Makna Basmalah dan Gerakan Shalat Menurut Imam Nawawi al-Bantani

Makna Basmalah dan Gerakan Shalat Menurut Imam Nawawi al-Bantani

PeciHitam.org – Dalam waktu sehari semalam, paling tidak kita melaksanakan shalat lima kali. Pada setiap rakaatnya terdapat bacaan basmalah. Kalimat basmalah merupakan lafad yang digunakan sebagai pembuka surat. Lalu tiap-tiap gerakan dalam shalat juga memiliki makna tersendiri.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Menarik, ada salah satu karya Imam An-Nawawi Al-Bantani di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits fi Syarhi Lubbabil Hadits yang membahas tentang keduanya, makna basmalah dan gerakan-gerakan shalat. Hal tersebut tergolong langka, sebab tercatat belum ada yang secara khusus menjelaskannya dalam satu kitab tersendiri.

Dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits fi Syarhi Lubbabil Hadis karya Syekh Muhammad bin Umar An-Nawawi Al-Bantani, beliau menjelaskan bahwa kalimat basmalah atau lafad bismillahirrahmanirrahiim yang terdiri atas huruf ba’, sin, mim, Allah, Ar-Rahman, dan Ar-Rahim memiliki makna yang terkandung di dalamnya.

Pertama, huruf ba’ mengandung arti baariul baraayaa, yakni pencipta manusia.

Kedua, huruf sin mengandung arti sattarul khathaaya, yakni penutup kesalahan-kesalahan.

Ketiga, huruf mim pada kata bismi (بِسْمِ) mengandung makna Al-Mannan bil ‘athaayaa, yang artinya Yang Maha Memberi/murah hati dengan pemberian-pemberian.

Baca Juga:  Jangan Abaikan Nalar Kontekstual Jika Tak Ingin Tersesat

Keempat, lafal Allah yang mengandung makna kaasyiful balaayaa, yang artinya penyingkap kesusahan/musibah.

Kelima, ar-rahman mengandung makna mu’thiyul ‘athaayaa, yang artinya Maha Pemberi segala pemberian.

Keenam, ar-rahiim mengandung arti ghaafirul khataayaa, yakni pengampun segala kesalahan.

Sedangkan ketika menjelaskan makna gerakan-gerakan shalat, Imam an-Nawawi menjelaskan makna mengangkat tangan ketika takbiratul ihram menunjukan bahwa seorang hamba itu seakan-akan tenggelam dalam lautan dosa dan kemaksiatan.

Oleh karena itulah ia mengangkat kedua tangannya seakan ia ingin mengatakan “Ya Allah, ambillah kedua tanganku, sungguh aku sedang tenggelam dalam lautan dosa-dosa dan kemaksiatan serta telah jauh dari-Mu dan ingin menuju-Mu.”

Sedangkan bacaan surat-surat seperti Al-Fatihah dan surah lainnya merupakan suatu bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya.

Sementara itu ketika Imam an-Nawawi menjelaskan tentang makna ruku’, ia mengatakan bahwa seakan-akan seorang yang sedang melaksanakan shalat itu mengatakan, “Akulah hamba-Mu, dan sungguh aku telah menghamparkan tanganku kepada-Mu.”

Baca Juga:  Membaca Surat an Nas Sebelum Sholat, Benarkah Bid'ah? Baca Biar Gak Salah Paham

Adapun ketika berdiri dari ruku’ disertai dengan mengucapkan rabbanaa lakal hamdu (Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu) maknanya ialah suatu bentuk permohonan ampunan kepada Allah swt agar dibebaskan dari segala dosa yang telah ia perbuat. Lalu Allah swt seakan-akan berfirman, “Sungguh aku telah membebaskanmu dari segala dosa.”

Kemudian saat sujud yang pertama dan diletakkannya dahi di atas tanah, dijelaskan bahwa makna yang terkandung di dalamnya ialah seakan-akan seorang hamba itu berkata, “Dari tanahlah Engkau menciptakanku.” Lalu makna mengangkat kepala dari sujud yang pertama adalah seakan-akan ia mengatakan, “Darinya (tanah) Engkau mengeluarkanku.”

Kemudian pada sujud yang kedua maknanya ialah seolah-olah ia berkata, “Dan di dalamnya lah Engkau akan mengembalikanku (dikubur di dalam tanah ketika telah meninggal dunia)”. Sedangkan makna bangun dari sujud yang kedua yaitu seperti seolah ia mengatakan, “Dan darinya (tanah) Engkau mengeluarkanku lagi (dibangkitkan di hari Kiamat untuk dihisab).”

Adapun makna salam ke arah kanan dan kiri mencerminkan doa, “Ya Allah berikanlah aku catatan amalku dengan tangan kananku, dan janganlah Engkau memberikan catatan amalku dengan tangan kiriku.”

Baca Juga:  Betulkah Mengatakan "Kembali Kepada Qur’an dan Sunnah" Mendekatkan Umat Kepada Keduanya?

Demikianlah makna basmalah dan gerakan shalat menurut imam An-Nawawi Al-Bantani di dalam kitabnya. Di mana setiap gerakan yang kita lakukan ketika shalat adalah mengandung unsur harapan dan doa kepada Allah swt. Oleh karena itu, hendaknya kita melakukan shalat dengan menghayati dan khusyu’ tidak terburu-buru.

Mohammad Mufid Muwaffaq