Kisah Abu Nawas Dan Teras Reotnya Yang Bisa Bertasbih

Pecihitam.org – Kisah Abu Nawas memang sering membuat kita tertawa, namun dalam setiap kisahnya selalu tersimpan hikmah yang bisa dijadikan pelajaran. Abu Nawas dikenal sebagai pujangga arab dan dianggap sebagai penyair terbesar sastra Arab klasik. Masa mudanya penuh perilaku dan hal-hal kontroversial yang membuat Abu Nawas tampil sebagai tokoh unik nan jenaka dalam khazanah sastra Arab Islam. Berikut kisah Abu Nawas dan teras reotnya yang katanya bisa bertasbih.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Suatu hari Abu Nawas kedatangan tamu yang tidak lain adalah teman lamanya. Maka dipersilahkannya tamu tersebut duduk di teras rumahnya (panggung). Tak selang berapa lama kemudian angin bertiup agak kencang, lalu atap teras itu bergoyang dan berbunyi “kreat-kreot”.

Baca Juga:  Kisah Cinta Sayyidina Ali Dan Fatimah Az Zahra (Cinta Dalam Diam)

Hey Abu Nawas, Rupanya teras rumah ente ini sudah tua dan reot juga ya ? Tanya sang tamu.
Abu Nawas menjawab,Ooo ……., jangan salah sangka ente, teras ana ini berbunyi karena sedang bertasbih kepada Allah. Ah masa ……, kok bisa begitu ?. dengan herannya tamu itu bertanya kembali.
Iyya benar ….., memangnya ente lupa bahwa semua makhluk di langit dan di bumi selalu bertasbih memuji Allah ? jawab Abu Nawas kembali.
Yang benar ente ……. !.si tamu menimpali.
Abu Nawas kemudian menjelaskan., Waaah ….., ente lupa ya firman Allah yang berbunyi:


تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِّنْ شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ ۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Baca Juga:  Kisah Ibrahim bin Adham Mencari Kehalalan Sebutir Kurma

“Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.”(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 44).

Tiba-tiba angin bertiup semakin kencang sementara goyangan dan bunyi teras bertambah semakin kencang pula. Seketika itu juga Abu Nawas melompat keluar .
Abu Nawas …!, Mengapa ente lompat dan ketakutan begitu, bukankah katanya teras ini sedang bertasbih ?. Sergah sang tamu melihat Abu Nawas lari begitu saja.

Sambil berlari Abu Nawas menjawab ., Ana khawatir, jika semakin khusyu’ teras ini bertasbih ,, dia akan bersujud.
Itulah kisah Abu Nawas, walaupun sering mengocok perut namun didalamnya tetap penuh hikmah.

Baca Juga:  Abu Nawas Mengajar Keledai Mengaji Al-Qur’an
Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *