati seseorang yang selama hidup selalu berperilaku buruk, nyaris tidak pernah melakukan kebaikan. Namun, akhirnya ia mati dalam keadaan husnul khatimah. Tapi perlu ditegaskan, yang seperti ini jarang terjadi. Yang seperti ini kadang kita temui semata-mata untuk memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak ada yang tahu tentang nasib akhir seorang manusia. Sehingga salah satu pelajarannya, kita tidak boleh mudah menghina dan meremehkan orang lain.

Baca Juga:  Ketentuan Memegang Mushaf Tanpa Wudhu' Menurut Madzhab Maliki yang Harus Kamu Pahami

Tapi sekali lagi ini, tidak untuk dijadikan pegangan, hanya untuk diambil ibrah atau pelajaran. Yang perlu kita jadikan pegangan dalam hal husnul khatimah adalah kebiasaan hidup seseorang selama hidup sangat berkemungkinan besar seperti itulah kematiannya.

يموت المرء علي ما عاش عليه ويحشر المرء علي ما مات عليه


Seseorang kelak akan wafat, tergantung perbuatan yang ia biasa lakukan saat hidup dan akan akan dibangkitkan sesuai dengan bagaimana cara matinya.

Karenanya, berikut kami sharing 5 amal yang perlu kita lakukan dalam rangka meraih husnul khatimah.

1). Menunaikan Shalat Tepat Waktu
2). Istiqamah Membaca Al-Qur’an
3). Melakukan shalat berjamaah
4). Melakukan qiyamul lail (shalat tahajjud)
5). Berdzikir sepanjang waktu

Doa untuk Meraih Husnul Khatimah
Selain ikhtiyar dengan amal, lebih sempurna jika kita melakukan doa, meminta kepada Allah agar kit mati husnul khatimah.

Syaikh Nawawi Banten mengajarkan tiga doa yang perlu dibaca rutin jika ingin meninggal dengan husnul khatimah.

Baca Juga:  Cukup Istri Satu atau Poligami? Pahami Ini Dulu!

Doa Pertama

اللّهُمَّ أَكْرِمْ هٰذِهِ الْأُمَّةَ الْمُحَمَّدِيَّةَ بِجَمِيْلِ عَوَائِدِكَ فِى الدَّارَيْنِ إِكْرَامًا لِمَنْ جَعَلْتَهَا مِنْ أُمَّتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: “Ya Allah, muliakanlah umat Nabi Muhammad dengan keindahan orang-orang yang kembali kepada-Mu di dunia dan akhirat, sebagai penghormatan-Mu kepada orang yang telah Engkau jadikan bagian dari umatnya.”

Doa Kedua
Doa yang kedua ini dibaca antara shalat sunnah qabliyah Shubuh dengan shalat Shubuh

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِأُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اللّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد . اللّهُمَّ اسْتُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد . اللّهُمَّ اجْبُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اللّهُمَّ أَصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اللّهُمَّ عَافِ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اللّهُمَّ احْفَظْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اللّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد رَحْمَةً عَآمَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّهُمَّ اغْفِرْ لِأُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مَغْفِرَةً عَآمَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّهُمَّ فَرِّجْ عَنْ أُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فَرْجًا عَاجِلًا يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, sayangilah umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, tamballah (kekurangan) umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, perbaikilah umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, sehatkanlah umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, peliharalah umat baginda kami Muhammad. Ya Allah, sayangilah umat baginda kami Muhammad dengan rahmat yang menyeluruh. Wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, berilah pengampunan yang menyeluruh, Wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, lapangkanlah umat baginda kami Muhammad dengan kelapangan yang segerah, wahai Tuhan semesta alam.”

Dan Ketiga
Doa ini dibaca sebanyak mungkin tanpa ada ketentuan waktu khusus

Baca Juga:  Memegang Al-Quran Terjemah Tanpa Wudhu Bolehkah?

يَارَبَّ كُلِّ شَيْءٍ بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ اِغْفِرْلِيْ كُلَّ شَيْءٍ وَلَا تَسْأَلَنِيْ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَا تُحَاسِبْنِيْ فِى كُلِّ شَيْءٍ وَأَعْطِنِيْ كُلَّ شَيْءٍ

Artinya: Wahai Tuhan segala sesuatu, dengan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, ampunilah seluruh dosaku. Janganlah Engkau menanyakan kepadaku tentang segala sesuatu. Janganlah Engkau menghisabku mengenai segala sesuatu, dan berilah aku segala sesuatu.

Faisol Abdurrahman