Kisah Abdullah bin Mubarak Bertemu Seorang Budak yang Ternyata Adalah Wali

kisah abdullah bin mubarak

Pecihitam.org – Abdullah bin Mubarak adalah seorang Tabi’it Tabi’in yang sangat terkenal sebagai ahli fiqh. Hadis dan sejarah. Beliau juga merupakan sosok yang zuhud dan sangat berhati-hati atau wara’. Dalam sebuah kitab yang berjudul Syarah al-Yaqut an-Nafis, menceritakan sebuah kisah tentang Abdullah bin Mubarak.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Suatu ketika, di kota Baghdad diadakan sholat istiqo’ berjama’ah dan di hadiri oleh seluruh penduduknya. Termasuk Abdullah bin Mubarak pun ikut menghadiri sholat istiqo’ tersebut. Beliau duduk di sebelah seorang pemuda yang hitam dan kurus. Ibnu Mubarak memperhatikan pemuda tersebut, dan ia mendengarnya berdo’a kepada Allah Swt,

“Ya Allah, Sungguh hamba-hamba-Mu datang kepada-Mu meminta siraman dan meminta hujan dari-Mu. Ya Allah dengan cinta-Mu padaku, siramilah mereka, sekarang.”

Tidak lama setelah pemuda lusuh tersebut berdo’a, tiba-tiba langit menjadi gelap dan cuaca menjadi mendung, kemudian turunlah hujan membasahi seluruh kota Baghdad. Melihat hal tersebut Abdullah bin Mubarak pun terkagum-kagum, beliau memandangi pemuda tersebut. Ia yakin bahwa pemuda hitam dan lusuh di sebelahnya itu adalah seorang yang sangat saleh serta bertakwa.

Sampai selesai melaksanakan sholat istisqo’, Abdullah bin Mubarak tetap mengamati orang tersebut, dan mengikutinya dari belakang saat pemuda itu pergi. Sampai akhirnya si pemuda shaleh pun berhenti di sebuah rumah pedagang budak, saat itulah Abdullah bin Mubarak mengetahui bahwa orang yang berdo’a di sebelahnya tadi adalah seorang budak.

Baca Juga:  Tingkatan Nabi Khidir di Atas Nabi Musa? Siapakah Beliau Sebenarnya?

Lalu tanpa berpikir panjang Abdullah bin Mubarak pun memutuskan untuk kembali lagi besok ke rumah pedagang budak itu, dan hendak membeli budak sahleh yang di ikutinya tadi. “ Besok aku akan datang membelinya” ucap Abdullah bin Mubarak di dalam hati.

Keesokan harinya, Ibnul Mubarak pun memenuhi keinginannya mendatangi rumah pedagang budak dan membeli budak shaleh yang kemarin berdo’a di sampingnya. Abdullah bin Mubarak menemui si pedagang budak dan berkata “ Aku ingin membeli salah satu budakmu”.

Lalu si pedagang budak pun menawarkan satu-persatu para budaknya yang kurang lebih berjumlah empat puluh orang. Namun, dari sekian banyaknya budak yang telah di tawarkan padanya, Ibnu Mubarak tidak menjumpai budak saleh yang ia cari. Sampai si pedagang budak pun merasa putus asa karena tidak ada satupun budak yang sesuai dengan keinginan Abdullah bin Mubarak.

“Apa maumu? Sudah ku tawarkan budak-budak yang kuat dan baik kerjanya. Semua budak yang ada padaku sudah ku tawarkan padamu!” ucap si pedagang budak tersebut.

Tidak cukup sampai di situ, Abdullah bin Mubarak masih menanyakan kepada si pedagang “Masih adakah selain semua budak yang sudah ku lihat?”. Lalu si pedagang pun menjawab “ tidak ada lagi, kecuali seorang budak lemah yang bukan apa-apa.”. Abdullah bin Mubarak pun meminta si pedagang menunjukkan budak tersebut padanya.

Baca Juga:  Kisah Wali Allah Sam'un Al Ghozi dan Sebab Turunnya Lailatul Qadar

Akhirnya si pedagang pun menunjukkan budak lemah yang ia maksud kepada Abdullah bin Mubarak. Dan ternyata budak lemah yang tidak berarti bagi si pedagang adalah pemuda shaleh yang di cari oleh Abdullah bin Mubarak. Mengetahui hal tersebut, Ibnu Mubarak langsung membicarakaan harga dengan si pedagang dan akhirnya budak shaleh tersebut berhasil di tebus oleh Abdullah bin Mubarak.

Ketika dalam perjalanan Ibnu Mubarak berkata pada budak saleh “Akulah budak, dan kaulah tuannya.” Si budak shaleh pun terkejut dan bertanya “ Tuanku, apa yang membuatmu begini?”.

Lalu Ibnu Mubarak pun menjelaskan bahwa pada saat istisqa’ kemarin ia melihatnya memanjatkan doa kepada Allah Swt meminta hujan dan tidak lama kemudian hujan pun turun. Mendengar penjelasan dari Abdullah bin Mubarak tersebut, si budak shaleh pun hanya terdiam tanpa memberi jawaban apapun.

Sampai pada akhirnya mereka melewati sebuah Masjid, lalu si budak shaleh pun meminta izin kepada Abdullah bin Mubarak untuk melaksanakan sholat dua rakaat di Masjid tersebut.

“Tuanku, apakah kau bermurah hati padaku dengan mengizinkan aku melakukan shalat dua rakaat di masjid ini?” tanya si budak shaleh. “Silahkan” jawab Ibnu Mubarak.

Baca Juga:  Ketika Kitab Ihya Ulumuddin Imam Ghazali Hendak Dibakar Ulama

Abdillah bin Mubarak lalu mengikti si budak shaleh tersebut memasuki masjid dan melaksanakan sholat dua rakaat. Setelah selesai sholat, si budak shaleh pun berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya rahasia antara Kau dan aku sudah terbuka, maka ambilah aku menghadap-Mu.”

Setelah itu, ia mengucapkan dua kalimat syahadat, lalu memiringkan tubuhnya menghadap kiblat dan ruhnya pun pergi meninggalkan jasadnya yang kurus dan hitam untuk memenuhi panggilan menuju pertemuan tanpa sekat.

Demikianlah, kisah dari Abdullah bin Mubarak dengan si budak shaleh kurus dan hitam serta di anggap lemah oleh orang lain, namun ternyata ia merupakan seorang wali. Maha Suci Allah atas segala Kuasa-Nya.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik