Karomah Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid Laksana Matahari di Siang Hari

Karomah Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid Laksana Matahari di Siang Hari

Pecihitam.org – Salah satu ciri khas waliyullah atau kekasih Allah adalah memiliki karomah yang membuatnya semakin istimewa di hadapan manusia. Sunan Gunung Djati, misalnya yang karomahnya luar biasa. Begitu juga Karomah Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid yang laksana matahari siang hari.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Diceritakan dari Habib Husain bin Hadi bin Salim Al-Hamid, waliyullah asal Brani, Probolinggo. Suatu hari beliau bermimpi mengunjungi seorang habib. Ketika sampai di depan rumahnya, beliau mendengar seperti suara habib itu dari dalam masjid.

Maka beliau segera menuju ke masjid dan ternyata beliau sudah di dalamnya dengan dampingi oleh seseorang yang berwajah amat tampan dan memancarkan cahaya yang begitu sempurna.

Maka Habib Husain berkata dalam dirinya dengan penuh keyakinan bahwa orang tersebut pasti Rasulullah Saw. Ketika Habib Husain berada di hadapan mereka maka sang habib dalam mimpinya itu memberi isyarat agar Habib Husain menyalami orang yang di samping beliau.

Ketika Habib Husain hendak menyalaminya, orang tersebut justru memberi isyarat agar Habib Husain menyalami habib itu terlebih dahulu.

Baca Juga:  Cheng Ho; Misionaris Islam Pendidik Akulturasi di Indonesia

Beliau adalah Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid yang banyak orang yang meminta barokah dan meminta doa darinya. Bukan dari kalangan dalam negeri saja, meliankan dari luar negeri juga padat mendatanginya. Karena mereka tahu akan karimah Habib Sholeh bin Muchsin serta akhlaknya yang sangat mulia.

Beliau merupakan seorang yang menghususkan waktunya untuk berkhidmat kepada umat Rasulullah Saw. Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid menjadi kecintaan Rasulullah Saw, Mahkotanya para wali Allah dan kekasih hati orang-orang soleh. Beliau lautan kedermawanan yang tak bertepi, sumber keberkahan yg tidak pernah habis, pembuka pintu rahmat Allah Swt.

Habib Sholeh pertama kali melakukan rihlah dakwahnya ke Indonesia sekitar tahun 1921 M. Awalnya tinggal di Lumajang, kemudian pindah ke daerah Tanggul, Jember Jawa timur dan menetap di sana hingga wafat.

Keharuman nama beliau tersebar hingga ke seluruh belahan bumi. Manusia dari dalam maupun luar negeri berkunjung dan mendatangi beliau. Dari Amerika, Belanda, Afrika, Cina, Saudi Arabia, Singapura, Malasyia dan lain-lainnya.

Baca Juga:  Ibn al-Haytham, Ilmuwan Muslim di Bidang Optik

Mereka datang untuk mendapatkan berkah, memohon doa-doanya. dan dengan mendekati beliau berharap mendapat hujanan rahmat dari Allah subhanahu wa taala.

Banyak orang-orang yang datang kepada beliau telah dikasyaf oleh beliau sehingga mereka mendapatkan jawaban/pertolongan dari beliau sebelum mereka mengutarakan masalahnya.

Dan tiada seorang pun bertawassul dengan nama beliau melainkan selalu tercapai segala hajat dan mendapatkan apa yang diinginkannya berkat tingginya maqom beliau di sisi Allah.

Para wali yang hidup sezaman dengan beliau menyaksikan tingginya kedudukan beliau. Al-Quthb Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf, Jeddah ketika sedang berkunjung ke Indonesia berkata: “Sesungguhnya walaupun beliau berada di tengah-tengah kalian dengan jasadnya yang dzohir tapi sebenarnya beliau tidak bersama dengan kalian karena hatinya telah terikat dengan tali cinta pada Tuhannya dan telah tertambat pada pintu Arasy-Nya”.

Habib Ja’far berkata kepada Habib Sholeh, “Telah datang kepadamu sesuatu yang wahbiy (Pemberian langsung dari Allah) bukan kasbiy (Seuatu yang dicapai dengan usaha)”

Baca Juga:  Beberapa Fakta Unik tentang Kelahiran Al-Masih dalam Cerita yang Masyhur Menurut Ahli Sejarah

Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang berkata bahwa beliau tidaklah berucap dan tidak berbuat sesuatu kecuali atas izin Habib Sholeh, Habib Ali memuji, “Wahai Habib Sholeh engkau adalah orang yang doanya selalu terkabul dan engkau sangat dicintai oleh Tuhanmu dan segala permohonanmu selalu dikabulkan.”

Hal ini merupakan bukti yang cukup jelas akan keluhuran martabat Habib Sholeh yang telah mencapai tingkatan khalifah yang sempurna sebagai al Warits al Muhammadiy, pewaris kakek beliau yang agung Muhammad Saw.

Faisol Abdurrahman