Inilah I’tiqad yang Benar Kepada Para Sahabat Nabi Saw

sahabat nabi

Pecihitam.org – Sahabat Nabi adalah mereka yang pernah bertemu dengan Rasulullah Saw dan ikut dalam berdakwah menyebarkan ajaran Islam. Banyak sekali jasa para sahabat dalam menyebarkan Islam bahkan sampai keseluruh penjuru dunia. Itu sebabnya wajib bagi kita meyakini keutamaan para sahabat Rasulillah SAW. Mereka adalah orang-orang yang adil, orang-orang terpilih dan orang-orang yang memegang amanah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Oleh karenanya tidak diperkenankan bagi kita menghujat, menghina dan berburuk sangka kepada mereka seperti kelompok Rafidhi yang sangat membenci sahabat. Rasulullah Saw pernah bersabda:

لا تسبوا أصحابي فوالذي نفسي بيده لو انفق أحدكم مثل أحد ذهبا ما بلغ مد أحدهم ولا نصفه ، رواه الشيخان

“Jangan kalian menghujat para sahabatku. Demi Allah yang menguasai diriku, andai salah satu dari kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud (untuk jalan Allah), tidaklah mampu melebihi (keutamaan) satu mud dan (bahkan) separo mud infak salah satu dari mereka”. (HR. Asy-Syaikhoni)

Rasulullah Saw juga bersabda:

Baca Juga:  5 Nasehat Abu Laits As Samarqandi dalam Berkerja

من سب أحدا من أصحابي فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين ، لا يقبل الله منه صرفا ولا عدلا ، رواه البيهقي

“Barang siapa menghujat salah satu para sahabatku, maka semoga baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak akan menerima (apapun) tindakan darinya”. (HR. Al-Baihaqi).

Memahami hadits di atas, para ulama berpendapat. Bahwa menghujat dan menghina para sahabat, jika di situ ada pertentangan dengan dengan dalil-dalil qath’i, dapat mengakibatkan kekufuran, seperti menghujat ummul mu’minin ‘Aisyah Ra. Atau jika tidak demikian, maka berarti telah melakukan satu bid’ah dan berbuat fasiq.

Bagi setiap orang muslim wajib hukumnya untuk mencintai, berbaik sangka dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepda paraa sahabat Rasulillah SAW dalam hatinya.

Umat Islam juga harus memuji, dan ridho kepada mereka, serta menahan untuk tidak menceburkan diri ke dalam hal-hal yang tidak bermanfaat, hingga termasuk bagian orang-orang yang difirmankan Allah :

Baca Juga:  Penting Bagi Orang Tua! Kenali Tanda-tanda Baligh pada Anak

والذين جاؤوا من بعدهم يقولون ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان – الآية

“dan orang-orang yang datang sesudah mereka seraya berkata, ‘Wahai Tuhanku, ampunilah dosa kami dan dosa-dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman”.

Apabila mendengar cerita-cerita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan ara ahli sejarah dan perawi-perawi bodoh yang telah menghujat salah satu sahabat, hendaklah kita diam dan tidak perlu menaggapi berlebihan.

Karena seharusnya kita mencari takwilan yang paling baik tentang apa yang telah dinukil para ahli itu dan memberikan suntingan yang paling benar.

Sebutlah kebaikan-kebaikan dan keindahan perjalanan hidup para sahabat, dan diamlah tentang sesuatu yang terrjadi di belakangnya. Karena sejatinya hanya Allah SWT yang maha tahu tentang mereka. Bukankah Allah SWT telah memuji mereka dalam firman-Nya:

محمد رسول الله والذين معه أشداء على الكفار رحماء بينهم تراهم ركعا سجدا يبتغون فضلا من الله ورضوانا

“Muhammad utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya, keras kepada orang-orang kafir, (tapi) sayang kepada sesama mereka. Kamu lihat mereka rukuk dan sujud, mencari anugerah Allah dan ridho-Nya”.

Para sahabat adalah orang-orang yang mulia dan mendapat ridha Allah Swt. Dan apapun yang terjadi pada diri mereka setelah wafatnya Rassulullah Saw hanya Allah lah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan bagi kita umat Muslim tetap wajib mencintai mereka. Wallahua’lam bisshawab.

Baca Juga:  Antara Jilbab dan Akhlak Adalah Dua Hal yang Berbeda

Diolah dari Al-Ajwidah Ad-Damighah, Karya: Al Habib Zainal Abidin bin Al Alawi

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik