Kata Siapa Puasa Rajab Tidak Ada Dalilnya? Ini Dasar Amalannya

Puasa Rajab Tidak Ada Dalilnya

Pecihitam.org – Ketika memasuki bulan rajab, setiap umat muslim pasti menyambutnya dengan mengerjakan beberapa amalan sunnah salah satunya adalah puasa sunnah rajab. Namun, amalan puasa sunnah di bulan rajab tersebut sering kali di permasalahkan oleh sebagian orang. Ada yang berpendapat bahwa puasa sunnah rajab tidak di perbolehkan dalam agama atau di sebut dengan perkara bid’ah karena tidak ada dalilnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Alasa lainnya adalah karena puasa sunnah rajab tidak memiliki dalil yang spesifik menyebutkan di perbolehkan mengerjaknnya. Bahkan, dalil-dalil berupa hadist yang menjelaskan terkait keutamaan puasa sunnah di bulan rajab sebagian besar adalah dianggap hadist dhaif dan maudhu’. Lalu benarkah puasa di bulan rajab tidak ada dalilnya?

Dalam sebuah hadist menyebutkan tentang dialog antara Utsman bin Hakim kepada Sa’id Ibnu Jubair dan tercantum dalam kitab shahih milik Imam Muslim sebagai berikut:

حدثنا عثمان بن حكيم الأصاري قال : سألت سعيد بن جبريل عن صوم رجب ونحن يومئذ في رجب فقال : سمعت ابن عباس رضي الله عنهما يقول : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لايصوم

“Utsman bin Hakim al-Anshari berkata, “saya pernah bertanya kepada Sa’id Ibnu Jubair terkait puasa Rajab dan kami pada waktu itu berada di bulan Rajab. Said menjawab “ Saya mendengar Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Rasulullah Saw berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga Beliau Saw selalu berpuasa, dan Beliau tidak puasa (berturut-turut) sampai kami menduga Beliau tidak puasa.” (HR. Muslim)

Mengenai hadist di atas, Imam An-Nawawi berpendapat bahwa:
“ Istidlal yang di lakukan Sa’id Ibnu Jubair menunjukkan tidak ada larangan dan kesunnahan khusus puasa Rajab. Akan tetapi hukum asal puasa adalah sunnah. Di dalam Sunan Abu Dawud di sebutkan Rasulullah Saw menganjurkan puasa di bulan haram (bulan-bulan terhormat), sementara Rajab termasuk bulan haram.” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Minhaj Syarah Shahih)

Baca Juga:  Inilah Penjelasan Lengkap Tentang Kontroversi Keabsahan Puasa di Bulan Rajab

Berdasarkan pendapat dari Imam Nawawi tersebut, maka puasa di bulan Rajab hukumnya adalah sunnah. Hal ini di dasarkan pada hukum asal dari puasa yang hukumnya adalah sunnah di kerjakan kapan saja kecuali pada waktu tertentu yang di haramkan untuk berpuasa seperti saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Sedangkan, dalil tentang anjuran Rasulullah Saw untuk berpuasa di bulan haram termasuk di dalamnya Rajab adalah hadist yang di riwayatkan oleh Abu Dawud berikut:

أتيت رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلت يا رسول الله أنا الرجال الذي أتيتك عام الأول قال فمالي أرى جسمك ناحلا قال يارسول الله ماأكلت طعاما باانهار ما أكلته ءإلا باليل قال من أمرك أن تعذب نفسك قلت يارسول الله إني أقوى قال صم شهر الصبر وثلاثة ايام بعده وصم من الحرم واترك وقال بأصبعه الثلاث يضمها ثم يرسلها

Baca Juga:  Polemik Fatwa Hukum BPJS dalam Islam dan Solusi Jalan Tengah Bagi Masyarakat

“Aku mendatangi Rasulullah Saw kemudian aku berkata , ‘Ya Rasulullah, aku adalah laki-laki yang mendatangimu di tahun yang lalu’. Rasul menjawab ‘Aku lihat badanmu semakin kurus’. Ia menjawab ‘ Ya Rasul, aku tidak makan di siang hari, aku hanya makan di malam hari’. Rasul berkata ‘ siapa yang memerintahmu untuk menyiksa dirimu?. Aku berkata ‘ Ya Rasul sesungguhnya aku kuat (berpuasa)’. Rasul bersabda: ‘Berpuasalah di bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah di bulan haram. Berpuasalah dari bulan haram dan tinggalkanlah darinya’. Nabi Saw dengan memberi isyarat ketiga jarinya seraya mengumpulkan dan melepaskannya.” (HR. Abu Dawud)

Hal ini sebagaimana firman Allah Swt dalam Surat At-Taubah ayat 36 sebagai berikut:

إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرافي كتاب الله يوم خلق السماوات وااالأرض منها أربعة حرم ذلك الدن القيم فلا تظلمو افيهن أنفسكم وقاتلو االمشركين كافة كما يقاتلونكم كافة واعملواأن الله مع المتقين

Baca Juga:  Imam Ibnu Taimiyah Membolehkan Maulid Nabi SAW, Ini Buktinya!

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlahh kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beseta orang-orang yanng bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36)

Jadi siapa bilang puasa Rajab tidak ada dalilnya? sangat jelas bahwa puasa di bulan rajab hukumnya sunnah dan memiliki dalil yang shahih untuk di jadikan dasar mengamalkannya. Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik