Khatib Masjidil Haram: Atheisme di Arab Saudi Meningkat, Peneliti: Ini Akibat Ajaran Wahabi

Atheisme di arab Saudi

Pecihitam.org – Lembaga penelitian Gallup Istitut yang berpusat di Washington melakukan riset terkait hal ini menyatakan, fenomena atheisme di Arab Saudi bukanlah hal baru. Namun parahnya, justru paling besar penyebarannya di antara negara-negara Arab adalah Arab Saudi itu sendiri.

Gallup Institute menegaskan bahwa persentase penyebaran ahteisme di Arab Saudi, antara 5-9 persen dari total populasi negara itu. Artinya, ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara Arab lainnya, bahkan dengan negara-negara yang dikenal cendrung sekuler sekali pun, seperti Tunisia dan Lebanon, di mana dua negara itu tidak lebih dari 5 persen.

Sebagian besar peneliti mengaitkan fenomena atheisme yang menggerogoti masyarakat Saudi, dikarenakan ajaran Wahabi yang keliru dan menyimpang dari Islam, ajaran yang sepenuhnya bertentangan dengan akal dan fitrah manusia.

Baca Juga:  Pendapat Para Sahabat, Imam Madzhab dan Para Ulama Atas Aqidah Mujassimah Wahabi (Bag III)

Ajaran Wahhabisme yang dibawa dan dikembangkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab, dikarenakan keluar jalur dari semua ajaran yang bersifat umum dalam Islam, telah ditolak dan dibantah oleh para ulama di tanah Suci sebelum yang lain.

Hanya saja aliansi antara pendiri ajaran Wahabi dan pendiri Kerajaan Al Saud, mempopulerkan ajaran tersebut di seluruh negeri. Sebagaimana petrodolar (minyak) juga telah menyebabkan penyebaran virus Wahabi di seluruh dunia.

Islam yang ditawarkan oleh Wahhabisme kepada masyarakat Saudi adalah Islam yang bertentangan dengan fitrah manusia, dan segala sesuatu yang baru, membenci wanita dan merampas hak-hak dasar mereka, mengajarkan kebencian kepada orang lain, dan tidak melihat nilai lain selama itu berbeda dengannya.

Baca Juga:  Kerusuhan Monokwari Buntut dari Massa Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

Inilah yang menyebabkan seorang penganut Wahabi tega menyiksa, membunuh, membantai, memperkosa, menjarah, mencaci, meledakkan (bom bunuh diri) dan memakan daging manusia tanpa ragu sedikit pun.

Orang-orang Saudi ketika melihat ajaran itu sebagai satu-satunya ajaran yang tersedia yang disodorkan oleh Wahhabisme untuk mengenal Islam, sehingga mereka tidak akan melihat apa-apa selain ateisme untuk melarikan diri dari Islam Wahabi yang menyimpang itu. Ini yang membuat ateisme tumbuh pesat di Arab Saudi dibanding dengan negara-negara Arab lainnya, bahkan mereka yang hidup di bawah rezim sekuler.

Disadur dari santrinow.com (14/07/2019) menyebutkan bahwa Imam dan Khotib Masjidil Haram Arab Saudi pada jumat yang lalu (12/06/2019) berkhutbah tentang penyebaran atheisme di Arab Saudi yang kian tahun kian meningkat.

Baca Juga:  Heboh, Menag Sebut Radikalisme Masuk ke Masjid Lewat Orang 'Good Looking'

Dalam khotbah singkatnya itu, Ghazzawi menyatakan, para pendukung atheis gemar menyebarkan berita hoak kepada kalangan remaja laki-laki dan perempuan, dengan berbagai metode dan bentuk yang berbeda-beda, yang jelas merusak dan dampaknya besar.

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *