Kaya Menurut Rasulullah dan Pentingnya Rasa Syukur

kaya menurut rasulullah

Pecihitam.org – Saat ini hampir semua orang menganggap bahwa kesuksesan itu dapat di lihat dari materi yang di miliki. Apabila orang tersebut memiliki banyak uang, rumah mewah dan mobil mahal itu baru bisa di sebut sebagai orang kaya dan sukses. Namun ternyata kaya menurut Rasulullah Saw tidak lah sekedar materi demikian.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Memang sekarang ini harta di jadikan sebagai ukuran kebahagiaan seseorang. Semakin banyak harta yang di miliki maka akan semakin bahagia hidupnya. Pandangan orang-orang tersebut membuat mereka semakin berlomba-lomba untuk dapat memperbanyak harta kekayaan yang di miliki. Bahkan harta sudah di jadikan sebagai prioritas smaa halnya dengan keluarga dan kebutuhan hidup.

Pada dasarnya, hakikat kaya menurut Rasulullah Saw yaitu kekayaan dari hati bukan sekedar materi. Jadi Rasulullah Saw menilai kekayaan seseorang itu di lihat dari hatinya orang tersebut. Kekayaan hati yang di maksud adalah saat di mana seseorang merasa cukup atas apa yang ada atau yang di miliki saat ini.

Karena segala sesuatu yang kita miliki saat ini merupakan ketetapan yang terbaik menurut Allah Swt dan bukan dari penilaian manusia. Hal ini sebagaimana di jelaskan dalam sebuah hadist sebagai berikut :

Baca Juga:  Mendidik Anak Ala Gus Baha, Jangan Berani Sama Anak Nanti Kualat!

ليس الغنى عن كثرة العرض و لكنو الغنى غنى النفس

“Kaya bukanlah di ukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup”. (HR. Bukhori dan Muslim)

Meskipun begitu, ada juga sebagian orang yang di anugerahkan oleh Allah swt berupa nikmat harta kekayaan yang melimpah, hal ini tidak menjadi masalah karena Allah Swt lebih mengetahui yang terbaik untuk hidup kita. Bisa jadi keadaan kaya adalah suatu ketetapan terbaik menurut Allah Swt.

Saat memiliki harta kekayaan, maka seseorang akan memiliki peluang investasi apapun yang ia inginkan misalnya seperti investasi perhiasan, tanah, rumah dan lain sebagainya. Namun yang perlu di perhatikan di sini adalah perhiasan yang paling baik saat seseorang dalam keadaan kaya menurut Ali bin Abi Thalib adalah rasa syukur. Hal ini sebagaimana di sebutkan dalam kitab Al Hikam, Ali bin Abi Thalib sebagai berikut :

Baca Juga:  Inilah 8 Bentuk Durhaka Kepada Orang Tua yang Wajib Dihindari

والشكر زينة الغنى

“ Syukur adalah hiasan kekayaan”

Syukur adalah salah satu akhlak mulia yang timbul karena di dasarkan adanya sebuah rasa cinta dan keridhoan terhadap Allah Swt. Adapun hakikat syukur yaitu mengakui segala nikmat yang di anugerahkan oleh Allah Swt dengan penuh ketundukkan dan kecintaan kepada-Nya.

Apabila sedang dalam keadaan yang di penuhi kenikmatan berupa kekayaan maka banyak sekali cara yang dapat di lakukan untuk menunjukkan rasa syukur selama hal tersebut tidak menyalahi syariat.

Seseorang yang kaya dan bersyukur maka ia akan menyadari bahwa yang ia miliki saat ini adalah sebuah anugerah dari Allah Swt untuknya, sehingga dengan begitu ia akan menggunakan dan menjaga hartanya dengan cara yang baik menurut Allah Swt.

Apabila orang yang kaya senantiasa bersyukur, ia tidak akan mudah terjerumus di dalam jalan yang salah menurut syariat karena ia sadar bahwa pemilik harta yang sesungguhnya adalah Allah Swt. Lain halnya jika orang yang kaya tapi tidak bersykur, maka ia tidak akan pernah merasa cukup dengan hartanya dan selalu menuruti nafsunya untuk menginginkan yang lebih.

Baca Juga:  Dakwah Islam Itu Arif dalam Bertindak Santun Saat Berucap

Maka, rasa syukur perlu di tanamkan di dalam diri setiap orang terutama bagi orang-orang yang di anugerahi nikmat harta dan kekayaan dari Allah Swt. Karena semua yang kita miliki itu hanyalah milik Allah Swt baik itu harta, kekayaan, jabatan bahkan diri kita sendiri juga milik-Nya. Oleh sebab itu rasa syukur sangatlah penting karena dapat menyelamatkan diri salam menggunakan harta kekayaan dan mampu menghentikan nafsu.

Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik