Ketika Istri Nabi Luth dan Nabi Nuh Berkhianat Pada Sang Suami, Inilah yang Mereka Alami

Ketika Istri Nabi Luth dan Nabi Nuh Berkhianat Pada Sang Suami, Inilah yang Mereka Alami

Pecihitam.org – Dakwah adalah mengajak berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dan tugas dakwah yang paling berat adalah yang diemban para nabi dan rasul. Tak mudah meyakinkan orang bahkan keluarga terdekat untuk mengikuti seruan dakwah. Hingga dalam sejarah, sebagaimana kita tahu istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth saja mengingkari dakwah sang suami.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Akhirnya kedua istri di bawah bimbingan dua nabi mulia itu pun harus mengalami nasib yang sama dengan orang-orang yang membengkang.

Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam Surat At-Tahrim

ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ

Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahrim ayat 10)

Berangkat dari ayat di atas, dalam tulisan ini kami akan memaparkan secara singkat perihal pengkhianatan yang dilakukan oleh kedua istri nabi Nuh dan Nabi Luth tersebut.

Baca Juga:  Cara Tokoh NU Dalam Mendidik Anaknya - Kisah KH Wahid Hasyim

Seperti yang kita pahami bersama bahwa tugas seorang nabi dan rasul adalah mengajak manusia untuk kembali ke jalan yang benar. Namun perkara tersebut bukanlah perkara yang mudah.

Oleh karenanya, perlu yang menggunakan metode yang tepat untuk melaksanakannya. Jika salah cara, maka resikonya bisa saja dibenci dan tidak dipercayai.

Begitupun, tidak otomatis membuat objek atau orang yang diajak dalam dakwah serta merta mau percaya dan mengikuti apa yang disampaikan.

Begitulah kira-kira yang terjadi pada nabi Nuh dan Nabi Luth istri mereka sendiri bukan hanya menolak dakwah melainkan menghalang-halangi dengan dan menghasut orang untuk tidak percaya kepada dakwah risalah yang dibawa oleh suami mereka.

Istri Nabi Nuh yang bernama Walihah dan istri Nabi Luth yang bernama Wali’ah, keduanya sama-sama tenggelam dalam kesesatan yang panjang. Padahal secara akal sehat orang terdekat biasanya orang yang paling banyak mendapatkan nasehat. Justru kedua perempuan itu berkhianat kepada suami mereka.

Seperti apakah penghianatan yang dimaksud ayat di atas yang telah dilakukan oleh Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth ?

Pengkhianatan yang dilakukan istri Nabi Nuh dan Nabi Luth bukan pengkhianatan atas hubungan suami istri, misalnya selingkuh dan semacamnya. Namun, penghianatan yang dilakukan oleh kedua istri tersebut adalah penghianatan terhadap agama.

Baca Juga:  Kisah Ulama Indonesia Selamatkan Makam Nabi Muhammad yang Mau Dibongkar

Perbedaan istri Nabi Muhammad SAW dan Istri kedua Nabi di atas. Jika istri Nabi Muhammad sangat mendukung dakwah Rasulallah, maka istri Nabi Nuh justru mempropaganda masyarakat bahwa suaminya tersebut terserang penyakit gila dan lain-lain.

Sehingga wajar saja jika mereka tenggelam bersama para pembengkang. Istri Nabi Nuh misalnya. Ia lebih mempercaiyai para pembesar pemandangan dakwah ketimbang terhadap risalah yang dibawa oleh suaminya.

Singkat cerita hujan adzab pun mulai turun dan semua kaum Nabi Nuh naik ke bahtera. Nabi Nuh kemudian menghamipiri istrinya dan meminta istrinya untuk ikut serta naik ke bahtera tersebut.

Namun, sayang sekali istrinya menolak dengan mentah-mentah. Ia lebih memilih ikut para para pembangkang dakwah itu. Dan akhirnya Nabi Nuh pun meninggalkannya dalam keadaan tenggelam oleh banjir, termasuk bersama anaknya yang bernama Kan’an.

Adapun bentuk penghianatan Istri Nabi Luth, selain tidak mengikuti ajaran suaminya, ia sendiri bahkan menyerukan maksiat kepada para tamu Nabi Luth.

Hingga kemudian, ketika Allah menganggap kaum Sodom yang melakukan homoseksual itu, istri Nabi Luth termasuk dari orang yang binasa dengan siksaan penjungkirbalikan negeri Sodom. Dalam satu riwayat, istri Nabi Luth pun dikutuk sehingga membantu.

Baca Juga:  Shuhaib bin Sinan, Sahabat Nabi yang Rela Kehilangan Harta Ketika Hijrah

Itulah pengkhianatan yang dilakukan oleh istri Nabi Luth nabi Nuh dan Nabi Luth. Bukan pengkhianatan dalam bentuk hubungan mereka sebagai suami-istri. Karena sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Abbas, “Tidak ada seorang istri nabi pun yang melakukan fahisyah (zina)”.

Pengkhianatan yang dilakukan oleh istri Nabi Nuh dan Nabi Luth adalah pengkhianatan terhadap dakwah dan risalah yang dibawa kedua nabi Allah SWT.

Semoga dengan adanya peristiwa di atas kita sama-sama bisa mengambil pelajaran. Dan semoga keluarga kita semua tidak termasuk dalam katagori penghianat. Hanya Allah lah yang bisa membuat manusia berubah atau mendapatkan hidayah.

Oleh karenanya perbanaklah berdo’a Semoga kita dan keluarga senantiasa berada di jalan yang benar dan menerima setiap doa kebaikan yang sampai kepada kita. Amin.

Faisol Abdurrahman