4 Macam Manusia di Dunia Menurut Syekh Abdul Qodir al Jaelani

manusia menurut syekh abdul qodir jaelani

Pecihitam.org – Dalam Futuhul Ghaib dijelaskan bahwa, menurut Syekh Abdul Qodir al-Jaelani ada empat macam kriteria manusia yang hidup di Dunia. Dan setiap manusia itu memiliki watak dan sifat yang berbeda-beda berdasarkan keadaan yang ada pada dirinya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dan berikut adalah empat macam manusia Menurut Syekh Abdul Qodir al-Jaelani:

1. Manusia yang Tidak Punya Lidah dan Hati

Yaitu, orang yang ahli maksiat, bodoh dan hina. Allah sama sekali tidak memedulikannya, dan tidak ada kebaikan di dalam dirinya. Orang-orang seperti ini layaknya kulit padi yang tak berbobot tanpa isi, kecuali jika Allah mengasihi mereka, membimbing hati mereka untuk beriman kepada-Nya, dan menggerakkan segenap raga mereka untuk taat kepada-Nya.

Waspadalah, jangan sampai kau termasuk jenis manusia seperti mereka. Jangan pedulikan mereka, jangan pula kau bergaul dengan mereka. Sebab mereka adalah manusia yang akan mendapat siksa. Mereka orang-orang yang dimurkai oleh Allah dan calon penghuni neraka.

Kita berlindung kepada Allah dari mereka. Sebaliknya, hendaklah kau menjadi manusia yang mengenal Allah, guru yang mengajarkan kebaikan, serta pembimbing, pemimpin, dan penyeru agama.

Datangilah mereka, ajaklah mereka supaya menaati Allah, dan peringatkanlah mereka agar tidak berbuat maksiat kepada-Nya. Maka, di mata Allah kau akan dicatat sebagai pejuang, dan kau akan diberi pahala layaknya para nabi dan rasul.

Baca Juga:  Kedudukan Perempuan dan Kemuliannya dalam Islam

Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra.:

لئن يهدي الله بهداك رجلا خير لك مما طلعت عليه الشمس

Jika Allah membimbing seseorang melalui perantara bimbinganmu, maka hal itu lebih baik bagimu dari apa saja yang disinari oleh matahari”.

2. Manusia yang Punya Lidah Namun Tidak Punya Hati

Dia berbicara bijak, tetapi tidak mengamalkannya. Dia menyeru orang kepada Allah, tetapi mereka sendiri lari dari-Nya. Dia jijik dengan aib orang lain, tetapi dia sendiri tenggelam dalam aibnya. Dia menunjukkan keshalihan kepada orang lain, tetapi dia sendiri berbuat banyak dosa besar kepada Allah. Di kala sendiri, orang seperti ini bagai serigala berbusana.

Inilah macam manusia yang diperingatkan Nabi dalam sabdanya:

Hal yang paling aku takuti terjadi pada umatku, melebihi ketakutanku terhadap seluruh orang munafik, adalah orang yang alim tetapi hanya di lidahnya saja”.

Kita berlindung kepada Allah dari macam manusia seperti ini. Menjauhlah dari orang demikian dan jangan pernah bersinggungan dengannya, agar kau tak termakan oleh lidahnya yang manis sehingga api dosa-dosanya pun akan membakarmu, dan pada akhirnya kebusukan hatinya akan membinasakanmu.

3. Manusia yang Punya Hati tapi Tidak Punya Lidah

Inilah macam manusia yang beriman yang disembunyikan Allah dari seluruh makhluk-Nya. Allah memeliharanya, menunjukkan aib-aib dirinya sendiri, mencerahkan hatinya, membuatnya sadar akan bahaya berbaur dengan manusia dan ucapan yang keji (buruk). Orang itu pun meyakini bahwa keselamatan terletak pada sikap diam, menjauh, dan menyendiri dari manusia.

Baca Juga:  Tawakal Kepada Allah, Bukan Sekedar Pasrah Namun Juga Usaha

Orang seperti ini adalah wali Allah yang tersembunyi. Dia diberi keselamatan dan kebijkasanaan. Dia menjadi rekan Allah dan diberi karunia oleh-Nya. Segala yang baik akan diberikan kepadanya.

Maka, hendaklah kau berteman dan bergaul dengan orang seperti ini, bantu dan cintailah mereka dengan cara memenuhi kebutuhan dan bekal mareka. Bila engkau berbuat demikian, Allah akan mencintaimu, mensucikanmu, dan memasukkanmu ke dalam golongan para kekasih-Nya dan hamba-hamba-Nya yang shaleh, dengan keberkatan dari-Nya.

4. Manusia yang Dijuluki “Sang Agung” di alam Malakut

Dia adalah macam manusia yang mengenal Allah dan tanda-tanda-Nya. Allah menitipkan pengetahuan-pengetahuan rahasia-Nya di dalam hatinya dan memberitahunya berbagai rahasia yang Dia sembunyikan dari orang lain.

Allah memilihnya, mendekatkannya kepada-Nya sendiri, serta membimbingnya menuju pintu kedekatan-Nya.

Allah juga akan melapangkan hatinya agar dapat menerima berbagai rahasia dan pengetahuan ghaib itu, menjadikannya seorang yang mengetahui hal-hal tersembunyi, menjadikannya penyeru, pemberi peringatan, sekaligus hujjatullah (argumentator Allah) di tengah-tengah mereka.

Allah juga kan menjadikannya pemberi petunjuk sekaligus yang diberi petunjuk, pemberi syafaat sekaligus yang diberi syafaat, orang yang jujur sekaligus dipercaya. Allah akan menjadikannya sebagai pengganti para rasul dan nabi-Nya.

Baca Juga:  Inilah Beberapa Hal yang Dapat Menghapus Pahala Sedekah Kita

Inilah tingkatan tertinggi dalam kehidupan manusia. Tidak ada kedudukan lain yang lebih tinggi darinya kecuali maqam kenabian. Oleh karena itu, berhati-hatilah, jangan sampai menentang, menjauhi, atau memusuhi orang-orang seperti ini. Jangan sampai kau tidak menghiraukan nasihat dan perkataannya.

Sebab, keselamatan dalam segala hal yang dia ucapkan ada padanya, sementara kehancuran dan kesesatan ada pada orang lain, kecuali mereka yang diberi taufik, pertolongan, dan rahmat oleh Allah.

Demikianlah, telah dipaparkan empat macam manusia menurut Syekh Abdul Qodir Jaelani. Sekarang, terserah kepada kita untuk mengintropeksi diri sendiri. Selamatkanlah dirimu, jika memang engkau menginginkan keselamatan dan menyayangi dirimu sendiri. Mudah-mudahan Allah membimbing kita dalam meraih apa yang Dia cintai dan ridhai.

Sumber: Futuhul Ghaib, Jalan Rahasia menuju Allah.