Istighosah, Doa Untuk Memohon Suatu Diluar Batas Kemampuan Manusia

istighosah

Pecihitam.org – Mungkin dari kita sudah tidak asing lagi dengan kata istighosah. Istighosah ialah sebuah ritual doa permintaan kepada Allah. Kata “istighosah” استغاثة sendiri berasal dari kata “al-ghouts” الغوث yang artinya pertolongan. Dalam gramatika bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan) “istaf’ala” استفعل atau “istif’al” menunjukkan sebuah arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighosah diartikan memohon pertolongan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Para ulama membedakan antara istghosah dengan “istianah” استعانة, meskipun secara bahasa keduannya punya makna yang sama. Isti’anah juga punya pola istif’al dari kata “al-aun” العون yang berarti “thalabul aun” طلب العون artinya meminta pertolongan.

Istighosah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Bisa dimaknai juga memohon pertolongan kepada Allah agar dihilangkan atau terlepas dari bala bencana. Sedangkan Isti’anah bermakna memohon pertolongan dengan arti yang umum dan lebih luas.

Istighosah Kepada Allah

Baik Istighosah maupun Isti’anah banyak terdapat di dalam teks-teks Al-Qur’an dan juga hadits Rasulullah SAW. Pada surat al-Anfal ayat 9 disebutkan:

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ

“(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu Dia mengabulkan permohonanmu.” (QS Al-Anfal:9)

Pada ayat tersebut menjelaskan tentang peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW memohon pertolongan dari Allah SWT. Ketika itu Rasulullah sedang berada di tengah-tengah perang badar, yang mana waktu itu kekuatan musuh lebih besar dari pada pasukan Islam. Dan kemudian Allah mengabulkan permohonan beliau dengan memberikan bantuan pasukan tambahan berupa seribu pasukan malaikat.

Baca Juga:  Doa Bangun Tidur: Bacaan Lengkap dengan Latin, Arti dan Keutamaannya

Pada surat al-Ahqaf ayat 17 juga dijelaskan;

وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ

“Kedua orang tua memohon pertolongan kepada Allah.” (QS al-Ahqaf:17)

Dalam keterangan ayat ini adalah orang tua memohon pertolongan kepada Allah atas durhakanya sang anak dan keengganannya meyakini hari kebangkitan. Karena tidak ada cara lain lagi yang dapat ditempuh oleh keduanya untuk menyadarkan sang anak kecuali memohon pertolongan dari Allah SWT atas segala sesuatu.

Dari kedua ayat al-Quran tersebut sepertinya dapat kita simpulkan. Bahwa istighotsah ialah doa memohon pertolongan kepada Allah SWT untuk mewujudkan sebuah “keajaiban” atau memohon sesuatu hal yang dirasa tidak mudah untuk diwujudkan selayaknya hamba atau manusia biasa.

Baca Juga:  Bacaan Dzikir Pagi untuk Memperoleh Keberkahan Sepanjang Hari

Sebetulnya istighotsah sendiri sama saja dengan berdoa, akan tetapi bila disebutkan makna istighosah lebih dari sekedar berdoa pada umumnya, karena yang dimohon dalam istighosah ialah bukan hal yang biasa biasa saja. Itu sebabnya, istighosah lebih sering dilakukan secara bersama-sama (kolektif), biasanya dimulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, agar Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan tersebut.

Istighosah Kepada Selain Allah

Dalam hadits Nabi istighosah juga disebutkan,di antaranya :

إنَّ الشَّمْسَ ‏تَدْنُوْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَبْلُغَ الْعَرَقُ نِصْفَ الْأُذُنِ, فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ اسْتَغَاثُوْا بِآدَمَ ثُمَّ ‏بِمُوْسَى ثُمَّ بِمُحَمَّدٍ

Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat, sehingga keringat sebagian orang keluar hingga mencapai separuh telinganya, ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighotsah (meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa kemudian kepada Nabi Muhammad. (H.R. Bukhari).

Dari hadits ini juga merupakan bukti dalil dibolehkannya meminta pertolongan kepada selain Allah. Dengan keyakinan bahwa seorang nabi atau wali adalah sebab. Sehingga dibolehkan dari makna ini bukan berarti menyekutukan Allah. Terbukti setelah hari kiyamat, ketika manusia di padang mahsyar terkena terik panasnya sinar Matahari mereka meminta pertolongan kepada para Nabi.

Baca Juga:  Mengamalkan Dzikir Pagi Dan Petang Sesuai Ajaran Nabi

Mengapa mereka tidak berdoa kepada Allah saja tetapi juga mendatangi para nabi tersebut? Karena umpama perbuatan ini termasuk syirik kepada Allah, niscaya mereka tidak akan melakukannya. Dan jelas tidak ada ajaran di dalam Islam suatu perbuatan yang dianggap syirik. Jadi meskipun pada hakikatnya pertolongan itu datangnya dari Allah, karena Allah-lah sang pemberi pertolongan yang sesungguhnya. Namun tidak menafikan bahwa Allah menjadikan sebab-sebab yang telah dipersiapkan agar terwujudnya pertolongan tersebut. Wallahu’alam Bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *