Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari Karya Ibnu Hajar

kitab fathul bari

Pecihitam.org – Kitab Fathul Bari bi Syarh Shahih al-Bukhari ( فتح الباري في شرح صحيح البخاري ) ini adalah karya al-Imam al-Hafizh Abu al-Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Hajar al-‘Asqalani al-Mishri. Beliau dilahirkan tahun 773 dan wafat tahun 852 H. Kitab Fathul Bari ini adalah kitab syarah Shahih al-Bukhari yang paling baik dan paling lengkap.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dalam kitab ini, Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan masalah bahasa dan i’rab dan menguraikan masalah penting yang tidak ditemui dalam kitab lainnya, juga menjelaskan dari segi balaghah dan sastranya, mengambil hukum-hukum serta memaparkan berbagai masalah yang diperdebatkan oleh para ulama, baik menyangkut fiqih maupun ilmu kalam secara terperinci dan tidak memihak. Di samping itu, beliau mengumpulkan seluruh sanad hadits dan menelitinya, serta menerangkan tingkat keshahihan dan kedhoifannya. Semua itu menunjukkan keluasan ilmu dan penguasaannya mengenai kitab-kitab hadits.

Kitab Fathul Bari mempunyai muqaddimah yang bernama Hadyu al-Sari (هدي الساري). Muqaddimah ini amat tinggi nilainya. Seandainya ia ditulis dengan tinta emas, maka emas itu belum sebanding dengan tulisan itu. Sebab ia merupakan kunci untuk memahami Shahih al-Bukhari. Kitab ini selesai ditulis tahun 813 H.

Ketika Ibnu Hajar al-Asqalani mulai menulis kitab syarah ini, pada mulanya uraian dan pembahasan direncanakan akan ditulis panjang lebar dan terperinci, namun beliau khawatir bila ada halangan untuk menyelesaikannya, yang mengakibatkan kitab itu selesai namun tidak sempurna. Karena itu beliau menulis kitab syarah shahih Bukhari tersebut dengan cara sederhana yang diberi nama Fathul Bari.

Baca Juga:  Dituduh Suka Makan Ular, Ulama Nusantara Akhirnya Nulis Kitab Tentang Belut di Mekkah

Penulisan kitab ini menghabiskan waktu seperempat abad. Di mulai tahun 817 H dan selesai 842 H. Maka tidak mengherankan bila kitab itu paling baik, teliti dan sempurna. Selain itu, penulisannya dilakukan oleh penyusunnya dengan penuh keikhlasan. Setelah selesai menulis kitab syarah tersebut, al-Asqalani mengadakan resepsi agung yang dihadiri tokoh-tokoh Islam dengan perbelanjaan sebanyak 500 dinar atau sekitar 250 pound Mesir. Kitab ini selalu mendapatkan sambutan hangat dari para ulama, baik pada masa dulu maupun sekarang, dan selalu menjadi kitab rujukan.

al-‘Allamah Syaikh Muhammad bin ‘Ali al-Syaukani (1255H), penulis kitab Nailul Authar ketika diminta menulis kitab syarah bagi Shahih al-Bukhari, ia mengagumi Ibnu Hajar al-Asqalani. Ia mengutip sebuah hadits “La hijrah ba’dal fathi’” (Tidak ada hijrah setelah penaklukan Mekkah). Dia meminjam istilah dari hadits tersebut sebagai ungkapan bahawa tidak ada kitab syarah Shahih al-Bukhari yang melebihi Fathul Bari.

al-‘Allamah Ibnu Khaldun dalam al-Muqaddimah-nya mengutip perkataan guru-gurunya yang mengatakan, “Mensyarah Shahih al-Bukhari adalah tugas yang dibebankan kepada umat ini”. Ucapan ini secara pasti dinyatakan sebelum adanya Fathul Bari. Dengan demikian al-Hafizh Ibnu Hajar telah menunaikan tugas yang menjadi tanggungan umat ini.

Baca Juga:  Biografi Ibnu Hajar Al Asqalani Pengarang Kitab Fathul Bari

Keistimewaan

Terdapat beberapa keistimewaan yang terdapat dalam karya agung ini, diantaranya ialah:

  1. Beliau berjaya mengumpulkan turuq al-hadits dan riwayat-riwayatnya .Ini dapat membantu untuk membuat tarjih dari sudut makna.
  2. Beliau berusaha bersungguh-sungguh menjelaskan hubungan hadits dengan terjamah al-bab, dan tujuan serta maksud al-Bukhari dalam mendatangkan terjamah al-bab berkenaan.
  3. Kitab ini juga menghidangkan faedah-faedah fiqh yang penting.Pendekatan ini sangat membantu pembaca untuk mengaitkan sesuatu hukum dengan dalil-dalilnya.
  4. Beliau juga mengulas isu-isu al-isnad dan periwayat-periwayat hadits.
  5. Beliau juga memaparkan nilai-nilai sastra dan isu –isu al-balaghah , wujuh al-‘irab dan perbincangan bahasa.
  6. Dalam menguraikan sesuatu hadits dalam shahih Bukhari , Ibnu Hajar merujuk kepada berbagai bab dalam kitab shahih dan juga kitab-kitab hadits yang lain. Juga menyebut beberapa individu yang berautoriti sebagai perawi hadits.
  7. Ibnu Hajar juga merecord berbagai teks hadits yang diriwayatkan oleh beberapa perawi hadits dan membincangkan riwayat hidup mereka serta beberapa pandangan dan kritikan daripada perawi hadits dan menyebutkan faktor-faktor yang mempunyai perbedaan dalam riwayat. Dalam menerangkan sejarah hidup perawi , beliau mengurai system ejaan atau autografi terhadap nama dan hubungan perawi khususnya bagi mereka yang namanya sulit dibedakan ataupun yang tidak terkenal.
Baca Juga:  Alfiyah Ibnu Malik, Kitab Nadzam Karya Abdullah bin Malik

Cetakan Fathul Bari

Kitab Fathul Bari telah dicetak dan diterbitkan di berbagai syarikat penerbitan di Asia Tengah dan India. Kitab ini terdiri dari beberapa jilid tebal yang berbeda bilangan jilidnya dari beberapa cetakan. Sebagai contoh, berdasarkan terbitan Dar al-Rayyan li al-Turath, Kaherah, bilangannya 14 jilid termasuk satu jilid muqaddimah-nya. Manakala terbitan Darul Kutub al-Ilmiyyah, Beyrut sebanyak 18 jilid termasuk satu jilid muqaddimah dan satu jilid fahrasat (satu jilid isi kandungannya).

Karya ini adalah karya yang luar biasa dan berguna dalam bidang syarah hadits , lebih-lebih lagi karya ini banyak sekali membantu para pembaca dalam memahami al-Jami’ as-Shahih al-Bukhari yang menjadi rujukan utama hadits-hadits shahih.

Silahkan download kitab tersebut pada link dibawah ini:

Kitab Fathul Bari karya Imam Ibnu Hajar

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *